39 yang mengandung unsur logam diaspirasikan ke dalam nyala. Spektrofotometer
serapan atom merupakan suatu metode analisis kimia secara instrumental berdasarkan pengukuran berkurangnya intensitas spektrum sinar karena diserap
oleh suatu medium yang terdiri atas atom-atom yang berbeda pada tingkat tenaga dasar dari unsur yang dianalisis PUSARPEDAL-BAPEDAL, 1998.
2.4.1. Atomisasi dengan Nyala
Atomisai dengan nyala api merupakan salah satu cara pengatoman dalam SSA. Pengubahan unsur ke dalam larutan menjadi atom-atomnya. Dilakukan
dengan memasukkan larutan ke dalam nyala. Mula-mula larutan dikabutkan dalam sistem pengabut kemudian diatomisasikan dalam nyala dalam sistem
pembakar burner. SSA dengan menggunakan cara elektrotermal dalam pengatoman
mempunyai kepekaan yang jauh lebih tinggi daripada yang menggunakan panas nyala. Pada SSA nyala, proses atomisasi dari molekul-molekul terjadi dalam
bagian burner. Pertama-tama larutan contoh diuapkan dalam bagian nebulizer
.Tetesan dari larutan contoh akan dibuang melalui bagian drain dan hanya larutan berkabut halus yang akan memasuki bagian nyala bercampur
dengan gas pembawa dan pembakar. Dalam nyala terjadi penyerapan pelarut yang meninggalkan partikel-partikel garam tersuspensi. Partikel-partikel ini akan
menyerap sebagian atau semuanya, uap yang dihasilkan terurai membentuk atom- atom.
40
2.4.2. Prinsip Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer serapan atom adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berbeda-beda
pada tingkat tenaga dasar. Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasimya atom ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan mengukur intensitas radiasi yang diteruskan
atau mengukur intensitas yang diserap maka konsentrasi unsur dalam larutan contoh dapat ditetapkan Cantle, 1982.
2.4.3. Instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom
Susunan alat spektrofotometer serapan atom terdiri dari beberpa bagian yang penting seperti yang tercantum pada Gambar 5 diantaranya :
Gambar 5. Diagram Kerja SSA.
a. Sistem Emisi
Emission System Pada proses eksitasi atom menerima energi pengeksitasi dalam bentuk energi
panas, misalnya dari nyala, sebagian dari energi tersebut digunakan untuk mengeksitasi atom. Pada saat atom tersebut kembali ke dalam dasar terjadi
41 pelepasan energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik hv, yang dikenal
sebagai sinar emisi. Besarnya energi yang diemisikan sesuai perbedaan kedua tingkat energi. Emisi gelombang energi magnetik dipancarkan ke segala arah,
sehingga intensitas sinar yang sampai pada detektor hanya sebagian kecil saja.
b. Sistem Absorpsi Absorption System
Sistem absorpsi menentukan sensitivitas dan ketelitian dari spektrofotometer serapan atom secara keseluruhan. Bagian yang penting dari sistem absorpsi ini
adalah nyala burner dan sistem pengabutan nebulizer, sehingga sistem atomizer dalam SSA biasa disebut Sistem Pengabut Pembakar Burner Nebulizer
System .
¾ Nebulizer Pengabut
Sistem ini berfungsi mengubah larutan menjadi butir-butir dengan cara menarik larutan melalui kapiler dengan pengisapan pancaran gas bahan
bakar dan gas-gas oksigen yang kemudian disemprotkan ke ruang pengabut.
Partikel-partikel kabut halus kemudian bersama-sama aliran gas bakar masuk ke dalam nyala sedangkan titik kabut yang besar dialirkan
melalui saluran pembuangan.
42 ¾
Burner Pembakar Pada sistem ini terjadi atomisasi yaitu pengubahan kabut uap garam
suatu unsur yang akan dianalisis menjadi atom-atom normal atau bebas di dalam nyala.
c. Sistem Seleksi Selection System
Setelah radiasi resonansi dari lampu katoda rongga melalui populasi atom dalam media, energi radiasi ini sebagian lagi diteruskan. Fraksi radiasi yang
diteruskan dipisahkan dari radisi lainnya. Pemilihan atau pemisahan radiasi tersebut dilakukan oleh monokromatik yang terdiri dari sistem optik, celah,
cermin, dan grating, sehingga hanya dilewatkan cahaya yang mempunyai satu panjang gelombang dengan frekuensi tertentu melaui celah slit.
d. Sistem Fotometrik Photometric System
Adalah alat yang digunakan untuk mengukaur intensitas cahaya yang diteruskan oleh populasi atom dalam media. Intensitas radiasi yang diteruskan ini
akan diubah menjadi energi listrik oleh ”Photomultifier” selanjutnya diukur dengan detektor dan dicatat oleh pencatat yang biasa berupa printer, pengamatan
angka digital, ataupun recorder.
43
2.5. Metode Batch