Data-data yang digunakan untuk menghitung seluruh rasio dan nilai dari setiap variabel bebas dan variabel terikat tersebut adalah data-data dalam bentuk skala rasio, di mana data
tersebut bersumber dari laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk dalam periode tahun 2003 sampai dengan 2007.
Tabel 4.1 Rasio Leverage dan Return on Investment
PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk Selama Periode 2003-2007
dalam persen Variabel
2003 2004
2005 2006
2007
Rasio Hutang Rasio Hutang terhadap Ekuitas
Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
Rasio Laba terhadap Beban Bunga
ROI 76,98
334,53 264,81
181,38 10,49
73,39 275,91
227,54 237,95
12,30 75,18
303,02 239,29
46,13 8,35
84,08 528,5
501,30 30,99
3,25 78,68
369,10 345,05
54,11 4,52
Sumber: PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk
1. Analisis Deskriptif Rasio Hutang X
1
dan Return on Investment Y
Rasio Hutang menunjukkan seberapa besar dari seluruh kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang. Rasio hutang diperoleh dari total hutang dibagi dengan total aktiva. Semakin
tinggi hasil persentasenya, cenderung semakin besar resiko keuangannya bagi kreditur maupun pemegang saham.
Rasio hutang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Meningkatnya rasio hutang disebabkan oleh meningkatnya jumlah hutang dengan
jumlah aktiva yang tetap atau menurun. Sedangkan peningkatan return on investment disebabkan oleh meningkatnya earning after taxes yang lebih besar dibanding dengan kenaikan
total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio hutang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk yang tertingi terjadi pada tahun 2006 sebesar 84,08 dan rasio hutang terendah yaitu sebesar
Universitas Sumatera Utara
73,39 yang terjadi pada tahun 2004. Return on investment PT.Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk yang tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 12,30. Hal ini
mengindikasikan bahwa kemampuan PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk untuk memperoleh laba lebih besar dan resiko paling tinggi juga terjadi pada tahun 2004. Sedangkan
return on investment terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 3,25. Berikut ini adalah gambar fluktuasi Rasio Hutang dan Return on Investment PT. Wahana
Ottomitra Multiartha,Tbk.
Sumber: Tabel 4.1 Gambar 4.1. Fluktuasi Rasio Hutang dan Return on Investment dalam persen PT. Wahana Ottomitra
Multiartha,Tbk dari tahun 2003 hingga 2007
Rasio hutang PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk pada tahun 2003 adalah 76,98 artinya setiap Rp 1,00 hutang dijamin dengan Rp 76,98 aktiva dan return on investment pada
tahun 2003 adalah sebesar 10,49. Pada tahun 2004 rasio hutang dan return on investment menunjukkan pergerakan yang tidak searah, di mana rasio hutang mengalami penurunan
sedangkan return on investment mengalami peningkatan. Rasio hutang menurun sebesar 3,59 yaitu menjadi 73,39, sedangkan ROI meningkat sebesar 1,81 yaitu menjadi 12,30.
Penurunan ini mengindikasikan bahwa PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk semakin menurunnya rasio hutang maka resiko perusahaan semakin kecil. Penurunan rasio hutang pada
10,49 12,30
8,35 3,25
4,52 76,98
73,39 75,18
84,08 78,68
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2003 2004
2005 2006
2007 Rasio Hutang
ROI
Universitas Sumatera Utara
2004 ini terjadi disebabkan total hutang yang meningkat hanya sebesar RP 414.791.402.000, dibandingkan dengan total aktiva mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar Rp.
614.395.643.000. Rasio hutang yang menurun pada tahun 2004 tersebut diikuti juga dengan meningkatnya return on investment pada PT. Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk yang
disebabkan oleh kenaikan earning after taxes yaitu sebesar Rp.93.798.352.000, dengan kenaikan total aktiva sebesar Rp.614.395.643.000.
Pada tahun 2005 rasio hutang dan return on investment menunjukkan pergerakan yang tidak searah di mana rasio hutang mengalami peningkatan sebesar 1,79 menjadi 75,18,
sedangkan return on investment mengalami penurunan yang cukup tinggi sebesar 3,95 menjadi sebesar 8,35. Rasio hutang pada tahun 2005 ini mengindikasikan bahwa PT.
Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk dapat mengalami resiko yang cukup tinggi, walaupun peningkatan rasio hutang yang terjadi pada tahun 2005 tidak melewati rasio hutang pada tahun
2003. Peningkatan rasio hutang pada tahun 2005 ini disebabkan oleh kenaikan total hutang sebesar Rp.781.187.423.000 dan kenaikan total aktiva sebesar Rp.1.000.385.228.000. Akan
tetapi return on investment mengalami penurunan yang disebabkan oleh peningkatan total aktiva yang begitu tinggi.
Pada tahun 2006 rasio hutang dan return on investment menunjukkan pergerakan yang tidak searah di mana rasio hutang mengalami peningkatan sebesar 8,9 menjadi 84,08,
sedangkan return on investment mengalami penurunan yang cukup tinggi sebesar 5,1 menjadi sebesar 3,25. Rasio hutang pada tahun 2006 ini mengindikasikan bahwa PT.
Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk dapat mengalami resiko yang makin besar. Peningkatan rasio hutang pada tahun 2006 ini disebabkan oleh kenaikan total hutang sebesar
Rp.2.437.991.743.000 dan kenaikan total aktiva sebesar Rp.2.621.681.026.000. Akan tetapi
Universitas Sumatera Utara
return on investment mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan earning after taxes yaitu sebesar Rp.48.749.198.000 dan peningkatan total aktiva yang begitu tinggi yaitu
sebesar Rp.2.621.681.026.000. Pada tahun 2007 rasio hutang dan return on investment menunjukkan pergerakan yang
tidak searah di mana rasio hutang mengalami penurunan sebesar 5,4 menjadi 78,68, sedangkan return on investment mengalami peningkatan sebesar 1,27 menjadi sebesar
4,52. Penurunan rasio hutang pada tahun 2007 ini mengindikasikan bahwa semakin menurunnya rasio hutang maka resiko perusahaan semakin kecil. Penurunan rasio hutang pada
2007 ini terjadi disebabkan total hutang yang menurun sebesar Rp.845.771.972.000 dan penurunan total aktiva sebesar Rp.714.593.382.000, sedangkan return on investment
mengalami peningkatan yang disebabkan oleh kenaikan earning after taxes yaitu sebesar Rp.34.639.408.000, dibanding penurunan total aktiva yaitu sebesar Rp. 714.593.382.000.
2. Analisis Deskriptif Rasio Hutang terhadap Ekuitas X