47
3.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2005:105. Uji heterokedastisitas yang akan dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan dua cara, yaitu : 1. Analisis Grafik Scatterplot
Yaitu dengan cara melihat Grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah jika
ada pola tertentu membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada
pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.
2. Uji Gtejser Uji
glejser adalah
metode untuk
menguji ada
tidaknya heteroskedastisitas dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap
variabel independen dengan persamaan regresi : |
Ut| = α + β Xt + vt
Universitas Sumatera Utara
48
Jika variabel indpeenden sigifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.
3.9.4 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel bebas satu dengan yang lainnya Ghozali, 2005:91. Untuk
mengetahui apakah ada korelasi antara variabel bebas dapat diketahui dengan melihat nilai korelasi parsial antar variabel bebas, yaitu pada
condition index yang melebihi 2. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat hasil Collinearity Statistics pada tabel Coefficients. Pada
Collinearity Statistics tersebut terdapat nilai Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Jika nilai VIF ada disekitar angka 1 dan nilai
Tolerance mendekati angka 1, maka tidak terjadi multikolonieritas. Nilai cutt off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF 10.
Jadi multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF 10.
3.10 Teknik Analisis Data