Sistem Bunga dalam Bank Umum

19 Dikatakan bank umum karena bank tersebut mendapatkan keuntungannya dari selisih bunga yang diterima dari peminjam dengan yang dibayarkan oleh bank kepada depositor disebut spread. 3. Bank Tabungan Saving Bank, yaitu bank negara, swasta, koperasi, yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan, sedangkan usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga. 4. Bank Pembangunan Development Bank, yaitu bank negara, swasta maupun koperasi baik pusat ataupun daerah, yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang, sedangkan usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan. 2.4. Dilihat dari operasionalnya Dilihat dari ruang lingkup operasional bidang usahanya, maka bank dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni 22 : 1. Bank Devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukkan dari Bank Indonesia untuk melakukan usaha perbankan dalam valuta asing. 2. Bank Non Devisa, artinya bank tidak dapat melakukan usaha di bidang transaksi valuta asing.

3. Sistem Bunga dalam Bank Umum

a. Pengertian Bunga Pengertian bunga sebagaimana dinyatakan oleh Eri Sudewo 23 , bahwa bunga adalah pertumbuhan atau pertambahan nilai. Bunga merupakan perbuatan mengambil sejumlah uang yang berasal dari seseorang yang berutang secara berlebihan. Laba berbeda dengan bunga. Sebagai misal bunga deposito dalam sistem bank konvensional akan berbeda pada bank syariah yang berdasar prinsip bagi hasil. Pada bank konvensional, besar kecilnya bunga diperoleh deposan tergantung pada tingkat 22 Sentosa Sembiring, Op.Cit, hlm 7. 23 Eri Sudewo, Ekonomi Bebas Bunga, Dalam kata pengantar Buku PAS Pedoman Akuntansi Syariah Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wat Tamwil, Bandung 1999, hlm 20. 20 suku bunga yang berlaku, nominal deposito, jangka waktu deposito. Sedang pada bank syariah, besar kecilnya bagi hasil yang diperoleh deposan tergantung pada pendapatan bank, nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank, nominal deposito nasabah, rata-rata saldo deposito untuk jangka waktu tertentu yang ada pada bank dan jangka waktu deposito karena berpengaruh pada lamanya investasi. Dalam pandangan bank konvensional, imbalan selalu dihitung dalam bentuk bunga dengan suatu prosentasi tertentu per tahun. Tingkat bunga yang dinyatakan dalam prosentase tertentu tersebut merupakan aspek penting dalam kegiatan usaha bank konvensional. Bunga bank dalam bahasa Fiqih diidentikkan dengan riba, sedang menurut bahasa etimologis bermakna ziyadah tambahan. b. Hukum Bunga Bank Didalam Pasal 1 angka 11 UU No. 10 Tahun 1998 bahwa : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pengertian pasal tersebut diatas, bahwa dasar hukum adanya bunga karena suatu jasa imbalan dari pihak peminjam atas kesepakatan kedua pihak dalam perjanjian kredit. Dengan kata lain bunga merupakan kewajiban bagi peminjam setelah menerima modal atau dana yang telah diberikan pihak kreditur. 21

4. Pengertian Bank Syariah