Motivasi Ekstrinsik Macam-Macam Motivasi

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu a Memberi Angka; b Hadiah; c Saingan atau Kompetisi; d Ego-Involvement; e Memberi Ulangan; f Mengetahui Hasil; g Pujian; h Hukuman; h Hasrat Untuk Belajar; i Minat; j Tujuan yang Diakui. 44 Memberi angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik. Selain itu, memberikan hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Kemudian, saingan atau kompetisi dapat digunakan juga sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ego-involvement atau menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Selanjutnya memberikan ulangan, para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering memberi ulangan. Setelah ulangan atau mengerjakan tugas, siswa diberikan hasilnya. Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Namun, selain itu ada juga ukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi harus diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat 44 Sardiman.A.M, op. cit., h. 95. motivasi. Dengan adanya hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. Motivasi juga akan muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Tujuan yang diakui merupakan rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Di samping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan diatas, tentunya masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Yang penting bagi guru adalah bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan berbagai bentuk motivasi yang ada agar dapat mencapai hasil belajar yang bermakna.

C. Guru Sebagai Motivator

Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Tidak ada satupun guru yang dapat berhasil mengajar secara otomatis. Siswa juga harus berbuat dan bertindak. Salah satu peranan guru yang paling penting adalah motivator. Untuk memenuhi keinginan siswa-siswa, dapat dibuat papan yang bisa diisi oleh siswa sendiri, misalnya karangan, gambar, lukisan, lelucon, dan sebagainya. bisa juga dengan memberikan nilai yang disertai dengan hadiah. Memotivasi siswa tidak hanya disampaikan pada permulaan tahun ajaran baru saja, tetapi juga pada saat-saat diperlukan. 45 Seorang guru harus mampu membimbing dan memberi semangat peserta didik agar dapat meraih sukses. Ia harus mampu membesarkan hati peserta didik agar tidak mudah putus asa dalam meraih mimpi. Sebagai motivator, guru berperan menjadi pendorong agar peserta didik mau melakukan hal-hal baru dengan mendorong kreativitas peserta didik agar dapat berkembang secara maksimal. 46 Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah mereka yang peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan siswa bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya. Ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, siswa-siswa akan merasa aman dan nyaman bersamanya. 2. Fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab. 3. Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif. 4. Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative. 5. Membantu siswa-siswa untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan. Adapun peranan guru sebagai motivator 47 adalah: 1. Guru harus bersikap terbuka kepada siswanya yaitu melakukan tindakan yang mampu mendorong kemauan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, menerima siswa dengan segala kekurangan dan kelebihannya, mau menanggapi pendapat siswa secara positif, dalam batas 45 Sri Esti, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2002, h. 28. 46 Mulyana A. Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat, Jakarta: Grasindo, 2010, h. 203. 47 Ibid.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Upaya guru IPS dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS: studi kasus di SMP Fathilah Pondok Pinang Jakarta selatan

6 33 85

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 20

0 3 12

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2

0 2 18

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

PELAKSANAAN MODEL INQUIRY SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

0 0 15

PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA YANG KESULITAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 PALU

0 0 9