harga jual dengan nilai aktiva yang dijual pada awal periode dilakukan sebagai pendapatan lain-lain.
B. Analisis Hasil Penelitian
Pembahasan ini merupakan bagian yang memuat analisis terhadap masalah perencanaan dan pengawasan aktiva tetap serta pelaksanaannya pada PT. Deka
Konsultan Medan, sebagai objek penelitian dari skripsi ini. 1. Hasil observasi
Dalam mendapatkan informasi yang lebih dari data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penilis melakukan observasi pada unsur-unsur perencanaan dan
pengawasan aktiva tetap yang dilakukan perusahaan dan dari observasi diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel . 4. 2. Perencanaan dan Pengawasan Aktiva Tetap
NO. PERTANYAAN HASIL
1 2
2 2
3 2
4 1
Universitas Sumatera Utara
5 2
6 2
7 1
8 2
9 2
10 2
11 2
12 2
13 2
14 2
15 1
JUMLAH 27
Sumber : PT. Deka Konsultan Dari hasil observasi tersebut kemudian penulis mencoba menghitung
seberapa jauh data observasi dengan data teoritis yang diharapkan. Dari 15 jumlah pertanyaan yang ada, hasil yang diperoleh yaitu 12 pertanyaan dengan kriteria
jawaban ya dan 3 pertanyaan dengan kriteria jawaban tidak. Jadi, dapat dihitung dengan menggunakan persentase sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Jawaban ya : 12
12 x 100 = 80
Jawaban tidak : 3
15 x 100 = 20
Hasil observasi menunjukkan bahwa dari 15 pertanyaan, 12 pertanyaan dengan kriteria jawaban ya atas perencanaan dan pengawasan aktiva tetap sebesar
80 dan kriteria jawaban tidak atas perencanaan dan pengawasan aktiva tetap sebesar 20. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan
pengawasan aktiva tetap pada PT. Deka Konsultan secara umum sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
2. Struktur Organisasi Struktur organisasi atas semua kegiatan, tugas dan susunan perwujudan pola
hubungan diantara fungsi dan bagian-bagian hingga sampai pada posisi yang terendah, hal ini juga menunjukkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
pegawai. Perbedaan struktur organisasi diantara berbagai perusahaan disebabkan oleh berbagai
hal seperti luas tidaknya jaringan organisasi. Dengan memperhatikan struktur organisasi PT. Deka Konsultan Medan dan uraian tugas serta fungsi dan tanggung
jawab dari setiap sub departemen. Sehingga jelas terlihat pembagian tugas dan aktivitas kerja. Pemisahan fungsi dan tanggung jawab di PT. Deka Konsultan Medan
berdasarkan penelitian penulis, bahwa struktur organisasi sudah baik yaitu struktur
Universitas Sumatera Utara
organisasi garis dan staf dimana tiap-tiap atasan mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan setiap atasan bertanggung jawab atas tugas bawahannya.
3. Analisis perencanaan aktiva tetap Penyusunan perencanaan aktiva tetap pada PT. Deka Konsultan Medan
dilaksanakan dengan berpedoman pada kebijaksanaan pimpinan direktur perusahaan, praktek yang terdapat pada perusahaan yang diteliti sudah baik, dimana
ada jenjang manajemen yang memberi persetujuan dari usulan pengadaan aktiva tetap yang disesuaikan dengan kondisi dan dana yang dibutuhkan.
Jika dilihat jangkauan aktivitas PT. Deka Konsultan dan koordinasi penyusunan anggaran tidaklah mungkin dilakukan oleh hanya bagian keuangan.
Krena penyusunan anggaran sesungguhnya dilakukan setiap bagian site manajemen, sehingga perlu diberi wewenang kepada setiap kepala site manajemen masing-
masing bagian untuk menyusun anggran aktiva tetap. Sehingga dapat lebih realistis dan demikian anggaran yang disusun oleh staf keuangan lebih mendukung kearah
terciptanya tujuan yang diharapkan. Perusahaan dalam menetapkan suatu kebijakan bahwa aktiva tetap perusahaan dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim
dalam penyusunan sistem akuntansi aktiva tetap. 4. Analisis pengawasan aktiva tetap
Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan setiap departemen tidak terlepas dari pembuatan laporan. Demikian halnya dengan pengawasan aktiva tetap pada PT.
Deka Konsultan, salah satu cara pengawsan yang dapat digunakan untuk mencegah
Universitas Sumatera Utara
terjadinya penyimpangan penyelewengan adalah dengan teknik pengawasan fisik, organisasi dan akuntansi, dan dalam pengawasan dengan menggunakan metode
kuantitatif perusahaan melakukan audit untuk setiap akhir periode akuntansi dan diaudit oleh seorang auditor independen dan perusahaan juga menggunakan anggaran
dalam pembuatan rencna kerja dan sekaligus sebagai alat pengawasan intern, hal ini merupakan kebiasaan yang sehat serta adanya daya upaya yang dilakukan untuk
keamanan aktiva perusahaan. Keseluruhan aspek-aspek tersrbut telah sesuai dengan apa yang dianjurkan dalam
teori, hal ini terlihat dengan adanya sistem kode pada setiap aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, adanya persetujuan dari yang berwenang bila ada mutasi aktiva
tetap, pemeriksaan secara periode terhadap semua aktiva tetap.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN