Kerangka Konseptual Studi Empiris Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan yang Indeks LQ45 di Indonesia

30 Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 7 Solechan 2009, STMIK HIMSYA Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size, dan Rasio Hutang terhadap Return Sahan pada Perusahaan yang Go Public di BEI. Dependen: Return Saham Independen: Earning, manajemen laba, IOS, Beta, Size, dan Rasio Hutang Model Regresi Linier Berganda Earning berpengaruh positif terhadap return, sedangkan rasio hutang berpengaruh negatif terhadap return saham 8 Daniati 2006, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham Dependen: Expected Return Independen: Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Laba Kotor, dan Size Model Regresi Linier Berganda Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Laba Kotor dan Size berpengaruh terhadap Expected Return Saham.

2.3 Kerangka Konseptual

1. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return saham. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Pada umumnya arus kas operasi berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Arus Kas Operasi dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman, membayar deviden, memelihara kemampuan operasi perusahaan dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Dengan adanya penerimaan kas tersebut, maka kas tersebut kemudian akan dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan aktivitas operasi perusahaan. Universitas Sumatera Utara 31 Ginting 2012 mengatakan bahwa Arus Kas Operasi operating activities meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk dalam determinasi penentuan laba bersih Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Apabila arus kas bersih dari aktivitas operasi tinggi, maka perusahaan dikatakan telah dapat meningkatkan nilai perusahaan dan aktivitas operasi perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi ekspektasi investor untuk memperoleh arus kas setiap periode. Hal ini dapat menarik investor untuk melakukan investasinya pada perusahaan tersebut yang kemudian menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap saham sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi return saham. Ginting 2012 telah membuktikan bahwa Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Livnat dan Zarowin 1992 dalam Daniati 2006 yang menguji komponen arus kas juga telah membuktikan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan expected return saham. Secara teori, semakin tinggi arus kas operasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada nilai perusahaan tersebut, sehingga semakin Universitas Sumatera Utara 32 besar pula return sahamnya. Dengan demikian arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham. 2. Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Return saham. Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Perusahaan melakukan investasi atas kelebihan kas yang dimiliki. Penerimaan atas investasinya tersebut yang kemudian digunakan untuk menjalankan operasi bisnisnya. Arus kas investasi dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus Kas Investasi yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh kas dengan melakukan pelepasan aktiva jangka panjang dan menjual surat berharga, sedangkan Arus Kas Investasi negatif menunjukkan adanya peningkatan Investasi yang diartikan oleh para investor sebagai sinyal positif bagi mereka, yaitu bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi. Karena itulah perusahaan mampu untuk berinvestasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Kenaikan investasi memungkinkan timbulnya aliran kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik. Perusahaan yang memiliki kinerja baik akan mampu memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga bisa menarik investor untuk melakukan investasinya yang kemudian akan menyebabkan kenaikan harga saham dan naiknya return saham. Universitas Sumatera Utara 33 Daniati 2006 dalam penelitiannya berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Arus Kas Investasi terhadap Return Saham perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Miller dan Rock 1985 dalam Daniati 2006 menemukan hasil bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan Return Saham pada saat pengumuman investasi baru. Secara teori, arus kas investasi perusahaan dengan investasi tinggi akan menimbulkan kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula return sahamnya. Dengan demikian Arus Kas Investasi berpengaruh terhadap return saham. 3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Return saham Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan, salah satunya adalah penerbitan utang berupa obligasi atau utang berupa uang tunai. Perusahaan akan menerima kas atas penerbitan obligasi dan utang tersebut. Kas yang diperoleh tersebut kemudian digunakan sebagai sumber pendanaan untuk menjalankan bisnisnya dan untuk mensejahterakan para pemegang saham. Arus Kas Pendanaan dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus Kas Pendanaan positif menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menjual saham dan surat-surat berharga sementara Arus Kas Pendanaan negatif perusahaan cendrung mengembalikan hutang jangka panjang atau menarik Universitas Sumatera Utara 34 saham yang beredar. Perusahaan dengan Arus Kas Pendanaan positif akan ditanggapi negatif oleh investor karena perusahaan lebih banyak menerbitkan hutang sehingga akan mengurangi arus kas operasi masa depan dan mengurangi penghasilan perusahaan. Arus Kas Pendanaan yang negatif memberikan gambaran bahwa perusahaan mampu membayar hutang jangka panjang dan memberikan devuden dan Return yang lebih besar kepada investor. Miller dan Rock 1985 dalam Daniati 2006 dengan signaling theory menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, selain itu sinyal ini juga berpengaruh terhadap keputusan berinvestasi para investor dan mengakibatkan perubahan terhadap deviden yang sangat erat hubungannya dengan Return Saham. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Fransiska 2013 dan Adiwiratama 2012 yang menyimpulkan bahwa Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. 4. Pengaruh Leverage terhadap Return saham Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan modal sendiri yang dimiliki. Leverage merupakan perbandingan total hutang dan total ekuitas. Leverage yang tinggi mengindikasikan bahwa risiko investasi terhadap perusahaan juga tinggi dan sebaliknya. Rasio Leverage akan menunjukkan berapa besarnya pembiayaan perusahaan yang berasal dari hutang. Universitas Sumatera Utara 35 Apabila perusahaan memiliki leverage yang tinggi, maka kemampuan perusahaan dinilai buruk karena mempunyai tingkat kebangkrutan yang tinggi karena proporsi hutang lebih tinggi dari modal, sehingga investor menilai sebagai sesuatu yang kurang baik. Apabila penilaian investor kurang baik, maka akan merubah permintaan atas saham perusahaan, sehingga harga saham akan berubah, dan perubahan harga saham akan mempengaruhi terhadap return saham. Jika ukuran utang semakin tinggi rasionya, maka semakin mengindikasikan utang yang berlebihan pada perusahaan yang menandakan kemungkinan suatu perusahaan tidak mampu dalam menghasilkan pendapatan yang memadai untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya. Jadi secara teori, semakin tinggi rasio leverage perusahaan, maka semakin rendah tingkat return yang akan diterima oleh pemegang saham. Penelitian Acheampong 2014 membuktikan bahwa Financial Leverage berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Hal yang sama juga dibuktikan oleh Yunina 2013 dan Solechan 2009 yang memberikan kesimpulan bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap Return Saham. 5. Pengaruh Size terhadap Return saham Ukuran perusahaan Size menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan Size diukur menggunakan total aktiva. Semakin besar total aktiva atau kekayaan perusahaan, maka semakin besar pula laba yang akan Universitas Sumatera Utara 36 dihasilkan perusahaan. Semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan maka deviden yang dibagikan akan semakin besar dan itu akan berdampak pada kenaikan harga saham. Kenaikan harga saham perusahaan juga akan meningkatkan tingkat pengembalian return saham perusahaan, sehingga akan menarik minat para investor untuk melakukan investasi. Hal ini berarti bahwa size perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Hal ini didukung oleh penelitian Fransiska 2013 dan Daniati 2006 yang membuktikan bahwa Size berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Sementara Ismanto 2011 menyatakan bahwa Size berpengaruh negatif terhadap Return Saham perusahaan. Penelitian ini merujuk kepada faktor-faktor yang mempengaruhi return saham diantaranya adalah Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Size dan dapat digambarkan dalam bentuk kerangka pemikiran sebagai berikut: Variabel Independen X Variabel Dependen Y Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Arus Kas Operasi X 1 Arus Kas Investasi X 2 Arus Kas Pendanaan X 3 Leverage X 4 Size X 5 Return Saham Y Universitas Sumatera Utara 37

2.4 Hipotesis Penelitian