2. Susunan serat kulit waru secara hibrid serat lurus dan serat acak. 3. Panjang serat acak dan serat lurus yang digunakan sebagai filler masing-
masing adalah 2 cm dan 5 cm. 4. Ukuran berat resin poliester adalah 75, sedangkan variasi persentase
berat serat kulit waru dimulai dari 0 , 5, 10 , 15, 20 dan 25, dengan variasi persentase CaCO
3
5. Pengujian sifat fisis komposit meliputi : kerapatan, daya serap air, pengembangan tebal, dan sifat mekanik adalah berupa : kuat lentur
MOR, modulus elastisitas MOE, kuat impak, uji tekan, uji tarik, analisa DTA, analisa XRD dan nyala api.
adalah 25, 20, 15, 10, 5, dan 0.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengolah resin poliester menjadi papan partikel dengan penambahan
serbuk kalsium karbonat CaCO
3
2. Mengetahui pengaruh perbandingan komposisi serbuk CaCO dan serat kulit waru.
3
3. Mengetahui peranan serbuk CaCO dan serat
kulit waru dengan resin poliester terhadap papan partikel sebagai panel dinding.
3
dan serat kulit waru terhadap karakteristik papan partikel dengan penambahan resin poliester.
1.5. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik papan partikel sebagai panel dinding sangat dipengaruhi oleh perbandingan komposisi serbuk CaCO
3
2. Serbuk CaCO dan serat kulit waru dengan resin
poliester .
3
dan serat kulit waru sangat berperan terhadap karakteristik papan partikel sebagai panel dinding.
Universitas Sumatera Utara
1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini dilakukan adalah :
1. Memberi informasi tentang pemanfaatan serbuk CaCO
3
2. Memberi informasi mengenai perbandingan komposisi serbuk CaCO dan serat kulit
waru sebagai bahan pembuatan papan partikel .
3
3. Mendapatkan bahan komposit yang kuat dan ramah lingkungan. dan
serat kulit waru dengan resin poliester yang dihasilkan terhadap uji kerapatan, uji daya serap air, uji pengembangan tebal, uji kuat tarik, uji
kuat lentur, uji tekan, uji impak, analisa DTA, dan analisa XRD serta uji nyala api .
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Polimer
Plastik, serat, film dan sebagainya yang biasanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari mempunyai berat molekul diatas 10.000. Bahan dengan
berat molekul yang besar itu disebut polimer, mempunyai struktur dan sifat yang rumit disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang lebih besar dibandingkan
senyawa yang berat atomnya rendah. Umumnya polimer dibangun oleh satuan struktur tersusun secara berulang diikat oleh gaya tarik-menarik yang disebut
ikatan kovalen, dimana ikatan setiap atom dari pasangan menyumbangkan satu elektron untuk membentuk sepasang elektron.
Dibawah ini dijelaskan istilah yang sering dipakai bagi polimer, yaitu:
2.1.1. Monomer
Polimer yang terbentuk oleh satuan struktur secara berulang disebut monomer. Unit tersebut dinamakan monomer seperti Gambar 2.1 berikut :
Contoh: Polietilen
H H H H H │ │ │ │ │
C = C → ─ C ─ C ─ C ─
│ │ │ │ │
.…..
H H H H H Monomer Polietilen
Gambar 2.1 Susunan Rantai Monomer dan Polietilen
2.1.2. Berat Molekul dan derajat Polimerisasi
Polipropilen terdiri dari banyak monomer propilen dalam rantai kombinasi. Polipropilen dibentuk oleh n satuan monomer propilen. Jumlah satuan
Universitas Sumatera Utara
struktur yang berulang ini n dikenal sebagai derajat polimerisasi, susunan rantainya dapat dilihat seperti Gambar 2.2 berikut ini :
CH
3
H H
3
│ │ │ │ H
n.C = C → ─ C ─ C ─
│ │ │ │
H H H H n Propilen Polipropilen
Gambar 2.2 Susunan Rantai propilen dan Polipropilen
Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya adalah sebagai berikut : 1. Kemampuan cetaknya baik. Pada temperatur rendah bahan dapat
dicetak dengan penyuntikan, penekanan, ekstruksi, dan seterusnya. 2. Produk ringan dan kuat.
3. Banyak polimer bersifat isolasi listrik. Polimer dapat bersifat konduktor.
4. Baik sekali ketahanannya terhadap air dan zat kimia. 5. Produk dengan sifat yang berbeda dapat dibuat tergantung cara
pembuatannya. 6. Umumnya bahan polimer lebih murah harganya.
7. Kurang tahan terhadap panas sehingga perlu diperhatikan penggunaannya.
8. Kekerasan permukaan yang sangat kurang. 9. Kurang tahan terhadap pelarut.
10. Mudah termuati listrik secara elektrostatik. 11. Beberapa bahan tahan abrasi, atau mempunyai koefisien gesek yang
kecil.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Matriks Unsaturated Polyester resin Poliester UPR