Efek Merkuri Terhadap Lingkungan

30 Beberapa aktifitas manusia yang secara tidak langsung juga melepaskan merkuri ke dalam lingkungan, antara lain pembakaran bahan bakar fosil, industri baja, semen, dan fosfat, serta peleburan logam.

2.3.5. Efek Merkuri Terhadap Lingkungan

Penggunaan merkuri dalam industri sering menyebabkan pencemaran lingkungan, baik melalui air buangan maupun melalui sistem ventilasi udara. Merkuri yang terbuang ke sungai pantai atau badan air di sekitar industri tersebut kemudian dapat mengkontaminasi ikan-ikan dan makhluk air lainnya, termasuk ganggang dan tanaman air, ikan-ikan kecil dan makhluk air lainnya tersebut kemudian dimakan oleh ikan-ikan atau hewan lainnya yang lebih besar. Ikan-ikan dan hewan tersebut kemudian dikonsumsi oleh manusia, dan menyebabkan merkuri terakumulasi di dalam tubuh. Ada dua proses yang terjadi di lingkungan yang menghasilkan pejanan terhadap manusia. Merkuri anorganik yang terkandung dalam limbah cair industri diubah oleh bakteria di dalam air tawar, air laut dan sedimen menjadi metil merkuri, metil merkuri dimakan ikan dan dengan cepat dapat masuk kedalam tubuh serta disimpan di otot ikan. Melalui biomagnifikasi, ikan kecil dalam rantai makanan akuatik dimakan oleh ikan yang lebih besar, menyebabkan konsentrasi metil merkuri meningkat dalam jaringan ikan, bila manusia makan ikan yang terakumulasi metil merkuri, maka akan didapatkan metil merkuri dengan konsentrasi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi metil merkuri dari ikan. Pada kenyataannya, cara ini merupakan mekanisme utama pajanan 31 merkuri terhadap sebagian besar manusia. Proses kedua berkaitan dengan hujan asam dan peningkatan keasaman dari air permukaan yang diakibatkannya. Makin asam kondisi suatu perairan akan meningkatkan pembentukan merkuri menjadi metil merkuri yang mudah di absorpsi oleh ikan di-metil menjadi mono metil merkuri, yang akan meningkatkan konsentrasi merkuri di dalam tubuh ikan yang menyebabkan manusia terpajan. Merkuri yang berada di lingkungan biasanya berupa merkuri anorganik, yang kemudian mengalami perubahan menjadi metil merkuri merkuri organik di dalam tubuh ikan atau organisme lain proses metilasi yang disebabkan oleh mikroba Rita, 2000. Elimanasi dari metil merkuri di dalam tubuh ikan maupun organisme air yang lain berjalan sangat lambat. Beberapa penelitian menunjukan, bahwa semua ikan yang tidak terkontaminasi secara langsung dengan merkuri selama pertumbuhan masih mangandung merkuri di dalam tubuhnya pada konsentrasi yang rendah, yaitu 0,005-0,075 ppm. Pada organisme air merkuri organik biasanya mempunyai efek toksik yang lebih kuat dibanding merkurianorganik. Sedangkan toksisitas itu sendiri dipengaruhi oleh suhu, pH, oksigen terlarut dissolved oxygen, dan kesadahan air. Beberapa hewan yang berada di darat, misalnya burung laut, juga bisa terkontaminasi oleh merkuri. Residu yang terdeteksi di dalam telur burung tersebut ternyata berhubungan dengan kematian embrio yangberada didalamnya. Bentuk merkuri yang terakumulasi bervariasi, tergantung spesies, organ, dan letak geografis. 32 Penggunaan merkuri di bidang pertanian sebagai pelapis benih dapat mencemari tanah-tanah pertanian, yang berakibat pencemaran terhadap hasil-hasil pertanian terutama sayur-sayuran. Food and Drug Administration FDA Amerika serikat menetapkan batasan kandungan merkuri maksimum adalah 0,005 ppm untuk air dan 0,5 ppm untuk mmakanan; sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan batasan maksimum yang lebih rendah, yaitu 0,001 ppm untuk air Kusnoputranto, 1996.

2.3.6. Efek Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia