Pengawasan aktiva tetap TINJAUAN PUSTAKA

ini lebih besar daripada minimum accounting rate of return maka usul investasi tersebut dapat diterima. Sebaliknya bila lebih kecil dapat ditolak. Sebagai kelemahan dari metode ini adalah : • Tidak memperhatikan “time of value” • Menitikberatkan pada masalah accounting dan kurang memeperhatikan data cash flow dari investasi yang bersangkutan. • Merupakan pendekatan jangka pendek. • Kurang memperhatikan panjangnya jangka waktu investasi. Dengan mengadakan analisis dalam memilih dan menilai investasi aktiva tetap yang baik tetap akan memberikan nilai tambah terhadap keuangan perusahaan.

E. Pengawasan aktiva tetap

1. Pengertian pengawasan aktiva tetap Pengawasan dapat diinvestasikan sebagai proses untuk mencapai tujuan- tujuan dari organisasi. Hal ini berkenaan dengan membuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang direncanakan. Pengertian menunjukkan adanya hubungan yang erat antara perencanaan dan pengawasan. Seperti yang terlihat dalam kenyataan, langkah awal proses pengawasan adalah sebenarnya langkah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan Universitas Sumatera Utara Menurut Terry 2000, hal 235 “Pengendalian dapat dirumuskan sebagai penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standar. Pengawasan diadakan sebagai tindak lanjut dari sebuah perencanaan yang dilakukan terhadap aktivitas yang dilakukan dalam mewujudkan apa yang telah dicapai. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu menggabungkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar atau rencana, serta melakukan perbaikan-perbaikan bila mana terjadi penyimpangan. Tindakan pengawasan tidak dapat diartikan sebagai usaha untuk mencari kesalahan, tetapi untuk mencari usaha perbaikan guna menghindari penyimpangan dan pemborosan. Dengan adanya pengawasan diharapkan tercapai efisiensi dalam pengelolaan faktor-faktor produksi yang tersedia. Pada dasarnya fungsi pengawasan dapat dilakukan untuk : a. Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan dilakukannya pengawasan yang baik maka kemungkinan terjadinya kesalahan akan sangat kecil, hal ini disebabkan orang-orang yang melaksanakan rencana yang telah ditetapkan akan senantiasa waspada dalam melakukan pekerjaan. b. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi, bila dalam pengawasan ditemukan penyimpangan atau kesalahan yang dilakukan oleh pelaksana rencana, maka dapat dengan segera diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak berlarut-larut yang akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Universitas Sumatera Utara c. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan pengawasan sehingga dapat diketahui tugas masing-masing personil yang saling menyalahkan. d. Untuk mendinamisir perusahaan segenap kegiatan manajemen lainnya. Pengawasan yang baik akan dapat mencegah terjadinya penyimpangan sedini mungki n, dengan demikian maka segala kegiatan dalam pelaksanaan tugas dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. 2. Teknik pengawasan Menurut Arthur W. Holmes, 2000 hal.124 teknik pengawasan yaitu: a. Pengawasan fisik Pengawasan fisik dilakukan bertujuan untuk mencegah atau melacak pencurian aktiva tetap yang hilang mencegah kecurangan yang dilakukan karyawan yang berusaha memperoleh akses tanpa izin pencatat aktiva atau dokumen lainnya, dengan cara membuat alarm pencurian atau mempekerjakan satpam dan membuat ruang bawah tanah atau lemari besi yang tahan api untuk menyimpan dokumen dan alat penting lainnya. b. Pengendalian organisasi Universitas Sumatera Utara Pengendalian organisasi adalah pengendalian yang dilakukan untuk mencegah kecurangan, pencurian dan kekeliruan serta kepastian bahwa tugas-tugas yang dilaksanakan oleh karyaawan yang memenuhi syarat dan kepastian operasi akan tetap lancar jika terjadi pergantian personil. Untuk mencegah kecurangan ini perlu dilakukan pembebanan tanggng jawab yang pasti untuk melaksanakan setiap tugas yang perlu untuk menjalankan kegiatan usaha, penggantian wajib tugas akuntansi, cuti wajib untuk karyawan yang menduduki jabatan penting, penetapan cara-cara yang sehat dalam penerimaan karyawan dan menghindarkan pemberian tugas yang tidak boleh dirangkap dan tanggung jawab untuk memprakarsai transaksi yaitu : • Menyimpan aktiva tetap, dan • Akuntansi untuk transaksi harus dipisahkan dan ditugaskan kepada orang lain. c. Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi dilakukan untuk mencegah dan melacak kecurangan, pencurian dan kekeliruan. Untuk mencegah terjadinya kekurangan ini perlu dilakukan beberapa teknik pengawasa yaitu penggunaan biaya standar yang sudah ditetpakan lebih dahulu pemakaian perkiraan pengawasan serta taat terhadap prinsip akuntansi yang sudah lazim. d. Pengawasan administrasi Suatu perusahaan jika ingin mencapai tujuan yang diharapkan harus mengawasi tugas pekerjaan administrasi guna untuk mencegah, melacak dan memperbaiki administrasi dan melacak kekurangan. Untuk menghindari dari kecurangan dan kekeliruan tersebut perlu dilakukan penggunaan formulir dan dokumen yang sudah Universitas Sumatera Utara bernomor urut, pengendalian atas nomor formulir, penggunaan formulir rangkap banyak dan penghindaran informasi akuntansi dengan tangan, pemberian tanda dokumen yang sudah selesai digunakan pembuatan dokumen sebagai bukti operasi membandingkan dokumen yang sudah siap dan yang berhubungan dengan proses transaksi akuntansi. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa fungsi dan tujuan dari pengawasan sangat berguna bagi manajemen atau pihak-pihak yang berwenang didalam menjaga keberadaan aktiva tetap dari suatu perusahaan, yang sangat berguna demi keberlangsungan dari operasi perusahaan secara umum. Menurut T. Hani Handoko, 2001 hal 376 – 378 metode pengawasan ada dua, yang terdiri dari : 1 Metode pengawasan non-kuantitatif Metode pengawasan non-kuantitatif adalah metode-metode pengawasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Umumnya hal ini mengawasi keseluruhan organisasi dan sebagian besar mengawasi sikap dan performance para karyawan. Teknik-teknik yang sering digunakan meliputi : • Pengamatan control by observation • Inspeksi teratur dan langsung • Peloporan lisan dan tulisan • Evaluasi pelaksanaan Universitas Sumatera Utara • Diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Ukuran-ukuran tersebut biasanya digunakan dalam pengarahan dan pengawasan satuan kerja. 2 Metode pengawasan kuantitatif Sebagian besar teknik-teknik pengawasan kuantitatif cenderung untuk menggunakan data khusus dan metode-metode kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kualitas dan kuantitas keluaran. Metode-metode kuantitatif tersebut terdiri dari : • Anggaran seperti, anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran perubahan aktiva tetap dan anggaran-anggran khusus lainnya. • Audit seperti internal audit, eksternal audit dan manajemen audit. • Analisa break event • Analisa rasio • Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan.

F. Hubungan Perencanaan Dan Pengawasan Aktiva Tetap