Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

61 Kuesioner tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang √ pada kolom atau tempat yang sesuai Arikunto, 2007 :103 Sedangkan jenis skala yang di pergunakan untuk menjawab bagian pertanyaan dalam kuesioner adalah Skala Likert yaitu metode yang digunakan utnuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2005 : 86.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas merupakan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar, Pengujian ini menggunakan pearson correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. suatu pertanyaan dikatakan valid jika koefisien korelasi product moment r- table 5   , n -2 n = jumlah sampel. Suliyanto, 2005: 42 Menurut Sekaran 2003, reliabilitas suatu pengukuran menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses “kebaikan” dari suatu pengukur Jogiyanto, 2009 : 120 Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha-Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai alpha. Apabila alpha hitung lebih besar dari pada r table 62 dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrument penelitian dapat disebut reliabel. Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Tingkat Reliabilitas Interval Tingkat Reliabilitas 0,00 - 0,20 0,20 - 0,40 0,40 – 0,60 0,60 – 0,80 0,80 – 1,00 Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel Sumber : Jogiyanto 2009 2. Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linear Berganda digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel independen yaitu kualitas pelayanan X1 dan kepuasan X2 dan Citra X3 dengan loyalitas pasien Y sebagai variabel dependen. Metode ini bisa juga dijadikan ramalan, sehinggan dapat diperkirakan baik dan buruknya variabel X terhadap kenaikan ataupun penurunan variabel Y. Kemudian uji hipotesis Regresi Linear Berganda secara parsial dan simultan : Imam Ghozali : 2005 : 84 a. Yaitu dengan melihat t hitung atau F hitung dan dibandingkan dengan t tabel atau F tabel. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel atau F 63 tabel, maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol Ho dan menerima hipotesis alternatif Ha dan sebaliknya. b. Menggunakan nilai signifikansinya sig, jika nilai signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha, dan begitu pula sebaliknya. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Adanya hubungan yang sempurna atau eksak diantara variabel bebas dalam regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas, jika variabel bebas saling berkorelasi antara variabel bebas maka variabel itu tidak orthogonal, artinya nilai dari variabel tersebut sama dengan nol. Menurut Bhuono 2005 : 58 untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas biasanya melihat VIF Variance Inflation Factor, ini tidak lebih dari 10 dan nilai toleransi tidak kurang dari 0,1. b. Heteroskedastisitas Asumsi ini digunakan apabila variasi dari faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu terhadap yang lain. Jika lini ini dapat terpenuhi, berarti variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastis, jika asumsi ini tidak dapat dipenuhi maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Penyimpangan ini terdapat beberapa faktor yang disebut sebagai hateroskedastisitas. 64 Model regresi yang baik yang homoskedastis dan tidak terjadi heteroskedastis. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, diantaranya : 1 Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residunya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah yang residual. 2 Dasar analisis jika ada pola teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, artinya hal ini terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitasdan layak digunakan dalam penelitian. c. Uji Normalitas Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal pada grafik. Dasar pengambilan keputusan : jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti atau garis diagonal, maka regresi mengikuti asumsi normalitas, sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Santoso, 2002 : 212 65

E. Operasional Varibel Penelitian