Pemeriksaan Makroskopik Pemeriksaan Mikroskopik Penetapan Kadar Air WHO, 1992

3.4.16 Fase Gerak Forestal Markham, 1988

Sebanyak 30 ml asam asetat, air suling 10 ml, dan asam klorida 3 ml. Perbandingan fase gerak 30 : 10 : 3.

3.5 Pemerikasaan Makroskopik dan Mikoskopik Daun Sirih Merah

3.5.1 Pemeriksaan Makroskopik Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, ukuran, warna, rasa dan bau dari daun segar sirih merah Piper porphyrophyllum N.E.Br.. Gambar daun segar dapat dilihat pada lampiran 2 gambar 1 halaman 46. 3.5.2 Pemerikasaan Mikroskopik Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap daun sirih merah. Daun sirih merah segar disayat melintang lalu diletakkan diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati dibawah mikroskop. Hasil pemeriksaan mikroskopik penampang melintang daun sirih merah dapat dilihat pada lampiran 4 gambar 4 halaman 48.

3.6. Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia

Pemeriksaan karakterisasi simplisia meliputi makoskopik dan mikroskopik simplisia, penetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut dalam air, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam Depkes, 1989.

3.6.1. Pemeriksaan Makroskopik

Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, ukuran, warna dari simplisia sirih merah. Gambar simplisia dapat dilihat pada lampiran 3 gambar 3 halaman 47. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Pemeriksaan Mikroskopik

Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia sirih merah. Serbuk simplisia ditaburkan diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati dibawah mikroskop. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia dapat dilihat pada lampiran 5 gambar 5 halaman 49.

3.6.3 Penetapan Kadar Air WHO, 1992

Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling ke dalam labu alas bulat, lalu didestilasi selama dua jam. Setelah itu, toluen didinginkan selama 30 menit, dan dibaca volume air pada tabung penerima dengan ketelitian 0,05. Kemudian kedalam labu tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, dimasukkan kedalam labu alas, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur sebanyak dua tetes untuk tiap detik sampai sebagian besar air terdestilasi selanjutnya diatur empat tetes tiap detik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama lima menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen.

3.6.4 Penetapan kadar sari yang larut dalam air Depkes, 1995