27 1.
Sebagai merkuri anorganik, melalui hujan, run-off ataupun aliran sungai dan unsur ini mempunyai sifat stabil pada keadaan pH rendah.
2. Dalam bentuk merkuri organik, yaitu phenyl merkuri C
6
H
5
-Hg, metil merkuri CH
3
-Hg dan alkoxyalkyl merkuri atau methoxy-ethyl merkuri CH
3
-CH
2
-CH
2
-Hg
+
. Dalam bentuk suspended solid sebagai Hg
2 +2
ion merkuro, mempunyai sifat reduksi yang baik.
2.3.3. Pajanan dan Distribusi Merkuri
Pajanan atau asupan merkuri tergantung dari bentuknya, dimana uap dan metil merkuri merupakan bentuk yang sering dijumpai karena hampir seluruhnya
di absorpsi ke dalam tubuh. Metil merkuri di dalam ikan dan hasil-hasil perikanan sejauh ini merupakan sumber utama pajanan merkuri 94, diikuti oleh
menghirup uap merkuri dari udara 6, air minum dapat dikatakan sangat kecil kontribusinya.
Karena sifat fisik dan penggunaannya yang luas merkuri dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara yakni; inhalasi, oral, dan melalui
kulit, merkuri dalam bentuk uap akan terhirup melalui saluran pernafasan dan dengan cara difusi menembus dinding alveoli, masuk ke dalam peredaran darah
dan sampai ke otak. Absorpsi melalui saluran pencernaan dari merkuri anorganik hanya berkisar antara 7-15 sedangkan pada merkuri organik absorpdinya bisa
mencapai 90-95.
28 Distribusi dari merkuri organik dan anorganik pada sel darah merah,
plasma, rambut dan organ-organ lain juga berbeda. Merkuri dalam bentuk uap dan garam anorganik mempunyai afinitas yang besar pada ginjal, sedangkan merkuri
organik afinitasnya terutama pada otak korteks posterior. Di dalam sel-sel jaringan tubuh ginjal, hati, dan lain-lain, merkuri berikatan dengan enzim-enzim
dan menyebabkan kerusakan dari sel-sel tersebut. Ekskresi merkuri dari dalam tubuh adalah melalui rambut, kuku, urin dan
tinja, tergantung pada bentuk senyawa merkuri, dosis pamajanan, dan lamanya waktu setelah pamajanan. Absorpsi merkuri organik di ginjal terjadi pada tubulus
proksimal, dan hal ini akan menghambat transpor sodium. Semua bentuk senyawa merkuri bisa menembus barier plasenta, dan dari
percobaan pada hewan didapatkan hasil, bahwa konsentrasi merkuri di dalam tubuh janin setelah terpajan oleh senyawa alkil merkuri dua kali lebih besar
dibanding konsentrasi di dalam tubuh induknya. Di lingkungan merkuri dapat menyebabkan pencemaran pada badan-badan
air atau terakumulasi pada organisme hidup, seperti pada manusia, tumbuh- tumbuhan dan hewan.
2.3.4. Pemanfaatan Merkuri