24 Hampir semua merkuri di produksi dengan cara pembakaran merkuri
sulfida HgS di udara dengan reaksi sebagai berikut: HgS + O
2
→ Hg + SO
2
Merkuri dilepaskan sebagai uap yang kemudian mengalami kondensasi, sedangkan gas-gas lainnya mungkin terlepas di atmosfir untuk dikumpulkan.
Merkuri di alam terdapat dalam berbagai bentuk sebagai berikut: a.
Merkuri anorganik, termasuk logam merkuri Hg
2+
dan garam-garamnya, seperti merkuri khlorida HgCl
2
dan merkuri oksida HgO. b.
Komponen merkuri organik atau organomerkuri, terdiri dari: Aril merkuri, mengandung hidrokarbon aromatik seperti fenil merkuri asetat.
Alkil merkuri, mengandung hidrokarbon alifatik dan merupakan merkuri yang paling beracun, misalnya metil merkuri, etil merkuri, dan sebagainya.
Alkosialkil merkuri R-O-RHg.
2.3.2. Sumber Keberadaan Merkuri di Alam
Sumber utama dari merkuri yang ada di alam adalah proses pelepasan gas degassing dari lapisan kulit bumi, yang menghasilkan 25.000 sampai 125.000
ton merkuri per tahun. Sedangkan merkuri yang dihasilkan dari proses penambangan dan peleburan kurang lebih sebesar 10.000 tontahun 1973 dan
diperkirakan meningkat 2 tiap tahun. Kusnoputranto, 1996. Merkuri terdapat sebagai komponen renik dari banyak mineral, dengan
bantuan kontinental rata-rata sekitar 80 ppb atau lebih kecil lagi. Sinabar HgS, yang berwarna merah, merupakan bijih merkuri utama yang diperdagangkan
25 Manahan, 1994. Unsur ini di alam terdapat dalam bentuk gabungan dengan
elemen lainnya, dan jarang ditemukan dalam bentuk elemen terpisah. Komponen merkuri banyak tersebar di karang-karang, tanah, udara, air dan organisme hidup
melalui proses-proses fisik, kimia dan biologi yang kompleks Fardiaz, 1992. Secara alamiah, pencemaran oleh merkuri dan logam-logam lain ke
lingkungan umumnya berasal dari kegiatan-kegiatan gunung api, rembesan- rembesan air tanah yang melewati daerah deposit merkuri dan lain-lainya. Namun
demikian, meski sangat banyak sumber keberadaan merkuri di alam, dan masuk ke dalam suatu tatanan lingkungan tertentu secara alamiah, tidaklah menimbulkan
efek-efek merugikan bagi lingkungan karena masih dapat ditolerir oleh alam itu sendiri.
Seperti unsur-unsur logam berat lainnya, merkuri juga terdapat diseluruh alam, namun distribusinya tidak merata. Dalam air tanah ground water kadar
merkuri berkisar antara 0,01-0,07 ppb, dalam danau dan sungai 0,08-0,12 ppb Hutagalung, 1985. Kadar merkuri dalam udara umumnya sangat rendah.
Kadarnya dalam air di daerah yang tidak tercemar sekitar 0,1 µgl, tetapi angka ini
dapat setinggi 80 µgl ditempat yang dekat dengan endapan bijih merkuri. Dalam
makanan, kecuali ikan, kadarnya sangat rendah, biasanya dalam rentang 5-20 µgkg. Sebagian besar ikan mengandung kadar yang lebih tinggi, pada ikan tuna
dan ikan cucut biasanya kadarnya berkisar antara 200 sampai 1000 µgkg.
Telah lama diketahui bahwa merkuri dan turunannya sangat beracun, sehingga kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian
pada manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh
26 organisme air. Selain itu, pencemaran perairan oleh merkuri mempunyai pengaruh
terhadap ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam sedimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan
terkumpul dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan.
Metil merkuri yang terdapat dalam perairan umumnya bersifat sangat toksik yang bersifat akut maupun kronis terhadap kehidupan air. Hal ini antara
lain disebabkan oleh sifat senyawa tersebut yang relatif stabil dan memiliki umur paruh biologis yang relatif lama dalam tubuh organisme air Halimah, 2003.
Karena sifatnya yang sangat beracun, maka U.S Food and Administration FDA menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas NAB kadar merkuri
yang ada dalam jaringan tubuh badan air yaitu sebesar 0,005 ppm. Dimana Nilai Ambang Batas yaitu suatu keadaan dimana suatu larutan kimia, dalam hal ini
merkuri dianggap belum membahayakan bagi kesehatan manusia. Bila dalam air atau makanan, kadar merkuri sudah melampaui NAB, maka air maupun makanan
yang diperoleh dari tempat tertentu harus dinyatakan berbahaya. Proses metilasi terpengaruh dengan adanya dominasi unsur sulfur S,
yaitu pada keadaan anaerob dan redokpotensial yang rendah. Faktor-faktor yang sangat berpengaruh di dalam pembentukan metil merkuri antara lain : suhu, kadar
ion Cl-, kandungan organik, derajat keasaman pH, dan kadar merkuri. Beberapa kemungkinan bentuk merkuri yang masuk ke dalam lingkungan
perairan alam, yaitu :
27 1.
Sebagai merkuri anorganik, melalui hujan, run-off ataupun aliran sungai dan unsur ini mempunyai sifat stabil pada keadaan pH rendah.
2. Dalam bentuk merkuri organik, yaitu phenyl merkuri C
6
H
5
-Hg, metil merkuri CH
3
-Hg dan alkoxyalkyl merkuri atau methoxy-ethyl merkuri CH
3
-CH
2
-CH
2
-Hg
+
. Dalam bentuk suspended solid sebagai Hg
2 +2
ion merkuro, mempunyai sifat reduksi yang baik.
2.3.3. Pajanan dan Distribusi Merkuri