Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Data Penelitian Data Deskriptif

44 Berdasarkan kriteria diatas, maka jumlah sampel perusahaan yang diperoleh sebanyak 19 perbankan dengan tahun pengamatan selama tahun 2009- 2012 4 tahun. Oleh karena itu, unit analisisnya sebanyak 76. Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria No Keterangan Jumlah Akumulasi 1 Total perusahaan perbankan yang terdaftar dalam BEI periode 2009-2012 39 2 Perusahaan perbankan yang tidak mempublikasikan laporan keuangannya yang telah di audit pada periode 2009-2012 7 32 3 Perusahaan perbankan yang tidak terdapat informasi tentang pengungkapan CSR pada laporan tahunan annual report tersebut pada periode 2009-2012 13 19 4 Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian 19

3.5 Jenis dan Sumber Data

Setiap penelitian harus memiliki data yang dijadikan objek penelitian. Menurut Idrus 2007:82, “data dapat dimaknai sebagai setiap informasi mengenai segala sesuatu yang terkait dengan objek yang sedang diteliti”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berarti data yang berbentuk angka atau bilangan. Berdasarkan sumbernya, data tersebut merupakan data sekunder yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari bermacam sumber yang ada sebelumnya. Peneliti memperoleh data sekunder dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id berupa laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang Universitas Sumatera Utara 45 memiliki hubungan variabel-variabel yang ada dalam penelitian periode 2009- 2012. Berdasarkan waktu pengumpulannya, data penelitian ini adalah data berkala atau time series yang berarti data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dan berdasarkan tingkat pengukurannya, data penelitian ini merupakan data dengan skala rasio yaitu skala perbandingan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasiyang berarti mengumpulkan berbagai data yang terkait dengan variabel dependen dan independen dalam penelitian ini. Data tersebut dapat diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data dari berbagai jurnal-jurnal ilmiah, studi pustaka, atau literature yang sesuai topik penelitian.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis desktiptif dan regresi linear bergandadengan menggunakan software SPSS. Data- data yang diperoleh sebagai variabel independen dan variabel dependen akan dikalkulasikan dalam alat uji statistik SPSS kemudian disajikan dalam bentuk tabel, grafik, sehingga dapat diperoleh hasil sebagai dasar dalam menarik kesimpulan.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel- variabel independen dan dependen tersebut. Menurut Ghozali 2006:19, “analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang Universitas Sumatera Utara 46 dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, skewness kemencengan distribusi”.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan regresi berganda, karena model regresi harus memenuhi syarat BLUE Best Linear Unbiased Estimator yang berarti tidak terdapat multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Hal ini bertujuan agar model regresi dapat dijadikan sebagai alat estimasi yang tidak bias. Uji asumsi klasik yaitu meliputi uji normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal karena terhindar dari bias. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi tersebut memiliki distribusi data normal atau tidak. Ghozali 2005;110 menyebutkan “uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal”. Erlina 2008;102 menyatakan bahwa tujuan uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah didalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam melakukan pengujian T dan pengujian F, nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi tersebut dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil Ghozali, 2005. Cara yang dilakukan untuk pegujian normalitas adalah dengan uji One Universitas Sumatera Utara 47 Sample Kolmogorov-Smirnov. Variabel-variabel yang memiliki nilai signifikansi 0.05, maka residual memilki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau variabel independen. Model regresi yang baik tidak memiliki korelasi antar variabel bebasnya. Untuk mengetahui apakah di dalam regresi terdapat multikolinearitas atau tidak, dapat diketahui dari tolerance value dan variance inflation factor value VIF. Jika tolerance value diatas 0.1 atau VIF dibawah 10, berarti tidak terdapat multikolinearitas. Dan apabila tolerance value dibawah 0.1 dan VIF diatas 10, berarti terdapat multikolinearitas. Apabila terdapat mulitikolinearitas, maka koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan Ghozali, 2005. Jika terdapat perbedaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan, maka disebut heterokedastisitas. Dan apabila terjadi sebaliknya, maka disebut Universitas Sumatera Utara 48 homokedastisitas.Cara yang digunakan untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot. Apabila pola tertentu yaitu titik-titik yang membentuk pola bergelombang, melebar kemudian menyempit, berarti terjadi heterokedastisitas. Apabila pola tersebut tidak terjadi, berarti tidak terjadi gejala heterokedastisitas.Cara lain yang juga dapat dilakukan untuk menguji heterokdastisitas adalah uji glejser. Ghozali 2005;69 menyebutkan bahwa jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 atau sebelumnya. Untuk mengetahui ada atau tidak gejala autokorelasi, dilakukan dengan uji Durbin-Waston DW test. Keputusan terdapat atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi dilihat melalui ketentuan sebagai berikut. Tabel 3.2 Kriteria Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0ddl Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4-dl d 4 Tidak ada autokorelasi negative Tidak ada keputusan 4-du ≤ d ≤ 4-dl Universitas Sumatera Utara 49 Tidak ada autokorelasi, positif atau negative Tidak tolak du d 4-du Sumber : Ghozali, 2006 3.7.3 Pengujian Hipotesis 3.7.3.1 Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda adalah teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap terhadap terikatnya. Model regresi linear berganda yang digunakan adalah : � = � + � 1 X 1 + � 2 X 2 + � 3 X 3 + � 4 X 4 + � 5 X 5 + � 6 X 6 + � 7 X 7 + � Keterangan : Y : Price Earning Ratio � : Konstanta X 1 : Corporate Social Responbility Index X 2 : Capital Adequacy Ratio X 3 : BOPO X 4 : Non Performing Loan X 5 : Net Interest Margin X 6 : Loan to Deposit Ratio X 7 : Return On Equity � 1 , � 2 , � 3 , � 4 , � 5 , � 6, � 7 : Koefisien Regresi � : Variabel Pengganggu error Universitas Sumatera Utara 50

3.7.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Menurut Ghozali 2005: 84 disebutkan “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat”. Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini dengan melihat nilai profitabilitasnya, jika profitabilitas 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel indenpenden tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Dan sebaliknya, jika profitabilitas 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel indenpenden berpengaruh terhadap variabel dependen

3.7.3.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Menurut Ghozali 2005: 84 disebutkan “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”.Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria: • Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. • Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel Universitas Sumatera Utara 51 independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006.

3.7.3.4 Koefisien Determinan

Uji determinasi R 2 merupakan suatu ukuran yang yang menunjukkan berapa banyak variasi dalam data dapat dijelaskan oleh modelregresi yang dibangun. Nilai koefisien determinasi R 2 ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Jika nilai koefisien determinasi sama dengan 0 R 2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R 2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Universitas Sumatera Utara 52 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Data Penelitian

Objek peneliltian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 sejumlah 19 perbankan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Semua data yang diperoleh diinput dan dihitung dalam Microsoft Excel dan pengujian hipotesis dilakukan dalam aplikasi SPSS Versi 20.

4.2 Data Deskriptif

Statistik deskriptif menjelaskan tentang nilai rata-rata mean, nilai minimum, nilai maksimum dan standar deviasi dari variabel bebas dan variabel terikat. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif penelitian. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LPER 76 2.04 12.50 3.9656 2.11999 LCSR 76 .33 .85 .6804 .08537 LROE 76 .51 20.07 4.5047 2.22584 LCAR 76 .00 6.84 3.8744 .70928 LBOPO 76 6.61 10.71 8.9172 .72398 LNPL 76 .00 3.09 1.1496 .59772 LNIM 76 .87 3.36 2.3402 .48175 LLDR 76 6.65 10.41 8.8977 .83597 Valid N listwise 76 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 2014 Berdasarkan dari hasil statistik deskriptif tersebut, ada delapan penjelasan terkait hasil tersebut. Universitas Sumatera Utara 53 1. Variabel PER variabel terikat memiliki nilai minimum 2.04; nilai maksimum12.50; nilai rata-rata 3.9656; dan standar deviasi 2.11999. 2. Variabel CSR variabel bebas memiliki nilai minimum 0.33; nilai maksimum 0.85; nilai rata-rata 0.6804; dan standar deviasi 0.08537 3. Variabel ROE variabel bebas memiliki nilai minimum 0.51; nilai maksimum 20.07; nilai rata-rata 4.5047; dan standar deviasi 2.22584 4. Variabel CAR variabel bebas memiliki nilai minimum 0,00; nilai maksimum 6.84; nilai rata-rata 3.8744; dan standar deviasi 0.70928 5. Variabel BOPO variabel bebas memiliki nilai minimum 6.61; nilai maksimum 10.71; nilai rata-rata 8.9172; dan standar deviasi 0.72398 6. Variabel NPL variabel bebas memiliki nilai minimum 0,00; nilai maksimum 3.09; nilai rata-rata1.1496; dan standar deviasi 0.59772 7. Variabel NIM variabel bebas memiliki nilai minimum 0.87; nilai maksimum 3.36; nilai rata-rata 2.3402; dan standar deviasi 0.48175 8. Variabel LDR variabel bebas memiliki nilai minimum 6.65; nilai maksimum 10.41; nilai rata-rata 8.8977; dan standar deviasi 0.83597 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 16

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 12

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2010.

0 2 15

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2010.

0 2 15

View of Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

ABSTRAK PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA KEUANGAN PADA NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 12