Penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan Penilaian kembali aktiva tetap

hutang sebesar present value dari pembayaran minimum pada awal periode lease.

B. Penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan

Sebelum membahas penyajian aktiva tetap, terlebih dahulu di bahas pengertian dari daftar keuangan, yaitu menurut Sofyan Safri Harahap 2008, hal 105 “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim di kenal adalah neraca atau laporan laba rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan”. Dari uraian itu dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan suatu keadaan mengenai keuangan dari suatu perusahaan. Penyajian aktiva tetap dicantumkan dalam neraca dan letak penyajian aktiva tersebut adalah Harta atau aktiva : • Aktiva lancar • Investasi jangka panjang • Aktiva tetap berwujud • Aktiva tetap tidak berwujud • Aktiva atau harta lain Utang dan Modal sendiri : • Utang lancar • Hutang jangka panjang Universitas Sumatera Utara • Hutang lain-lain • Modal sendiri • Modal saham yang disetor • Deviden Pernyataan mengenai akumulasi penyusutan digambarkan sebagai berikut : Aktiva tetap ......................................................................... xxx Akumulasi ............................................................................ Nilai buku .......................................................... xxx xxx

C. Penilaian kembali aktiva tetap

Penilaian kembali aktiva tetap sering disebut dengan istilah revaluasi aktiva tetap. Mengenai penilaian kembali aktiva tetap ini, Standar Akuntansi Keuangan SAK menjelaskan bahwa : “Penilaian kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena SAK menganut penilaian aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh dari selisih penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku nilai tercatat aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama ‘selisih penilaian kembali aktiva tetap.” Diatas dijelaskan bahwa penilaian kembalinaktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan, karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian aktiva berdasarkan harga perolehan. Namun, hal ini dapat dilakukan menurut Peraturan Universitas Sumatera Utara Pemerintah No. 45 Tahun 1986 dan SK Menteri Keuangan No.384KMK.041998 mengenai penilaian kembali aktiva tetap, tetapi tentunya akan menimbulkan penyimpangan-penyimpangan dari Standar Akuntansi Keuangan. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan penyimpangan-penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan.

D. Perencanaan Aktiva tetap