Teori Signaling Signaling Theory Intangible Assets Aset Tidak Berwujud

14 hubungan di lingkungan perusahaan mereka. Namun demikian, tujuan yang lebih luas dari teori stakeholder adalah untuk menolong manajer korporasi dalam meningkatkan nilai dari dampak aktivitas-aktivitas mereka, dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder. Pada kenyataannya, inti keseluruhan teori stakeholder terletak pada apa yang akan terjadi ketika korporasi dan stakeholder menjalankan hubungan mereka Ulum, 2009. Oleh karena itu, perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap para stakeholder untuk mengungkapkan dan tidak mengungkapkan suatu informasi dalam laporan keuangan. Perusahaan berkewajiban untuk meyakinkan stakeholder bahwa aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan ekspektasi stakeholder. Sehingga para stakeholder akan percaya dan merasa aman dalam menanamkan modal atau sahamnya pada perusahaan tersebut, dan para stakeholder pun akan mendapatkan keuntungan dari saham tersebut sesuai dengan ketentuan dan ekspektasi yang diharapkan.

2. Teori Signaling Signaling Theory

Signaling theory mengatakan bahwa organisasi akan berusaha untuk menunjukkan sinyal informasi positif kepada investor melalui mekanisme annual report Miller dan Whiting, 2005. Manajer memiliki motivasi untuk mengungkapkan private information secara sukarela karena mereka berharap informasi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai sinyal positif mengenai kinerja perusahaan dan mampu mengurangi asimetri informasi 15 Oliveira et al., 2008. Teori ini menjelaskan bagaimana sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan manajemen disampaikan kepada pemilik. Perusahaan berharap dengan melaporkan pengungkapan intellectual capital, maka akan memberikan keuntungan secara ekonomi untuk perusahaan yang akan meningkatkan nilai dan reputasi perusahaan. Sehingga hal tersebut mendorong pihak eksternal untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut Marisanti, 2012. Pengungkapan intellectual capital secara sukarela membuat investor dan stakeholder untuk lebih baik dan berhati-hati dalam menilai kemampuan perusahaan di masa depan, melakukan penilaian yang tepat terhadap perusahaan dan mengurangi persepsi risiko mereka. Perusahaan mengungkapkan intellectual capital pada annual report mereka dalam rangka memuaskan kebutuhan informasi investor dan meningkatkan nilai atraktif sumber daya perusahaan Miller dan Whiting, 2005. Sinyal positif yang diberikan oleh perusahaan diharapkan akan mendapat respon yang positif dari investor dan pasar. Sehingga hal tersebut dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan serta menguntungkan investor. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengungkapkan informasi keuangan dan non-keuangan secara sukarela agar dapat menjadi good signal bagi perusahaan.

3. Intangible Assets Aset Tidak Berwujud

Selama ini terjadi ketidakjelasan antara intangible asset dengan intellectual capital. Intangibles telah dirujuk sebagai goodwill dan 16 intellectual capital adalah bagian dari goodwill ASB, 1997; IASB, 2004 dalam Ulum, 2009. Pada paragraf 08 PSAK 19 revisi 2000 mendefinisikan bahwa aktiva tidak berwujud sebagai aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif Ulum, 2009. Berikut ini perbandingan diantara standar akuntansi tentang intangible asset yang disajikan pada tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan Tentang Aktiva Tidak Berwujud FRS 10 Goodwill and Intangible Assets IAS 38 Intangible Assets APB 17 Intangible Assets PSAK 19 Aktiva Tidak Berwujud Definisi intangible assets Aktiva tetap non- keuangan yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi dapat diidentifikasi dan dikendalikan oleh entitas melalui penjagaan dan undang- undang. Aktiva non- moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Tidak ada definisi yang eksplisit. Aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Bersambung pada halaman selanjutnya 17 Tabel 2.1 Lanjutan FRS 10 Goodwill and Intangible Assets IAS 38 Intangible Assets APB 17 Intangible Assets PSAK 19 Aktiva Tidak Berwujud Klasifikasi intangible assets Suatu kategori: aktiva tidak berwujud yang memiliki ciri, fungsi atau kegunaan yang sama di dalam bisnis perusahaan, misalnya: lisensi, kuota, paten, hak cipta, franchises, dan trademarks. Ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implementasi system atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merek dagang. Diklasifikasika n berdasarkan beberapa dasar yang berbeda: dapat diidentifikasi, cara perolehannya, masa manfaat yang diharapkan, dapat dipisahkan dari keseluruhan perusahaan. Ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implem entasi system atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merek dagang. termasuk merek produkbrand names. Pengakuan recognition Suatu aktiva tidak berwujud yang dikembangkan secara internal mungkin dikapitalisasi hanya jika ia memiliki nilai pasar yang dapat diketahui. Aktiva tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika: kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tersebut; biaya perolehan aktiva tersebut dapat diukur secara andal. Suatu aktiva tidak berwujud yang dikembangkan secara internal harus diakui jika: a secara khusus dapat diidentifikasi; b memiliki umur yang jelas; c dapat dipisahkan dari keseluruhan entitas. Aktiva tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika a kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tersebut; biaya perolehan aktiva tersebut dapat diukur secara andal. Bersambung pada halaman selanjutnya 18 Tabel 2.1 Lanjutan FRS 10 Goodwill and Intangible Assets IAS 38 Intangible Assets APB 17 Intangible Assets PSAK 19 Aktiva Tidak Berwujud Amortisasi Aktiva tidak berwujud yang memiliki masa manfaat ekonomis yang terbatas, maka aktiva tersebut harus diamortisasi secara sistematis selama masa manfaat tersebut. Sedangkan aktiva tidak berwujud yang masa manfaat ekonomisnya tidak dapat didefinisikan, maka aktiva tersebut tidak dapat diamortisasi. Jumlah yang dapat diamortisasi dari aktiva tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya. Aktiva tidak berwujud harus diamortisasi melalui pembebanan secara sistematis selama periode pendapatan berdasarkan masa manfaat yang diperkirakan. Jumlah yang dapat diamortisasi dari aktiva tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya. Pada umumnya masa manfaat suatu aktiva tidak berwujud tidak akan melebihi 20 tahun sejak tanggal aktiva siap digunakan. Amortisasi harus mulai dihitung saat aktiva siap untuk digunakan. Sumber: IAI, 2002 dalam Ulum, 2009

4. Intellectual Capital

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 20 81

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 39 135

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 55 88

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

1 17 22

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

1 6 78

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012).

0 3 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012).

0 2 10

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1