24 1 Karakteristik inovasi. Sebuah produk baru dapat dengan mudah
diterima oleh konsumen jika produk tersebut mempunyai keunggulan relatif. Artinya produk baru akan menarik konsumen jika produk tersebut mempunyai
kelebihan dibandingkan produk yang sudah ada sebelumnya di pasar. 2 Saluran komunikasi. Difusi inovasi akan menyebar pada konsumen
yang ada di masyarakat melalui saluran komunikasi yang ada. Suatu produk baru akan dapat dengan segera dan menyebar luas ke masyarakat jika
perusahaan memanfaatkan saluran komunikasi yang banyak dan jangkauan yang luas.
3 Upaya perubahan dari agen. Agen yang melakukan perubahan dengan harapan masyarakat menerima dan menggunakan produk baru sangat penting
peranannya. Agen ini dapat bersifat formal berasal dari perusahaan secara resmi atau memanfaatkan opinion leader sebagai agen perubahan.
4 Sistem sosial. Sistem sosial yang merupakan lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada di suatu masyarakat mempunyai peranan penting terhadap
difusi inovasi. Nilai-nilai yang berkembang dan dianut oleh suatu masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap penerimaan suatu inovasi baru.
25
d. Pengukuran Inovasi Produk
Menurut Lukas dan Ferrel 2000 dalam jurnalnya yang berjudul “The
Effect of Market Orientation on Product Innovation”, memaparkan pengukuran inovasi produk dengan hal-hal sebagai berikut:
1 Perluasan lini line extensions yaitu produk yang dihasilkan perusahaan tidaklah benar-benar baru atau masih familiar bagi perusahaan
tetapi relatif baru untuk sebuah pasar. 2 Peniruan produk me too-product yaitu produk baru bagi perusahaan
tetapi tidak baru atau masih familiar bagi pasar. 3 Produk benar-benar baru new-to-the-world product yaitu produk
yang termasuk baru baik untuk perusahaan maupun pasar. Berdasarkan uraian di atas maka pengukuran inovasi produk yang
digunakan pada penelitian ini adalah teori menurut Lukas dan Ferrel 2000 yang meliputi: perluasan lini line extentions, peniruan produk me too-
product dan produk benar-benar baru new-to-the-world, karena sesuai dengan objek penelitian.
26
D. Harga
1. Pengertian Harga
Dalam elemen bauran pemasaran harga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan, elemen bauran pemasaran yang lainnya yaitu
produk, tempat dan promosi menghasilkan beban Kotler dan Keller,2012:405. Definisi harga menurut Kotler dan Amstrong 2014:312 adalah jumlah
uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk memperoleh manfaat yang dimiliki dengan
menggunakan produk atau jasa. Selain itu menurut Supranto 2007:12 harga ialah sejumlah uang dimana
seseorang harus membayar untuk mendapatkan hak menggunakan produk. Harga sering dianggap sebagai sinyal mutu. Harga barang yang murah
dipersepsikan barang bermutu rendah. Harga merupakan faktor yang penting untuk menentukan keberhasilan pemasaran karena bagi konsumen yang kurang
informasi, harga sering dipakai sebagai indikator kualitas.
2. Persepsi Harga
Dalam dunia bisnis, setiap individu konsumen memiliki kebutuhan dan bentuk penilaian yang berbeda terhadap suatu produk. Untuk itu perusahaan
dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari masing-masing individu konsumen tersebut. Pembentukan persepsi oleh
27 perusahaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi individu untuk
membeli suatu produk. Oleh karena itu setiap perusahaan akan berusaha memberikan persepsi yang baik terhadap produk atau jasa yang mereka
tawarkan kepada konsumen. P
ersepsi didefinisikan sebagai “proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti”. Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas, karena persepsi yang mempengaruhi perilaku
aktual konsumen. Orang mempunyai persepsi yang berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses pemahaman: atensi selektif, distorsi selektif, dan
retensi selektif Kotler dan Keller, 2012:183.
Menurut Ferrinadewi 2008:42 persepsi merupakan proses yang kompleks. Seringkali terjadi dimana pesan yang satu tidak berhubungan dengan
pesan yang akhirnya memasuki otak konsumen. Karena itu memahami proses persepsi sangat penting bagi pemasar agar dapat menciptakan komunikasi yang
efektif dengan konsumen. Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa latin perception yang berarti menerima atau mengambil. Persepsi adalah suatu
proses di mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna. Stimuli adalah input dari obyek tertentu yang dilihat
oleh konsumen melalui satu atau beberapa panca inderanya.