Iodometri Pada Sayuran Kol

Adalah + 0,15 V dan dengan emikian iodium E o = +0,53 V merupakan reaksi oksidasi yang lebih baik dari pada ion Cu II . Akan tetapi bila ion iodide ditambahkan pada suatu larutan Cu II ,maka suatu endapan CuI terbentuk. 2Cu 2+ + 4 I - → 2 CuI p + I 2 Reaksinya dipaksa berlangsung kekanan denagn pembentukan endapan dan juga dengan penambahan ion iodide berlabih Basset , 1994 . pH larutan harus dipertahankan oleh suatu system buffer, lebih baik antara 3 dan 4 . Pada harga pH lebih tinggi hidrolisa sebagian dari ion Cu II berlangsung dan reaksi denagn ion iodide adalah lambat.dalam larutan berasam tinggi oksidasi dengan katalis tembaga dari ion iodide terjadi dengan kecepatan yang cukup tinggi. Jika anion sepsert asetat digunakan dalam buffer membentuk suatu kompleks cukup stabil dengan ion Cu II , reaksi antara ion Cu II dan ion iodide dapat dicegah untuk berlangsung secara lengkap. Jika iodium dihilangkan dengan titrasi dengan tiosulfat, kompleks CuII berdisosiasi untuk membentuk ion Cu II lebih benyak , yang pada gilirannay bereaksi denagn iodide untuk membebaskan lebih banyak iodium . Ini menyebabkan suatu titik akhir yang terulang kembali. Telah diketahui bahwa iodium ditahan karena adsorbsi pada permukaan endapan tembaga II iodide dan membuatnya berwarna abu-abu dari pada putih. Kecuali kalau iodium dihilangkan , maka titik akhir dicapai terlalu cepat dan dapat berulang jika iodium lambat dilapaskan dari permukaan Day Underwood , 1981 .

2.3.3 Iodometri Pada Sayuran Kol

Kol untuk pengobatan herbal kanker tumor atau dalam bahasa sundanya engkol ternyata banyak mengandung vitamin C, serat kasar dan indolum untuk pengobatan tradisional kanker herbal. Baik indolum ataupun serat kasarnya ternyata dapat mencegah dan berguna untuk pengobatan kanker payudara dan pengobatan herbal kanker usus serta kanker tradisional. Zat indolum untuk pengobatan herbal kanker tradisional yang ada pada kubis yang ternyata dapat menjadi pengobatan kanker tradisional, walaupun pola konsumsi kubis herbal kanker memerlukan penentuan kadar yang tepat . Universitas Sumatera Utara Derajat kelarutan asam atau derajat disosiasi asam, dilambangkan dengan pKa dalam kimia digunakan sebagai ukuran kelarutan suatu asam atau basa dalam pelarut air dengan kondisi standar 1 atm dan 25°C. Nilai pKa didefinisikan sebagai minus logaritma terhadap konsentrasi ion H + dalam larutan. Definisi ini menyebabkan konsentrasi yang lebih tinggi memberikan nilai yang lebih rendah. Ukuran kelarutan diukur dari banyaknya ion H+ dalam mol per liter larutan atau molar terlarut. Air murni memiliki rumus kesetimbangan kelarutan: H2O == H + + OH-. Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H806. Dalam bentuk Kristal tidak berwarna, titik cair 190-1920C.bersifat larut dalam air sedikit larut dalam aseton atau alcohol yang mempunyai berat molukul rendah. Vitamin C sukar larut dalam kloroform, ether dan benzene. Vitamin C dengan logam akan membentuk garam. Sifat asam ditentukan oleh ionisasi enolgroup pada atom C nomor 3. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil daripada pH tinggi. Vitamin C mudah teroksidasi lebih-lebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat oksidase, sinar dan temperature yang tinggi. Larutan encer vitamin C pada pH kurang dari 7,5 masih stabil apabila tidak ada katalisator seperti diatas. Oksidasi vitamin C akan terbentuk asam dehidroasam askorbat. Uji organoleptik didasarkan pada kegiatan penguji-penguji rasa panelis yang pekerjaannya mengamati, menguji, dan menilai secara organoleptik. Sensoris berasal dari kata “sense” yang berarti timbulnya rasa, dan timbulnya rasa selalu dihubungkan dengan panca indera. Leptis berarti menangkap atau menerima. Jadi pengujian sensoris atau organoleptik mempunyai pengertian dasar melakukan suatu kejadian yang melibatkan pengumpulan data-data, keterangan-keterangan atau catatan mekanis dengan tubuh jasmani sebagai penerima . Memipet 25 mL larutan sampel diatas kemudian memasukkannya dalam Erlenmeyer , ditambahkan 1 mL indikator amilum 1 lalu titrasi dengan larutan iod 0,01 N sehingga berubah dari tidak berwarna menjadi biru. Universitas Sumatera Utara Reaksi percobaan adalah sebagai berikut : Kadar vitamin C ditetapkan berdasarkan prinsip reduksi oksidasi yaitu dengan menggunakan titrasi iodimetri atau titrasi langsung. Dalam hal ini I 2 atau iod adalah sebagai titrant. Prinsip titrasi ini adalah analat atau contoh dioksidasi oleh I 2 sehingga I 2 tereduksi menjadi ion iodida. I 2 merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor yang cukup kuat yang dapat dititrasi. Indikator yang digunakan adalah amilum dengan perubahan warna dari tak berwarna menjadi biru. Iod sebagai zat padat skar larut dalam air tetapi sangat mudah larut dalam larutan KI karena membentuk I 3 - sebagai berikut: I 2 + I- I 3 - Lee , FA 1975 Larutan iod dibuat dengan KI sebagai pelarut. Larutan iod ini bersifat tidak stabil sehingga perlu distandarisasi berulangkali terutama apabila akan dipakai sebagai titrant. Ketidakstabilan larutan iod disebabkan oleh penguapan iod, reaksi iod dengan karet, gabus dan bahan organic lain yang mungkin masuk dalam larutan lewat debu dan asap, serta disebabkan oleh oksidasi olleh udara pada pH rendah. Oksidasi ini dipercepat oeh cahaya dan panas. Maka hendaknya larutan ini disimpan pada tempat yang sejuk dengan botol berwarna gelap. Selain itu juga harus dihindarkan kontak dengan bahan organic maupun gas mereduksi seperti SO 2 dan H2S. Bahan baku primer yang digunakan untuk menstandarisasi iod adalah Na2S2O3 dan As2O3. Penetapan kadar vitamin C dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan preparasi sampel. Preparasi sampel dilakukan dengan cara menghaluskan sampel dengan menggunakan mortar atau pada sampel yang tidak dapat dihaluskan dengan mortar dapat menggunakan alternatif lain yaitu memarutnya. Selanjutnya menimbang 5 g sampel yang telah dihaluskan lalu memasukkannya dalam labu ukur 100 mL. Universitas Sumatera Utara Diencerkan dengan aquadest sampai tanda tera. Tujuan dari pengenceran ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi analat yang sekecil mungkin. Dalam 5 g sampel buah atau sayur dimungkinkan terdapat banyak vitamin C dalam jumlah pekat sehingga perlu diencerkan lebih dahulu. Kocok agar larutan homogen. Pipet sebanyak 5 mL larutan sampel kedalam Erlenmeyer. Tambahkan 1 mL indikator amilum 1 kemudian dititrasi dengan larutan iodium 0,01 N Khopkar , 1994 . Vitamin C merupakan vitamin yang diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh serta berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal senyawa radikal bebas penyebab penuaan serta munculnya sel-sel kanker.. Kebutuhan vitamin C yang tercukupi dapat menurunkan resiko terkena flu. Vitamin C mudah larut dalam air sehingga apabila terjadi kelebihan vitamin C akan dibuang melalui urin. Kebutuhan vitamin C setiap orang berbeda-beda tergantung pada daya tahan tubuhnya masing-masing. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gusi berdarah, sariawan, nyeri otot atau gangguan syaraf. Kekurangan lebih lanjut mengakibatkan anemia, sering mengalami infeksi dan kulit kasar. Sementara kelebihan vitamin C dapat menyebabkan diare. Bila kelebihan vitamin C akibat penggunaan suplemen dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan batu ginjal, sedangkan bila kelebihan vitamin C yang berasal dari buah-buahan umumnya tidak menimbulkan efek samping. Makanan yang mengandung vitamin C umumnya adalah buah-buahan dan sayuran. Buah yang mengandung vitamin C tidak selalu berwarna kuning, misalnya pada jambu biji yang merupakan buah dengan kandungan vitamin C paling tinggi yang dapat kita konsumsi. Bahkan, pada beberapa buah, kulitnya mengandung vitamin C lebih tinggi daripada buahnya. Misalnya pada kulit buah apel dan jeruk walaupun tidak semua kulit buah bisa dimakan. Kol baik indolum ataupun serat kasarnya dapat mencegah dan berguna untuk pengobatan kanker payudara dan pengobatan herbal kanker usus serta kanker tradisional. Zat indolum untuk pengobatan tradisional herbal kanker bila dikonsumsi sesuai takaran dapat menjadi pengobatan herbal kanker, tetapi bila dikonsumsi dalam jumlah yang tidak terbatas dapat menimbulkan efek negatif. Hal ini disebabkan oleh Universitas Sumatera Utara timbulnya gas asam karbonat, hasil dari fermentasi kubis yang tidak dapat keluar dari perut. Asam karbonat bersama dengan indolum akan menimbulkan sakit pada lambung. Selain fungsinya untuk menjadi pengobatan kanker tradisional dan kanker usus serta kanker tumor, jus kol mentah yang diminum setengah gelas perhari dapat meredakan nyeri pada maag, sebagai pengobatan tumor tradisional dan kanker herbal karena vitamin U dan klorofil yang masih utuh. Vitamin U-nya meredam nyeri sedangkan klorofil yang susunan molekulnya mirip darah merah manusia mendorong pertumbuhan sel dan jaringan baru pada luka tukak lambung Lee F.A , 1975 . Universitas Sumatera Utara BAB III BAHAN , ALAT DAN PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Bahan

Dokumen yang terkait

Studi Penetapan Kadar Kandungan Vitamin C Pada Beberapa Macam Buah Mangga (Mangifera Indica L.) Yang Beredar Di Kota Medan Secara Volumetri Dengan 2,6-Diklorofenol Indofenol

13 123 64

Kandungan Logam Berat Kadmium Pada Tanaman Sawi (Brassica Juncea L. ) Akibat Pemupukan Fosfat

1 47 65

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L) Thell) Sebagai Pewarna

42 173 64

Pertumbuhan Dan Produksi Kailan (Brassica Oleraceae Var. Acephala) Pada Berbagai Media Tanam Dan Pemberian Pupuk

6 84 72

KANDUNGAN VITAMIN C, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, WARNA, DAN TEKSTUR KOL PUTIH (Brassica oleracea var. capitata L.) PASKA PEREBUSAN - Unika Repository

0 0 11

KANDUNGAN VITAMIN C, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, WARNA, DAN TEKSTUR KOL PUTIH (Brassica oleracea var. capitata L.) PASKA PEREBUSAN - Unika Repository

0 0 20

STUDI BERBAGAI METODE PEMASAKAN DENGAN AIR PANAS DAN PENGARUH UKURAN IRISAN TERHADAP KANDUNGAN VITAMIN A, VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA CAISIN (Brassica parachinensis)

0 0 10

POLA PERUBAHAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KANDUNGAN VITAMIN C, DAN KANDUNGAN TOTAL FENOL PADA KOL PUTIH (Brassica oleracea var. capitata L. f. Alba DC) SELAMA PEREBUSAN - Unika Repository

0 0 11

POLA PERUBAHAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KANDUNGAN VITAMIN C, DAN KANDUNGAN TOTAL FENOL PADA KOL PUTIH (Brassica oleracea var. capitata L. f. Alba DC) SELAMA PEREBUSAN - Unika Repository

0 0 18

PENGUKUSAN BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica) PADA BERBAGAI SUHU: POLA PERUBAHAN KANDUNGAN VITAMIN C, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TEKSTUR, DAN WARNA STEAMING AT DIFFERENT TEMPERATURES OF BROCCOLI (Brassica oleracea L. var. italica): CHANGES IN VITAMIN

0 0 11