36
semakin tinggi nilai LDR, semakin baik. Rasio ini juga berhubungan dengan laba yang diperoleh yang juga akan berhubungan dengan laba bersih per
saham. EPS pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.
H1 : LDR berpengaruh terhadap nilai perusahaan f.
Return On Equity dan Nilai Perusahaan
Return On Equity ROE merupakan rasio yang menunjukkan efisiensi dari penggunaan modal sendiri. ROE menjadi alat untuk mengukur laba
bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Apabila nilai ROE semakin tinggi, maka perusahaan dalam keadaan baik karena akan meningkatkan
nilai saham. Demikian jika nilai ROE menurun, berarti perusahaan dalam keadaan kurang baik. Nilai perusahaan yang dapat dilihat dari harga
sahamnya dapat dijadikan sebagai indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan. Sebuah penelitian telah dilakukan untuk membuktikan ada
tidaknya pengaruhi ROE terhadap nilai perusahaan. Wardoyo 2013 membuktikan bahwa ROE dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
H1 : ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan
H2 : Tanggung jawab sosial perusahaan, CAR, BOPO, NPL, NIM,
LDR dan ROE berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau hipotesa merupakan jawaban sementara yang bersifat praduga terhadap suatu masalah yang masih perlu dibuktikan kembali
Universitas Sumatera Utara
37
kebenarannya. Setelah diuraikan rumusan masalah dan kerangka konseptual, maka peneliti akan menguji hipotesis berikut ini.
H1 : Tanggung jawab sosial perusahaan, CAR, BOPO, NPL, NIM,
LDR dan ROE berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. H2
: Tanggung jawab sosial perusahaan, CAR, BOPO, NPL, NIM, LDR dan ROE berpengaruh secara simultan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal. Menurut Erlina 2008:34, penelitian asosiatif adalah “penelitian yang menghubungkan dua
variabel atau lebih”. Menurut Misbahuddin dan Hasan 2013:46, pengertian asosiatif adalah “bentuk hubungan yang sifatnya sebab-akibat”. Hal ini berarti
satu variabel disebabkan oleh keadaan satu atau lebih variabel yang lain. Jadi, penelitian asosiatif kausal berarti penelitian untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan beberapa variabel dan menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi diantara variabel-variabel tersebut.
3.2 Definisi Operasional
Pengertian defenisi operasional menurut Indriantoro dan Supomo 1999:69 adalah “penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat
diukur”. Hal ini dikarenakan tidak semua individu dapat langsung memahami konsep yang sedang diteliti.
3.2.1 Variabel Independen X
Menurut Erlina 2008:43, variabel bebas atau variabel independen adalah “variabel yang memberi pengaruh terhadap variabel dependen atau
variabel terikat dan memiliki hubungan positif atau negatif”. Menurut Idrus 2007:79, variabel independen adalah “variabel yang menjadi sebab berubahnya
atau timbulnya variabel terikat”. Variabel independen juga sering disebut sebagai variabel eksogen, variabel bebas, atau variabel stimulus. Variabel independen
Universitas Sumatera Utara
39
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial dan karakteristik perusahaan yang diproksikan dalam ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan leverage.
A. Pengungkapan CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pengungkapan CSR diukur melalui proksi Corporate Social Responbility Disclosure Index CSRDI yang diperoleh dari www.globalreporting.org.
Pengungkapan CSR menggunakan indeks pengungkapan sosial yang merupakan variabel dummy. Pengukuran dalam penelitian ini melalui content analysis yang
menggunakan pendekatan dikotomi. Maksud dari pendekatan dikotomi adalah setiap item CSR tersebut diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak
diungkapkan. Kemudian dijumlahkan semua nilai yang diperoleh untuk semua perusahaan.
Rumus perhitungan CSRDI adalah : ������ =
∑ Xij nj
Keterangan : CSRDIj
: Corporate Social Responbility Discosure Index Perusahaan j
Nj : Jumlah item untuk perusahaan j
Xi : dummy variable : 1 = jika item diungkapakan; 0 =jika
item I tidak diungkapkan, dengan demikian, 0 CSRDIj 1
Universitas Sumatera Utara
40
B. Capital Adequacy Ratio
CAR digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutupi kerugian yang mungkin terjadi akibat operasional perusahaan
tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk menilai keamanan dan kesehatan perusahaan dari sisi modal pemiliknya yang khusus berlaku bagi industri-
industri yang berada dibawah pengawasan pemerintah seperti perbankan dan dan asuransi.
��� = Modal
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko x 100
C. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
BOPO digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya.
���� = Beban Operasional
Pendapatan Operasional x 100
D. Non Performing Loans
NPL digunakan untuk mengetahui tingkat risiko kredit yang dimiliki perusahaan sebagai akibat kresit yang disalurkan bagi nasabah.
��� = Kredit Kurang Lancar, Diragukan dan Macet
Total Kredit x 100
E. Net Interest Margin
NIM menunjukkan tingkat laba bunga yang diperoleh perbankan dari kredit yang diberikan.
��� = Pendapatan Bunga
Aset Produktif x 100
Universitas Sumatera Utara
41
F. Loan to Deposit Ratio
LDR menunjukkan perbandingan kredit yang disalurkan pada pihak ketiga dibanding dana yang dihimpun dan modal yang dimiliki perusahaan.
��� = Total Kredit
Total DPK x 100
G. Return On Equity
ROE menunjukkan kemampuan dari modal yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Semakin tinggi
nilai ROE, maka semakin tinggi laba yang akan diperoleh.
������ �� ������ = Laba Setelah Pajak
Total Ekuitas x 100
3.2.2 Variabel Dependen
Menurut Idrus 2007:79, variabel dependen adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Pada
penelitian ini, variabel terikatnya adalah nilai perusahaan yang diproksikan pada Price Earning Ratio PER.Semakin tingginilai PER, maka semakin
mahal saham tersebut dan semakin tinggi nilai perusahaan tersebut. ����� ������� ����� =
Share Price Earning per Share
Tabel 3.2 Definisi Operasional Jenis
Variabel Item
Defenisi Pengukuran
Skala
Variabel Independen
Pengungkapan Corporate
Social Disclosure
X1
Data tentang pengungkapa
n aktivitas sosial
perusahaan ������ =
∑ Xij nj
Rasio
CARX2
Mengukur kemampuan
Modal ATMR
Rasio
Universitas Sumatera Utara
42
perusahaan dalam
menutupi kerugian
akibat kegiatan
operasional
BOPOX3
Kemampuan dalam
melakukan kegiatan
operasinya Beban Operasional
Pendapatan Operasional Rasio
NPLX4
Menunjukkan tingkat risiko
kredit bank Rasio
NIMX5
Menunjukkan tingkat laba
dari kredit yang
diberikan Pendapatan Bunga
Aset Produktif Rasio
LDRX6
Menunjukkan perbandingan
dana yang disalurkan
dengan dana yang
dihimpun dan modal yang
dimiliki
Total Kredit Total DPK
Rasio
Return On EquityX7
kemampuan dari modal
yang dimiliki perusahaan
untuk menghasilkan
keuntungan bagi
pemegang saham
Laba Setelah Pajak Total Equity
Rasio
Variabel Dependen
Price Earning Ratio
Y Nilai dari
perusahaan tersebut
Harga Saham Laba per Saham
Rasio
Universitas Sumatera Utara
43
3.3 Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono 2008:115 ialah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2012 yang berjumlah 39 perusahaan.
3.4 Sampel Penelitian
Menurut Erlina 2008:75, “sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Sedangkan menurut
Sugiyono 2008:116, “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah metode purposive sampling. Pengertian purposive sampling menurut Idrus 2007:96 adalah “teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika memiliki
pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya”. Peneliti menetapkan beberapa kriteria untuk memilih sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Kriteria yang ditentukan peneliti untuk memilih sampel adalah :
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012. 2.
Perusahaan mempublikasikan laporan keuangannya yang telah di audit pada periode 2009-2012
3. Terdapat informasi tentang pengungkapan CSR pada laporan tahunan
annual report tersebut pada periode 2009-2012
Universitas Sumatera Utara
44
Berdasarkan kriteria diatas, maka jumlah sampel perusahaan yang diperoleh sebanyak 19 perbankan dengan tahun pengamatan selama tahun 2009-
2012 4 tahun. Oleh karena itu, unit analisisnya sebanyak 76.
Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria No
Keterangan Jumlah Akumulasi
1 Total perusahaan perbankan yang terdaftar dalam
BEI periode 2009-2012 39
2 Perusahaan perbankan yang tidak
mempublikasikan laporan keuangannya yang telah di audit pada periode 2009-2012
7 32
3 Perusahaan perbankan yang tidak terdapat
informasi tentang pengungkapan CSR pada laporan tahunan annual report tersebut pada
periode 2009-2012 13
19
4 Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel
penelitian 19
3.5 Jenis dan Sumber Data