30
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
7 Solechan
2009, STMIK
HIMSYA Pengaruh
Earning, Manajemen
Laba, IOS, Beta, Size, dan Rasio
Hutang terhadap Return
Sahan pada Perusahaan
yang Go Public di BEI.
Dependen: Return Saham
Independen: Earning,
manajemen laba,
IOS, Beta,
Size, dan
Rasio Hutang
Model Regresi
Linier Berganda
Earning berpengaruh
positif terhadap return,
sedangkan rasio hutang
berpengaruh negatif terhadap
return saham
8 Daniati
2006, Simposium
Nasional Akuntansi 9
Padang Pengaruh
Kandungan Informasi
Komponen Laporan
Arus Kas, Laba Kotor,
dan Size
Perusahaan terhadap
Expected Return Saham
Dependen: Expected
Return Independen:
Arus
Kas Operasi, Arus
Kas Investasi, Arus
Kas Pendanaan,
Laba Kotor, dan Size
Model Regresi
Linier Berganda
Arus Kas
Investasi, Arus
Kas Pendanaan, Laba Kotor dan
Size berpengaruh terhadap
Expected Return Saham.
2.3 Kerangka Konseptual
1. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return saham. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan. Pada umumnya arus kas operasi berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba
atau rugi bersih. Arus Kas Operasi dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman, membayar deviden, memelihara
kemampuan operasi perusahaan dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Dengan adanya penerimaan kas
tersebut, maka kas tersebut kemudian akan dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan aktivitas operasi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
31
Ginting 2012 mengatakan bahwa Arus Kas Operasi operating activities meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk dalam
determinasi penentuan laba bersih Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat
menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Apabila arus kas bersih dari aktivitas operasi tinggi, maka perusahaan
dikatakan telah dapat meningkatkan nilai perusahaan dan aktivitas operasi perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan
arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi ekspektasi investor untuk memperoleh arus kas setiap periode. Hal ini dapat menarik investor untuk
melakukan investasinya pada perusahaan tersebut yang kemudian menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap saham sehingga pada
akhirnya akan mempengaruhi return saham. Ginting 2012 telah membuktikan bahwa Arus Kas Operasi
berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Livnat dan Zarowin 1992 dalam Daniati 2006 yang menguji komponen arus kas juga telah
membuktikan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan expected return saham.
Secara teori, semakin tinggi arus kas operasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada nilai perusahaan tersebut, sehingga semakin
Universitas Sumatera Utara
32
besar pula return sahamnya. Dengan demikian arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham.
2. Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Return saham. Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Perusahaan melakukan investasi atas kelebihan kas yang
dimiliki. Penerimaan atas investasinya tersebut yang kemudian digunakan untuk menjalankan operasi bisnisnya.
Arus kas investasi dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus Kas Investasi yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh kas
dengan melakukan pelepasan aktiva jangka panjang dan menjual surat berharga, sedangkan Arus Kas Investasi negatif menunjukkan adanya
peningkatan Investasi yang diartikan oleh para investor sebagai sinyal positif bagi mereka, yaitu bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi. Karena
itulah perusahaan mampu untuk berinvestasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Kenaikan investasi memungkinkan timbulnya aliran kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik. Perusahaan yang memiliki
kinerja baik akan mampu memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga bisa menarik
investor untuk melakukan investasinya yang kemudian akan menyebabkan kenaikan harga saham dan naiknya return saham.
Universitas Sumatera Utara
33
Daniati 2006 dalam penelitiannya berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Arus Kas Investasi terhadap Return Saham
perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Miller dan Rock 1985 dalam Daniati 2006 menemukan hasil bahwa peningkatan investasi
berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan Return Saham pada saat pengumuman
investasi baru. Secara teori, arus kas investasi perusahaan dengan investasi tinggi akan
menimbulkan kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula return sahamnya. Dengan demikian Arus Kas Investasi
berpengaruh terhadap return saham. 3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Return saham
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan, salah
satunya adalah penerbitan utang berupa obligasi atau utang berupa uang tunai. Perusahaan akan menerima kas atas penerbitan obligasi dan utang tersebut.
Kas yang diperoleh tersebut kemudian digunakan sebagai sumber pendanaan untuk menjalankan bisnisnya dan untuk mensejahterakan para pemegang
saham. Arus Kas Pendanaan dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus Kas
Pendanaan positif menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menjual saham dan surat-surat berharga sementara Arus Kas Pendanaan negatif
perusahaan cendrung mengembalikan hutang jangka panjang atau menarik
Universitas Sumatera Utara
34
saham yang beredar. Perusahaan dengan Arus Kas Pendanaan positif akan ditanggapi negatif oleh investor karena perusahaan lebih banyak menerbitkan
hutang sehingga akan mengurangi arus kas operasi masa depan dan mengurangi penghasilan perusahaan. Arus Kas Pendanaan yang negatif
memberikan gambaran bahwa perusahaan mampu membayar hutang jangka panjang dan memberikan devuden dan Return yang lebih besar kepada
investor. Miller dan Rock 1985 dalam Daniati 2006 dengan signaling theory
menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi
yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, selain itu sinyal ini juga berpengaruh
terhadap keputusan
berinvestasi para
investor dan
mengakibatkan perubahan terhadap deviden yang sangat erat hubungannya dengan Return Saham. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Fransiska 2013
dan Adiwiratama 2012 yang menyimpulkan bahwa Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan.
4. Pengaruh Leverage terhadap Return saham Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajiban dengan modal sendiri yang dimiliki. Leverage merupakan perbandingan total hutang dan total ekuitas. Leverage yang tinggi
mengindikasikan bahwa risiko investasi terhadap perusahaan juga tinggi dan sebaliknya. Rasio Leverage akan menunjukkan berapa besarnya pembiayaan
perusahaan yang berasal dari hutang.
Universitas Sumatera Utara
35
Apabila perusahaan memiliki leverage yang tinggi, maka kemampuan perusahaan dinilai buruk karena mempunyai tingkat kebangkrutan yang tinggi
karena proporsi hutang lebih tinggi dari modal, sehingga investor menilai sebagai sesuatu yang kurang baik. Apabila penilaian investor kurang baik,
maka akan merubah permintaan atas saham perusahaan, sehingga harga saham akan berubah, dan perubahan harga saham akan mempengaruhi
terhadap return saham. Jika ukuran utang semakin tinggi rasionya, maka semakin
mengindikasikan utang yang berlebihan pada perusahaan yang menandakan kemungkinan suatu perusahaan tidak mampu dalam menghasilkan
pendapatan yang memadai untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya. Jadi secara teori, semakin tinggi rasio leverage perusahaan, maka semakin
rendah tingkat return yang akan diterima oleh pemegang saham. Penelitian Acheampong 2014 membuktikan bahwa Financial
Leverage berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Hal yang sama juga dibuktikan oleh Yunina 2013 dan Solechan 2009 yang memberikan
kesimpulan bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap Return Saham. 5. Pengaruh Size terhadap Return saham
Ukuran perusahaan Size menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata
tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan Size diukur menggunakan total aktiva. Semakin besar total
aktiva atau kekayaan perusahaan, maka semakin besar pula laba yang akan
Universitas Sumatera Utara
36
dihasilkan perusahaan. Semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan maka deviden yang dibagikan akan semakin besar dan itu akan berdampak pada
kenaikan harga saham. Kenaikan harga saham perusahaan juga akan meningkatkan tingkat pengembalian return saham perusahaan, sehingga
akan menarik minat para investor untuk melakukan investasi. Hal ini berarti bahwa size perusahaan berpengaruh terhadap return saham.
Hal ini didukung oleh penelitian Fransiska 2013 dan Daniati 2006 yang membuktikan bahwa Size berpengaruh terhadap Return Saham
perusahaan. Sementara Ismanto 2011 menyatakan bahwa Size berpengaruh negatif terhadap Return Saham perusahaan.
Penelitian ini merujuk kepada faktor-faktor yang mempengaruhi return saham diantaranya adalah Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas
Pendanaan, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Size dan dapat digambarkan dalam bentuk kerangka pemikiran sebagai berikut:
Variabel Independen X Variabel Dependen Y
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Arus Kas Operasi X
1
Arus Kas Investasi X
2
Arus Kas Pendanaan X
3
Leverage X
4
Size X
5
Return Saham Y
Universitas Sumatera Utara
37
2.4 Hipotesis Penelitian