BAB II URAIAN TEORITIS
A. Peneliti Terdahulu
Meliwanti 2007 dalam meneliti “Analisis Hubungan Kebijakan Hutang Terhadap Return on Investment Pada PT. Intraco Penta,Tbk Medan” mengatakan bahwa berdasarkan korelasi
Spearman dengan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan SPSS dan alpha 5, ditemukan bahwa rasio hutang hutang debt memiliki hubungan yang positif dan signifikan, rasio hutang
terhadap ekuitas memiliki yang positif dan tidak signifikan, rasio hutang jangka panjang terhadap ekuitas memiliki hubungan positif dan tidak signifikan, rasio laba terhadap beban bunga
memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap Return on Investment. Dermawan 2007 dalam meneliti “Analisis Hubungan Manajemen Piutang Terhadap
Kemampulabaan Pada PT Persero Pelabuhan Indonesia I Medan” mengatakan bahwa berdasarkan metode analisis korelasi Product Moment Pearson pada tingkat signifikansi
α = 10 dengan bantuan SPSS, menunjukkan bahwa rasio receivable turnover dan days sales
outstanding sebagai metode yang dapat mengevaluasi manajemen piutang tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kemampulabaan atau kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba. Hadianto 2005 dalam meneliti “Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Melalui
Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEJ Periode Pengamatan Tahun 2001-2004” mengatakan bahwa berdasarkan metode
korelasi Spearman dengan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan SPSS dan alpha 5, menunjukkan bahwa rasio profitabilitas terhadap pengembalian investasi memiliki hubungan
Universitas Sumatera Utara
yang positif dan signifikan, rasio likuiditas terhadap pengembalian investasi memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan, rasio leverage terhadap pengembalian investasi memiliki
hubungan yang positif dan signifikan.
B. Rasio Keuangan
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan laporan keuangan adalah rasio keuangan, yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan data lainnya Van
Horne, 2005:133. Harahap 2004:297 menyatakan bahwa rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Syamsudin 2003:39-40 menyatakan beberapa kegunaan rasio keuangan yaitu :
a. Satu buah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah
dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan jumlah rasio haruslah dinilai secara bersama-sama.
b. Perhitungan rasio finansial sebaiknya didasarkan pada data laporan keuangan yang sudah
diperiksa. c.
Rasio adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan satu akuntansi yang digunakan haruslah sama.
Menurut Martono dan Harjito 2001:53, secara garis besar ada empat jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu :
a. Rasio Likuiditas Liquidity ratio, yaitu rasio yang menunjukan hubungan antara kas
perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban pendek.
b. Rasio aktivitas Activity ratio, yaitu rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam
menggunakan aset-asetnya. c.
Rasio Leverageutang Leverage ratio, yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang pinjaman.