Pengaruh Lubang Asupan Udara dan Tinggi Tumpukan Terhadap Suhu

50 Tabel 4.3 Karakterisktik komposter yang digunakan No Karakteristik Komposter 1 Komposter 2 Komposter 3 1 Jumlah lubang asupan udara 57 114 2 Diameter lubang asupan udara cm 1,25 1,25 1,25 3 Luas lubang asupan udara cm 2 1,23 1,23 4 Total luas lubang asupan udara cm 2 72,39 144,78 5 Luas permukaan luar komposter cm 2 44.314,29 44.314,29 44.314,29 6 Rasio luas lubang asupan udara luas permukaan luar komposter 1612 1 306 7 Tinggi komposter cm 300 300 300 8 Diameter dalam cm 45 45 45 9 Diameter luar cm 47 47 47 10 Volume m 3 0,476 0,476 0,476 11 Bulk Density awal kgm -3 404,71 416,24 449,79 12 Ukuran TKKS Dibelah 4 Dibelah 4 Dibelah 4 13 Bahan konstruksi Drum besi Drum besi Drum besi Pengaruh lubang asupan udara dan ketinggian tumpukan terhadap kualitas kompos terlihat pada hasil analisa dari beberapa parameter penting dalam proses pengomposan yaitu suhu, moisture content, pH, electrical conductivity dan CN yang akan dibahas pada sub bab berikut.

4.3.1 Pengaruh Lubang Asupan Udara dan Tinggi Tumpukan Terhadap Suhu

Variasi lubang asupan udara dapat mempengaruhi proses pengomposan, hal itu ditunjukkan dari suhu rata-rata masing-masing komposter selama pengomposan. Profil perubahan suhu ditunjukkan pada Gambar 4.7. Gambar 4.7 menunjukkan pengaruh lubang asupan udara terhadap suhu rata-rata selama proses pengomposan. Suhu rata-rata komposter 1, komposter 2 dan komposter 3 pada setiap ketinggian 1 m, 2 m dan 3 m secara berturut-turut adalah 45,48; 44,92; 45,66 o C, 45,46; 44,61; 45,25 o C dan 43,01; 42,93; 42,71 o C. Pada grafik 4.7 terlihat perubahan suhu pada komposter 1, komposter 2 dan komposter 3. Pada komposter 1 suhu meningkat dari ketinggian 1 ke 2 m namun menurun pada ketinggian 3 m, pada komposter 2 suhu menurun dari ketinggian 1 Universitas Sumatera Utara 51 ke 2 m namun meningkat pada ketinggian 3 m, sedangkan pada komposter 3 suhu cenderung menurun dari ketinggian 1 hingga 3 m. Dari grafik tersebut terlihat semakin dalam tumpukan maka suhu akan semakin tinggi dan juga suhu antara komposter 1 dan 2 terlihat tidak jauh berbeda. Penyimpangan terlihat pada suhu ketinggian 3 m pada komposter 1 dan 2. Gambar 4.7 Grafik Pengaruh Lubang Asupan Udara dan Tinggi Tumpukan Terhadap Suhu Peningkatan suhu dengan semakin dalamnya tumpukan kompos diakibatkan oleh porositas pada tumpukan, hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Van Ginkel et al 1999, perpindahan massa dan panas pada tumpukan kompos secara signifikan dipengaruhi oleh geometri dan distribusi ukuran pori-pori dan komposisi bahan kompos [48]. Dengan semakin dalamnya tumpukan, porositas pada tumpukan akan semakin kecil sehingga menyebabkan banyaknya panas yang dihasilkan selama proses dekomposisi terperangkap didalam tumpukan. Dari grafik 4.7 dapat disimpulkan bahwa semakin banyak lubang asupan udara maka semakin banyak panas yang keluar melalui lubang asupan udara.

4.3.2 Pengaruh Lubang Asupan Udara Terhadap Moisture Content MC