Modus Elasticity MOE Kuat Impak

Ketika spesimen dilakukan pengujian terus menerus dengan memberi beban, maka mula-mula spesimen akan melentur secara elastis. Pelenturan akan hilang bila beban ditiadakan. Dan suatu beban yang berlebih akan membengkokkan spesimen secara permanen pada tempat dimana tegangan melebihi kekuatan luluhnya. σ Tegangan ε Regangan Gambar 4.8 Grafik Pengujian Kelenturan terhadap Komposisi Sampel 75:0:25 Kuat lentur pada komposisi 75:0:25 adalah beban lentur pada kondisi yang paling tinggi diantara semua spesimen yang dibuat yaitu sebesar 117,10 x 10 6 Nm 2 .

4.2.2 Modus Elasticity MOE

Modulus of Elasticity MOE merupakan besaran dalam bidang teknik yang menunjukkan ukuran ketahanan material papan komposit menahan beban dalam batas proporsi sebelum patah. Hasil pengujian menunjukkan nilai MOE yang terendah pada komposisi 75:15:10 sebesar 227,98 x 10 6 Nm 2 227,98 MPa sedangkan yang tertinggi pada komposisi 75:0:25 sebesar 358,07 x 10 6 Nm 2 358,07 MPa . Nilai modulus elastisitas terhadap komposisi sampel dinyatakan dalam Tabel 4.5 berikut : A B C Ket : 1 mm : 2kgf 1 2 Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.5. Nilai Modulus Elastisitas Terhadap Komposisi Sampel Komposisi Berat Polyester, CaCO 3 Serat Waru Modulus Elastisitas E f kgfcm 2 Modulus Elastisitas E f x 10 6 Nm 2 Modulus Elastisitas E f MPa 75 : 25 : 0 2883.282 282.562 282.562 75 : 20 : 5 3492.325 342.248 342.248 75 : 15 : 10 2326.352 227.982 227.982 75 : 10 : 15 3064.054 300.277 300.277 75 : 5 : 20 2751.684 269.665 269.665 75 : 0 : 25 3653.799 358.072 358.072 Hasil nilai modulus elastisitas terhadap komposisi sampel juga dinyatakan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.9 berikut : Gambar 4.9 Grafik Hubungan MOE terhadap Komposisi Sampel Nilai papan komposit yang dihasilkan masih jauh berada dibawah nilai SNI yang mensyaratkan nilai MOE minimal sebesar 20.400 kgfcm 2 1999,20 MPa. 2883,282 3492,325 2326,352 3064,054 2751,684 3653,799 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 75:25:00 75:20:05 75:15:10 75:10:15 75:05:20 75:00:25 M o d u lu s E la st isi ta s k g f cm 2 Komposisi Polyester : CaCO 3 : Serat Waru Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Kuat Impak

Pengujian ini menggunakan alat Wolperts Type : CPSA Com. No.88031040000 diberikan perlakuan dengan pemukul godam sebesar 4 Joule. Kekuatan impak adalah merupakan suatu kriteria untuk mengetahui kegetasan bahan. Nilai kuat impak terhadap komposisi sampel dinyatakan dalam bentuk Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Nilai Kuat Impak Terhadap Komposisi Sampel Komposisi Berat Polyester, CaCO 3 Serat Waru Kuat Impak KI Joulecm 2 Kuat Impak KI X 10 4 Joulem 2 75 : 25 : 0 0.360 0.360 75 : 20 : 5 0.400 0.400 75 : 15 : 10 0.583 0.583 75 : 10 : 15 1.137 1.137 75 : 5 : 20 1.293 1.293 75 : 0 : 25 1.633 1.633 Hasil pengujian menunjukkan adanya kenaikan yang cukup signifikan pada setiap perlakuan komposisi yaitu berkisar antara 3,60-16,33 kJm 2 . Secara lengkap nilai kuat impak dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.10 berikut : Gambar 4.10 Grafik Kekuatan Impak terhadap Komposisi Sampel 0,360 0,400 0,583 1,137 1,293 1,633 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 75:25:00 75:20:05 75:15:10 75:10:15 75:05:20 75:00:25 K ua t I m pa k joul e cm 2 Komposisi Polyester : CaCO 3 : Serat Waru Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.10, kekuatan impak poliester dengan serbuk CaCO 3 tanpa serat sangat kecil sebesar 0,36 Jcm 2 3,6 kJm 2 . Setelah penambahan serat maka kekuatan impak bertambah besar. Perbedaan kekuatan impak yang dihasilkan dipengaruhi oleh variasi serat yang berbeda-beda pada batas tertentu. Perbedaan kekuatan impak dari setiap spesimen dapat disebabkan oleh beberapa sebab diantaranya adalah kekuatan komposit yang kurang merata disetiap tempat dan distribusi serat yang kurang merata sehingga energi yang diserap menjadi lebih kecil. Kekuatan impak yang paling maksimal didapat pada komposisi 75:0:25 sebesar 1,633 Joulecm 2 16,33 kJm 2 . Semakin besar variasi serat pengisi pada papan komposit maka kuat impaknya semakin besar, ini disebabkan fungsi serat sebagai penambah kekuatan pada papan partikel.

4.2.4 Uji Kuat Tekan