Harga lebih tinggi dari harga pasar dan lebih pasti. Berdasarkan Produktivitas lahan lebih tinggi. Produktivitas lahan diidentifikasi

151 sebelumnya pernah juga bermitra. Mereka berhenti karena beberapa alasan baik yang bersumber dari petani maupun dari mitranya seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kemungkinan lain adalah bahwa petani non mitra tersebut memang sejak awal sebelum ada pola kemitraan memang sudah tinggi pendapatannya. Artinya petani non mitra adalah mereka yang pendapatannya memang sudah besar, skala usahanya relatif besar, dan dapat menyelesaikan masalah -masalahnya sendiri dengan jaringan kerjasama yang mereka bangun sendiri, yang berbeda dengan pola ke mitraan sebelumnya.

2. Harga lebih tinggi dari harga pasar dan lebih pasti. Berdasarkan

Tabel 52, secara umum petani 70,8 menyatakan bahwa harga yang diterima pada pola kemitraan lebih tinggi dari harga pasar. Kepastian pemasaran menjadi hal yang lebih penting, terutama pada saat produk melimpah, tetapi terkadang pada saat produk sulit dicari, harga di pasar lebih tinggi dibandingkan harga pada pola kemitraan. Dalam hal ini sikap yang dipilih petani untuk tetap menjual pada perusahaan, koperasi, dan pedagang pengumpul yang menjadi mitranya atau menjual produk ke pasar akan berpengaruh pada kelangsungan kerjasama yang dibangun. Tabel 52. Persentase Petani Menurut Persepsinya tentang Harga pada Pola Kemitraan. No. Kategori Harga Tidak Mitra Mitra Total 1. Lebih Rendah 5,3 13,8 12,3 2. Sama 21,1 16,1 17,0 3. Lebih Tinggi 73,7 70,1 70,8 4. Total 100,0 100,0 100,0

3. Produktivitas lahan lebih tinggi. Produktivitas lahan diidentifikasi

dari penilaian petani tentang jumlah produk yang dihasilkan per luas lahan tertentu. Tabel 53. Persentase Petani Menurut Pe nilaiann ya tentang Produktivitas Lahan pada Pola Kemitraan. No. Kategori P roduktivitas Lahan Tidak Mitra Mitra Total 1. Lebih Rendah 10,5 5,7 6,6 2. Sama 52,6 43,1 44,8 3. Lebih Tinggi 36,8 51,1 48,6 4. Total 100,0 100 ,0 100,0 152 Petani menilai produktivitas lahan dari intensitas penggunaan lahan yang dikelolanya. Tabel 53 menyajikan data penilaian petani tentang produktivitas lahan setelah mengikuti pola kemitraan. Secara umum petani menyatakan bahwa produktivitas lahan yang digunakan pada pola kemitraan lebih tinggi dari sebelumnya. Petani yang tidak bermitra sebagian besar 52,6 persen menyatakan bahwa produktivitas lahan yang digunakan pada pola kemitraan sama dengan sebelumnya, sedangkan pada petani mitra sebanyak 51,1 persen menyatakan bahwa produktivitas lahan yang digunakan pada pola kemitraan lebih tinggi

4. Penggunaan tenaga kerja dan modal lebih intensif. Tabel 54