Rumah Sakit TINJAUAN PUSTAKA

46 penyedia jasa bersangkutan dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.

H. Rumah Sakit

1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Siti Anisa Nuhonni 2002 : 1 dalam Suningsih 2009 : 29 Rumah Sakit adalah institusi yang merupakan bagian integral dari organisasi kesehatan, organisasi sosial, dan berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap. Rumah sakit merupakan pusat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan serta riset kesehatan. Rumah Sakit juga merupakan institusi yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan individual dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien guna kepentingan masyarakat. Fungsi Rumah Sakit adalah sebagai institusi pelayanan, pengabdian masyarakat, dan sebagai institusi pendidikan. Saat ini pasien sangat teliti dan memperhatikan bentuk pelayanan dan jenis pelayanan yang diberikan Rumah Sakit tersebut kepada pasiennya, semakin lama pasien akan semakin selektif dalam memilih rumah sakit, sehingga ini merupakan sebuah tantangan dalam perkembangan industri rumah sakit di Indonesia. Rumah Sakit merupakan suatu usaha yang menyediakan pemondokan yang memberikan jasa pelayanan medis jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri atas tindakan tindakan observasi, diagnostik, rehabilitatif untuk organ-organ yang menderita sakit, terluka dan untuk mereka yang melahirkan. Jika dilihat pada sejarah perumah sakitan di 47 Indonesia, maka dahulu rumah sakit ada yang didirikan oleh pemerintah dan juga oleh pihak swasta. Didalam suatu rumah sakit, puncak pimpinan dengan tanggung jawab terletak pada kepala rumah sakit pemerintah atau yayasan, badan hukum lain yang melakukan manajemennya. Manajemen atau pengelola adalah suatu istilah etika ekonomi. Dewasa ini istilah manajemen di terapkan pula terhadap pula terhadap rumah sakit, sehingga sebutan “manajemen rumah sakit” sudah tidak mengherankan lagi. Namun sampai kini dalam pembahasan masalah manajemen rumah sakit belum dikaitkan dengan faktor tanggung jawab resiko ganti kerugian yang mungkin akan dibebani oleh hukum. Masyarakat semakin menginginkan pelayanan umum lebih baik, termasuk pula pelayanan kesehatan tuntuan dan harapan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bernutu semakin terasa. Namun disadari adanya perbedaan persepsi mutu antara pelayanan tersebut ramah, nyaman dan menyenangkan sedangkan provider mengartikan mutu apabila pelayanan sesuai dengan standar. Berdasarkan uraian diatas dapat pula disimpulkan bahwa untuk mengelola rumah sakit sama dengan mengelola organisasi lain yang membutuhkan pengetahuan manajemen. 2. Pengertian Manajemen Rumah Sakit Dalam Suningsih 2009 : 31 Teori lama yang hingga saat ini masih “valid” yaitu dari G.R Terry, yang singkat dengan POAC yaitu 48 planning atau perencanaan, organizing atau pengorganisasian, actuating atau menggerakkan dan controlling atau pengawasan dan pengendalian. a. Planning perencanaan Perencanaan memusatkan perhatian pada masa yang akan datang. Manajemen rumah sakit harus mempersiapkan rumah sakit dalam menghadapi hal yang akan datang, baik sudah diramalkan maupun yang tidak terduga sebelumnya. Perencanaan menspesifikasi apa yang harus dicapai atau dilakukan dimasa datang dan bagaimana hal tersebut dapat dilaksanakan atau dapat ditegaskan sebagai berikut : fungsi perencanaan mencakup aktivitas manajerial yang menentukan sasaran dan alat yang tepat untuk mencapai sasaran tersebut. b. Organizing pengorganisasian Pengorganisasian jelas merupakan sasaran bagi organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, suatu organisasi yang baik seharusnya disusun berdasarkan perencanaan strategi yang baik agar tercapai apa yang dituju. c. Actuating Directing Pengarahan dan pengembangan Actuating Directing tidak lepas dari kemampuan manajemen pimpinan untuk bisa mengarahkan staff atau pun bawahannya untuk menjalankan fungsi masing-masing dengan baik. Banyak yang harus dipelajari oleh pimpinan manajer untuk bisa mengarahkan anak buah untuk bisa sebaik mungkin sehingga rumah sakit yang dipimpinnya bisa berhasil dalam mencapai tujuan yang dikehendaki. 49 d. Controlling pengendalian Adanya beberapa hak yang menyebabkan pengendalian semakin diperlukan dalam setiap organisasi antara lain : 1 Perubahan kondisi Perubahan kondisi saat ini selalu banyak mengalami perubahan, banyaknya persaingan akibat munculnya rumah sakit swasta baru, adanya alat-alat canggih, adanya peraturan baru dan sebagainya. 2 Kompleksitas Makin besar organisasi makin komplek rumit masalah yang dihadapi. Klinik yang kecil tentunya lebih simpel memajukannya, bila dibandingkan rumah sakit yang besar tentunya makin rumit dan membutuhkan pengendalian yang baik. 3 Kemungkinan membuat kesalahan kemungkinan kesalahan ini bisa terjadi pada bawahan maupun manajer. Oleh karena itu, pengendalian pengawasan diperlukan sehingga bila ada kesalahan ini bisa di deteksi. Manajemen banyak dipraktekkan baik dalam organisasi bisnis, rumah sakit, badan-badan pemerintah dan organisasi lain.

I. Strategi Pemasaran untuk Rumah Sakit

Jantung dari perencanaan pemasaran adalah strategi pemasaran. Menurut Basu Swastha dan Irawan 1997 : 25 dalam Suningsih 2009 : 33 strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer 50 pemasaran, yang berdasarkan analisa situasi dan tujuan perusahaan. Tipe-tipe rumah sakit dilihat dari segi pemasaran menurut Poyter modified : 1. Volume atau mass product Rumah Sakit yang mengutamakan pelayanan jumlah pasien sebanyak-banyaknya, Rumah Sakit ini tidak mengutamakan spesialisasi, semakin banyak pasien semakin baik. Untuk menjaga persaingan, Rumah Sakit harus menjaga cost effectiveness, menekan biaya serendah- rendahnya untuk menjaga supaya tarif tetap bersaing, kalau mungkin tarif serendah – rendahnya. Pada Rumah Sakit tipe ini yang dipentingkan adalah biaya yang serendah-rendahnya, maka training atau pendidikan untuk karyawan dilakukan sesedikit mungkin. Dengan biaya yang rendah tentunya tarif bisa rendah dan diharapkan banyak pasien yang datang pasien golongan tertentu. 2. Diferensiasi Mengutamakan spesialisasi bila perlu sub spesialisasi, disini Rumah Sakit dituntut untuk menyediakan spesialisasi yang cukup banyak dengan sarana yang cukup untuk menunjang masing-masing spesialisasi tertentu. Disini dituntut persaingan mutu dari masing-masing spesialisasi. Tentu saja rumah saki tipe ini tidak bersaing dengan Rumah Sakit tipe 1, dimana Rumah Sakit tipe itu dituntut tarif yang serendah-rendahnya, sedangkan pada Rumah Sakit tipe 2 ini tentu tarif lebih tinggi. Persaingan biasanya dengan Rumah Sakit sejenis. 51 3. Fokus Disini Rumah Sakit berkonsentrasi pada spesialisasi tertentu, misalnya Rumah Sakit khusus jantung, Rumah Sakit khusus mata, Rumah Sakit khusus kanker. Sehingga disini mutu dituntut lebih tinggi lagi. Kalau memang mutunya bagus baik dokternya dengan spesialisasi atau sub spesialisasi yang bermutu tinggi dan para medisnya mempunyai keterampilan yang baik, serta disertai dengan sarana dan fasilitas yang menunjang. Tentu saja tarif menjadi lebih tinggi dari Rumah Sakit tipe lainnya, kecuali Rumah Sakit untuk usaha sosial atau milik pemerintah yang masih bersubsidi. Disamping tipe-tipe diatas terdapat juga Rumah Sakit campuran, untuk Rumah Sakit swasta saat ini yang sedang berkembang adalah Rumah Sakit tipe 2 dengan ada satu atau dua spesialisasi yang menonjol, misalnya Rumah Sakit dengan spesialisasi yang menonjol. Misalnya, Rumah Sakit dengan spesialisasi yang lengkap tetapi dengan kekhususan menonjol untuk bidang tertentu, misalnya ginjal, sehingga Rumah Sakit menjadi terkenal untuk bidang ginjal tersebut dan bidang ini seolah-olah menjadi mercusuar untuk Rumah Sakit tersebut, walaupun ada spesialisasi yang lain.

J. Penelitian Terdahulu