Efek Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia

32 Penggunaan merkuri di bidang pertanian sebagai pelapis benih dapat mencemari tanah-tanah pertanian, yang berakibat pencemaran terhadap hasil-hasil pertanian terutama sayur-sayuran. Food and Drug Administration FDA Amerika serikat menetapkan batasan kandungan merkuri maksimum adalah 0,005 ppm untuk air dan 0,5 ppm untuk mmakanan; sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan batasan maksimum yang lebih rendah, yaitu 0,001 ppm untuk air Kusnoputranto, 1996.

2.3.6. Efek Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia

Efek toksik dari merkuri tergantung pada bentuk kimianya, uap merkuri yang terhirup, sangat berbahaya terhadap pekerja yang terpajan di lingkungan kerja, yang menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, kehilangan memori, tremor, ketidak-stabilan emosi gelisah dan mudah marah, insomnia, dan kehilangan nafsu makan merupakan gejala-gejala khas pajanan ringan. Pajanan sedang lebih diwarnai dengan kerusakan mental yang signifikan dan gangguan gerak, disamping terdapat kerusakan ginjal. Pajanan singkat dengan konsentrasi tinggi uap merkuri dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan kematian. Efek ringan dari uap dapat menghilang setelah pajanan berhenti, dengan gangguan otot lebih cepat pulih dibandingkan dengan gangguan mental, uap merkuri dapat menembus plasenta mencapai janin, namun informasi yang dilaporkan mengenai efek pranatal terhadap manita hamil yang terpajan sedikit sekali, kejadian yang dilaporkan adalah terjadinya tingkat absorpsi spontan yang cukup tinggi dari wanita pekerja hamil yang terpajan terhadap uap merkuri, seperti pada klinik gigi. 33 Kasus kercunan yang paling ringan menunjukan gejala yang tidak spesifik, seperti mata lelah, mata kabur, dan kesemutan. Gejala biasanya tampak setelah periode laten selama beberapa minggu sampai beberapa bulan selama pajanan kronik konsentrasi rendah atau setelah pajanan akut konsentrasi tingggi. Kasus yang lebih berat menunjukan gangguan penglihatan, kehilangan pendengaran, gangguan pembicaraan, dan pergerakan yang lemah dan tidak stabil. Kasus yang paling berat menunjukan gangguan mental dan koma, kadang-kadang dapat disertai kematian. Masa prenatal dan usia anak-anak merupakan tahapan paling sensitif terhadap keracunan metil merkuri karena pada periode waktu tersebut otak berkembang dengan pesat. Jika pajanan ringan dari merkuri terhadap wanita hamil mungkin akan menyebabkan tingkat perkembangan yang sedikit lambat dan gangguan neurologi yang ringan pada bayi. Pajanan yang lebih berat dapat menghasilkan efek dramatik pada perkembangan, termasuk letak struktur otak yang abnormal dan gangguan umum dari perkembangan mental dan motorik kebutaan, dan gangguan perkembangan bicara. Dua kejadian utama dari keracunan metil merkuri terjadi di Jepang di daerah Teluk Minamata dan Sungai Nigata, serta di daerah pedesaan Irak. Di Jepang, terjjadi karena ikan terkontaminasi limbah cair industri yang kemudian dimakan oleh manusia, sedangkan di Irak, gandum yang terkontaminasi kemudian digunakan untuk membuat roti untuk dimakan. Pemajanan sementara dari uap merkuri bisa menyebabkan beberapa gangguan pada saluran pernafasan yang bersifat akut, seperti bronkhitis dan 34 pneumonitis. Sedangkan pamajanan yang terus menerus akan mengakibatkan gangguan terutama di sususnan saraf pusat otak. Beberapa tanda dan gejala yang timbul, antara lain adalah: tremor, sulit berkonsentrasi, gugup, depresi, psikosis, paralisis, kesulitan bernafas karena kelumpuhan otot-otot pernafasan, denyut jantung cepat takhikardi, ginggivitis,dan sebagainya. Pamajanan melalui oral akan memberikan gejala seperti perasaan mual, muntah-muntah, kejang pada perut, tinja bercampur darah, dan hambatan terhadap produksi urin. Kontak merkuri dengan kulit akan merangsang timbulnya reaksi alergi, berupa vesodilatasi eritema, hiperkeratosis, dan hipersekresi kelenjar keringat. Senyawa merkuri anorganik tidak terlalu toksik karena zat tersebut tidak dapat diabsorpsi tubuh dengan baik dan tidak mudah menembus barier otak-darah atau plasenta. Konsumsi dari beberapa gram senyawa merkuri dapat menyebabkan kematian karena kegagalan ginjal, dan dosis lebih kecil untuk jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan saraf. Sejauh ini hasil studi laboratorium atau pada manusia tidak mengkaitkan merkuri dengan kanker, studi laboratorium menunjukan bahwa emtil merkuri merupakan suatu mutagen yang lemah. Keracunan merkuri telah sering terjadi dan merupakan keracunan yang cukup serius karena dapat mengakibatkan kematian dan cacat seumur hidup. Berikut menunjukan lima keracunan merkuri yang menelan korban cukup banyak dan terjadi pada tahun 1953 sampai tahun 1968. 35 Tabel 3. Keracunan Merkuri Terbesar Tahun 1953-1968 Lokasi Tahun Korban Orang Teluk Minamata, Jepang Irak Pakistan Barat Guatemala Nigata, Jepang 1953-1960 1961 1963 1966 1968 43 meninggal 68 cacatsakit 35 meninggal 321 cacatsakit 4 meninggal 34 cacatsakit 20 meninggal 45 cacatsakit 5 meninggal 25 cacatsakit Sumber, Kusnoputranto 1996 Dari uraian tersebut di atas, secara umum dapat dijelaskan beberpa hal mengenai daya racun merkuri sebagai berikut: a. Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup dapat beracun terhadap tubuh. b. Masing-masing komponen merkuri mempunyai perbedaan karakteristik dalam daya racunnya, distribusi, akumulasi atau pengumpulan, dan waktu retensinya di dalam tubuh. c. Transformasi biologi dapat terjadi di lingkungan atau dalam tubuh dimana komponen merkuri diubah dari satu bentuk menjadi bentuk lainnya. d. Pengaruh merkuri di dalam tubuh diduga dapat menghambat kerja enzim dan menyebabkan kerusakan sel, disebabkan kemampuan merkuri untuk terikat dengan grup yang mengandung sulfur di dalam molekul yang 36 terdapat di dalam enzimdan dinding sel. Keadaan ini mengakibatkan penghabatan aktivitas enzim dan reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim tersebut di dalam tubuh. Sifat-sifat membran dari dinding sel akan rusak karena berikatan dengan merkuri sehingga aktivitas sel yang normal dan terganggu. e. Kerusakan tubuh yang disebabkan oleh merkuri biasanya bersifat permanen, dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Gambar 3, berikut menunjukan hubungan antara berbagai bentuk merkuri dan sifat-sifatnya di dalam tubuh. Merusak ginjal; hati dan otak; waktu retensi pendek Hg anorganik Aril Hg organik Alkil Hg organik Semua beracun dalam jumlah cukup Transformasi di dalam tubuh dan lingkungan Merusak semua tenunan, termasuk otak; waktu retensi lama Tranformasi oleh mikroorganisme Gambar 4. Hubungan antara Senyawa Merkuri yang bersifat Racun. 37 Masyarakat yang mempunyai resiko terpajanan merkuri diantaranya adalah pekerja terutama wanita dalam usia reproduksi, yang terpajan terhadap uap merkuri dalam pekerjaan.

2.3.7. Perlindungan dan