14
4. Berakhirnya perjanjian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Berakhirnya perjanjian menurut Pasal 1381 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah:
1 Karena pembayaran; 2 Karena penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpanan atau
penitipan; 3 Karena pembaharuan utang;
4 Karena perjumpaan utang atau kompensasi; 5 Karena percampuran utang;
6 Karena pembebasan utang; 7 Karena musnahnya barang yang terutang;
8 Karena kebatalan atau pembatalan; 9 Karena berlakunya suatu syarat batal; dan
10 Lewatnya waktu. Dengan demikian, bila salah satu syarat yang dimaksud terjadi maka dengan
sendirinya perjanjian akan menjadi batal, karena telah terpenuhinya unsur-unsur hapusnya atau berakhirnya sebuah perjanjian.
B. TINJAUAN TERHADAP PERBANKAN SECARA UMUM 1. Pengertian Bank
Pengertian bank sebagaimana diatur di dalam Pasal 1 angka 2 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, adalah :
15
Bank adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut A. Abdurrahman, Bank adalah suatu jenis pranata finansial yang melaksanakan jasa-jasa keuangan yang beraneka ragam, seperti memberi pinjaman,
mengedarkan mata uang, bertindak sebagai penyimpanan untuk benda-benda berharga, membiayai usahausaha perusahaan. Sedangkan menurut Henry Cambell
dalam Blacks Low Dictionariy 1968. Bank adalah suatu institusi yang mempunyai peran besar dalam dunia
komersil, yang mempunyai wewenang untuk menerima deposito, memberikan pinjaman dan menerbitkan promissory notes yang sering disebut dengan Bank Belles
atau Bank Notes. Namun demikian fungsi bank yang orisinil hanya menerima deposito berupa uang logam, plate, mas dan lain-lain
14
. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan bank adalah
lembaga atau orang pribadi yang menjalankan perusahaan dalam menerima dan memberikan uang dari dan kepada pihak ketiga.
Dalam perkembangan dewasa ini, istilah bank yang dimaksudkan sebagai suatu jenis pranata finansial yang melaksanakan jasa-jasa keuangan yang cukup
beraneka ragam, seperti pinjaman, memberi pinjaman, mengedarkan mata uang,
14
Munir Fuadi, Hukum Perbankan Indonesia, Citra Aditya Bakti Bandung 1999, hlm 13 -14.
16
bertindak sebagai tempat penyimpanan untuk benda-benda berharga, membiayai usaha-usaha perusahaan
15
. Noah Webster
16
menyatakan bahwa dalam suatu kamus, kata “bank” diartikan sebagai berikut :
1. Menerima deposito uang, custody, menerbitkan uang, untuk memberikan pinjaman dan diskonto, memudahkan penukaran fund-fund tertentu dengan
cek, notes dan lain-lain dan juga bank memperoleh keuntungan dengan meminjamkan uangnya dengan memungut bunga.
2. Perusahaan yang melaksanakan bisnis bank tersebut. 3. Gedung atau kantor tempat dilakukannya transaksi bank atau tempat
beroperasinya perusahaan perbankan. Di dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 10 tahun 1998, dijelaskan pengertian
perbankan adalah sebagai berikut : “Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.”
Menurut Abdurrahman Perbankan banking ialah kegiatan dalam menjual- belikan mata uang, serta efek dan instrumen-instrumen yang dapat diperdagangkan.
Sedangkan Sentosa Sembiring menyatakan
17
bahwa bank adalah suatu badan usaha yang berbadan hukum yang bergerak di bidang jasa keuangan. Bank sebagai Badan
Hukum secara yuridis adalah merupakan subyek hukum yang berarti dapat mengikatkan diri dengan pihak ketiga.
15
M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Tazkia Institute dengan Bank Indonesia,