Perakitan Rekam Medis Pasien Rawat Inap Kasus Bayi Lahir meliputi: • Pembatas Masuk
• Ringkasan Masuk dan Keluar • Riwayat Kelahiran
• Instruksi Dokter • Catatan Perkembangan
• Lembar Konsultasi • Catatan Perawat
• Grafik Bayi • Pengawasan Khusus
• Hasil Pemeriksaan Laboratorium • Hasil Pemeriksaan Radiodiagnostik
• Salinan Resep • Resume Laporan Kematian.
Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, dapat diketahui bahwa perakitan rekam medis merupakan kegiatan mengelompokkan rekam medis ke
dakam beberapa bagian, yakni Rekam Medis Pasien Rawat Jalan, Rekam Medis Pasien Rawat Inap untuk Kasus Anak, Rekam Medis Pasien Rawat Inap untuk
Kasus Bedah, Rekam Medis Pasien Rawat Inap Kasus Kebidanan, Rekam Medis Pasien Rawat Inap Kasus Bayi Lahir. Kegiatan perakitan rekam medis ini akan
mempermudah penyimpanan dan penelusuran rekam medis pasien.
4.4.2 Proses koding Coding
Kegiatan yang dilakukan setelah perakitan adalah koding. Koding adalah pemberian atau penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka atau
kombinasi angka dan huruf yang mewakili komponen data. Kecepatan dan petepatan koding dari suatu diagnosis tergantung kepada pelaksana yang
menangani rekam medis. Tenaga medis menetapakan diagnosis, tenaga rekam rekam medis sebagai pemberi kode.
Berikut adalah jawaban wawancara dari informan tentang kegiatan peng- kodingan yang berlaku di Rumah Sakit Umum Gunungsitoli.
Universitas Sumatera Utara
“…Koding merupakan kegiatan pemberian kode dengan huruf, angka atau gabungan huruf dan angka. Proses koding menggunakan ICD-10…”
Dari pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa proses koding yang dilakukan pada Rumah Sakit Umum Gunungsitoli menggunakan ICD-10. Proses
koding ini memuat klasifikasi penyakit, tindakan bedah, obat-obatan, alat-alat, dan lain-lain. Untuk meningkatkan informasi rekam medis yang sangat memegang
peranan penting dalam pelayanan rumah sakit, Petugas rekam medis harus membuat koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat.
4.4.3 Pengindeksan
Pengindeksan adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat ke dalam indeks-indeks. Dalam kartu indeks tidak dicantumkan nama
pasien. Berikut adalah jawaban wawancara dari informan tentang pengindeksan
dan kegunaan indeks bagi kegiatan unit rekam medis. “…Pengindeksan adalah kegiatan membuat tabulasi dengan kode dalam
bentuk indeks. Contoh indeks yang dibuat adalah indeks penyakit dan indeks obat-obatan. Gunanya, misalnya indeks kematian sebagai data statistik untuk
peningkatan layanan dasar, peralatan tenaga medis…”
Dari informasi di atas dapat diketahui bahwa proses pengindeksan dalam sebuah rekam medis sangat berguna. Indeks digunakan sebagai kunci atau kode
untuk menemukan rekam medis pasien. Selain itu indeks rekam medis berguna sebagai data statistik rumah sakit sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit Umum Gunungsitoli.
4.5 Fasilitas Fisik Penyimpanan Rekam Medis