Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

Adapun guru dalam bahasa jawa adalah seorang guru yang harus digugu dan ditiru oleh semua muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang datangnya dari guru dijadikan sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan atau diteliti lagi. Seorang guru juga harus ditiru, artinya seorang guru menjadi suri tauladan bagi semua muridnya. Mulai dari cara berpikir, cara bicara dan cara berperilakunya sehari-hari. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata , guru adalah “manusia yang memiliki kepribadian sebagai individu ” kepribadian guru, seperti halnya kepribadian individu pada umumnya terdiri atas aspek jasmaniah, intelektual, sosial, emosional dan moral. 1 Berkaitan dengan hal ini, sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar-mengajar, dalam usahanya untuk mengantarkan siswa atau anak didik ke taraf yang dicita-citakan. 2 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik profesional, karena ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orangtua. Mereka ini, tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti sekaligus melimpahkan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. Selain itu, guru adalah pekerjaan operasional dengan tugas utamanya adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, cet. Ke-5, h.252. 2 Sardiman.A.M. loc. cit.

2. Peran Guru

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, “peran adalah pemain atau sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa”. 3 Sedangkan dalam penelitian ini peran yang dimaksud adalah peran guru. Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa peran guru adalah pemain yang terlibat guru dalam melakukan suatu hal atau kegiatan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar”, “pendidik”, dan “pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri seorang guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa yang terutama, sesama guru, maupun staf yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar-mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. 4 Mengenai apa peranan guru itu ada beberapa pendapat yang dijelaskan sebagaimana dikutip Sardiman A.M, antara lain: a. Prey Katz menggambarkan “peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan 3 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. 4 Yusufhadi Miarso, Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi Pendidikan, Jurnal Pendidikan Penabur, 2008.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Upaya guru IPS dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS: studi kasus di SMP Fathilah Pondok Pinang Jakarta selatan

6 33 85

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 20

0 3 12

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2

0 2 18

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

PELAKSANAAN MODEL INQUIRY SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

0 0 15

PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA YANG KESULITAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 PALU

0 0 9