Peramalan Peramalan Jumlah Produksi Padi Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2010-2014 Berdasarkan Data Tahun 1999-2008

apabila N’ N, dengan N adalah banyaknya sampel yang kita kumpulkan, X i adalah N = data yang dikumpulkan, dan N’ adalah sampel yang diperoleh dari rumus : 2 2 2 20         − ∑ ∑ ∑ Yi Y Y N i i

2.4. Peramalan

2.4.1. Pengertian Peramalan

Peramalan Sofyan Assauri, 1991 adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan dibutuhkan untuk mengetahui memperkirakan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau berapa jumlah suatu kebutuhan tertentu di masa mendatang. Dengan peramalan kita juga dapat memperkirakan bagaimana sesuatu peristiwa yang ingin kita ketahui dapat terjadi di masa yang akan datang. Dengan demikian peramalan sangat bermanfaat bagi kita untuk melakukan suatu persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang, serta dapat membantu kita dalam mengambil kebijakan dan tindakan-tindakan penting tentang sesuatu hal.

2.4.2. Jenis - Jenis Peramalan

Peramalan dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan sudut pandang kita melihatnya. Bila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada data yang relevan dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut. 2. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : 1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari setengah tahun atau tiga semester. 2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan jangka pendek, yaitu : peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester. Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun maka peramalan dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan oleh pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan, serta pengalaman dari penyusunnya. 2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan data historis yang Universitas Sumatera Utara ada. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode-metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut : 1. Adanya informasi tentang keadaan masa lalu. 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data. 3. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang. Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik statistik dan teknik deterministik. Teknik statistik menitikberatkan pada pola, perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan oleh pengaruh random. Yang termasuk dalam teknik ini adalah teknik Smoothing, Dekomposisi, dan Box-Jenkins. Teknik deterministik mencakup identifikasi dan penentuan hubungan antarvariabel yang akan diperkirakan dengan variabel-variabel lain yang akan mempengaruhinya. Yang termasuk dalam teknik ini adalah tekinik regresi sederhana, regresi berganda, autoregresi, dan model input-output.

2.4.3. Prosedur dalam Peramalan

Kualitas hasil peramalan sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunnya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah- langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga prosedur langkah penting dalam peramalan : Universitas Sumatera Utara a Menganalisis data yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data yang lalu. Dengan tabulasi data, maka dapat diketahui pola dari data tersebut. b Menentukan metode yang akan digunakan. Masing-masing metode akan memberikan hasil peramalan yang berbeda. Metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Dengan kata lain, metode peramalan yang baik akan menghasilkan penyimpangan bias yang sekecil mungkin antara hasil peramalan dengan data yang sebenarnya atau kenyataan yang ada. c Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Hasil inilah yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

2.4.4. Menghitung Kesalahan Peramalan

Hasil proyeksi yang akurat adalah peramalan forecast yang biasanya meminimalkan kesalahan meramal forecast error. Besarnya kesalahan meramal forecast error dihitung dengan mengurangkan data yang sebenarnya dengan data yang diperoleh dari hasil peramalan. Rumusnya : Error = data yang sebenarnya – data hasil peramalan e t = X t - F t Universitas Sumatera Utara Keterangan : X t F = Data sebenarnya pada periode ke- t t = Hasil ramalan pada periode ke- t Dalam menghitung forecast error digunakan : a. Mean Absolute Error MAE Mean Absolute Error adalah rata-rata absolut dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan tanda positif atau tanda negatif. MAE n F X t t ∑ − = b. Mean Squared Error MSE Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan. MSE 2 n e t ∑ = c. Menentukan Besarnya Konstanta a t 2 t t t S S a − = d. Menentukan Besarnya Slope b t 1 t t t S S b − − = α α e. Menentukan Besarnya Forecast F t + m F t + m = a t + b t Di mana m adalah jumlah peiode ke depan yang ingin diramalkan. m Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ada, maka penulis ingin melakukan suatu peramalan terhadap tingkat produksi padi untuk beberapa tahun ke depan, yaitu tahun 2010-2014. Untuk meramalkan produksi padi tesebut, penulis memilih menggunakan metode Smoothing Eksponensial dengan alasan penulis melihat adanya selisih produksi padi yang tidak begitu konstan pada setiap tahunnya, dengan kata lain selalu mengalami naik-turun. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda akan dilakukan pemulusan pelicinan ramalan terhadap produksi padi dari tahun ke tahun.

2.5. Metode Analisa