30
Tabel 2.4 Lanjutan Laporan Strategis 15 item
SS 1 Deskripsi teknologi produksi baru
SS 2 Pernyataan tentang kinerja kualitas perusahaan
SS 3 Informasi tentang aliansi strategis perusahaan
SS 4 Tujuan dan alasan aliansi strategis
SS 5 Komentar dampak aliansi strategis
SS 6 Deskripsi jaringan pemasok dan distributor
SS 7 Pernyataan citra dan merek
SS 8 Pernyataan budaya perusahaan
SS 9 Pernyataan tentang praktik terbaik
SS 10 Struktur organisasi perusahaan SS 11 Pemanfaatan energi, bahan baku, dan bahan input lainnya
SS 12 Investasi di lingkungan SS 13 Deskripsi keterlibatan karyawan
SS 14 Informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan tujuannya SS 15 Deskripsi kontrak karyawan atau masalah karyawan
Sumber: Bukh et al., 2005 dalam Ulum, 2009
6. Umur Perusahaan
Umur perusahaan merupakan awal perusahaan beroperasi hingga perusahaan tersebut dapat mempertahankan eksistensinya going
concern dalam dunia bisnis. Semakin lama umur perusahaan maka semakin terlihat pula eksistensi perusahaan, sehingga semakin luas
pula pengungkapan yang dilakukan berkaitan untuk menciptakan keyakinan pada pihak luar dalam kualitas perusahaannya Nugroho,
2012. Perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang kebutuhan konstitusinya akan informasi
mengenai perusahaan Marwata, 2001. Umur perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksis,
mampu bersaing dan memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu
31 perekonomian. Semakin lama umur perusahaan akan memberikan
pengungkapan informasi keuangan yang lebih luas dibanding perusahaan lain yang umurnya lebih pendek dengan alasan perusahaan
tersebut memiliki pengalaman lebih dalam pengungkapan laporan tahunan Istanti, 2009. Perusahaan yang umur listingnya di bursa efek
lebih muda akan berupaya untuk mendapatkan tambahan modal dengan semakin banyak mengungkapkan informasi perusahaan
termasuk intellectual capital Li et al., 2008.
7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel independen dengan asumsi bahwa perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang
lebih banyak dan biasanya memiliki banyak unit usaha dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang Purnomosidhi, 2006. Ukuran
perusahaan merupakan gambaran besar atau kecilnya suatu perusahaan. Alasan utama ukuran perusahaan termasuk sebagai
variabel independen adalah bahwa perusahaan besar cenderung melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki unit
bisnis yang berbeda yang menjadi faktor penentu keberhasilan dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang Bozzolan et al.,
2003. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi pula tuntutan
terhadap keterbukaan informasi dibanding perusahaan yang lebih kecil. Dengan mengungkapkan informasi yang lebih banyak, perusahaan
32 mencoba mengisyaratkan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-
prinsip manajemen perusahaan yang baik Nugroho, 2012. Ukuran perusahaan merupakan variabel penting dalam menjelaskan variasi
pengungkapan informasi karena adanya kebutuhan untuk memperoleh dana dengan biaya yang paling rendah, tekanan dari shareholders dan
para analis investasi untuk melakukan pengungkapan yang lebih banyak, pemantauan yang lebih ketat dari pihak penguasa, kerumitan
struktur bisnis dan permintaan yang lebih besar untuk menyediakan informasi kepada berbagai kelompok pemakai Purnomosidhi, 2006.
Perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaan kecil, sehingga konsekuensinya, perusahaan besar
didorong untuk mengungkapkan lebih banyak tentang informasi voluntary, seperti intellectual capital, untuk mengurangi biaya
keagenan yang dikeluarkan Jensen dan Meckling, 1976. 8. Leverage
Leverage adalah perbandingan antara dana-dana yang dipakai untuk membiayai perusahaan atau perbandingan antara dana yang
diperoleh dari eksternal perusahaan dengan dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan Sutanto, 2012. Leverage merupakan pengukur
besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan dari pemegang
saham ataupun investor. Perusahaan dengan rasio leverage yang lebih
33 tinggiakan mengungkapkan lebih banyak informasi Jensen dan
Meckling, 1976. Tingginya rasio financial leverage mencerminkan bahwa tingginya
risiko keuangan suatu perusahaan. Risiko keuangan perusahaan yang tinggi menjelaskan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan
Petronela, 2004. Perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan yang dilakukan, termasuk intellectual
capital disclosure, untuk mengurangi sorotan dari bondholder. Leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk
membiayai investasi perusahaan. Semakin tinggi angka leverage, maka semakin tinggi ketergantungan perusahaan terhadap hutang, sehingga
semakin besar risiko yang dihadapi perusahaan dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi Jensen dan
Meckling, 1976.
9. Profitabilitas