44 tentang kebutuhan konstitusinya akan informasi mengenai perusahaan
Marwata, 2001. Perusahaan yang memiliki umur lebih panjang cenderung mempublikasikan laporan tahunannya secara lengkap dan rinci.
Penelitian yang dilakukan oleh White et al. 2007 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur perusahaan dengan
pengungkapan intellectual capital. Tetapi, Suhardjanto dan Wardhani 2009 menyatakan bahwa umur perusahaan bukanlah merupakan variabel
prediktor yang baik dalam pengungkapan intellectual capital. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia 2005 dan
Istanti 2009 yang menyatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital yang
dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
Ha
1
: Umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital
Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel independen dengan asumsi bahwa perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih
banyak dan biasanya memiliki banyak unit usaha, serta memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang. Perusahaan besar sering diawasi oleh
stakeholder dengan bagaimana manajemen mengelola intellectual capital
45 yang dimiliki, seperti pekerja, pelanggan dan organisasi pekerja
Purnomosidhi, 2006. Suhardjanto dan Wardhani 2009 melakukan penelitian pada 80
perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2007, menemukan bahwa ukuran perusahaan merupakan variabel yang
berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Oliveira et al. 2005
terhadap 56 perusahaan besar yang terdaftar di Portugal pada tahun 2003, Cooke 1992 pada laporan keuangan 35 perusahaan dalam Japan
Company Handbook 1988, dan Freedman dan Jaggi 2005. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
Ha
2
: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.
3. Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital
Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan utang. Utang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari
kreditor, bukan dari pemegang saham atau investor. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi maka akan mengurangi
pengungkapan informasi yang dilakukan, termasuk pengungkapan intellectual capital, untuk mengurangi sorotan dari bondholder Jensen
dan Meckling, 1976. White et al. 2007 menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara leverage dengan pengungkapan sukarela intellectual
46 capital dan penelitian tersebut menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara tingkat tanggung jawab untuk penyedia hutang eksternal perusahaan bioteknologi dengan tingkat pengungkapan intellectual capital
dalam laporan tahunan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan 2000, yang membuktikan
bahwa leverage mempengaruhi kelengkapan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh
Suhardjanto dan Wardhani 2009 menemukan bahwa leverage bukanlah merupakan variabel yang baik dalam pengungkapan intellectual capital.
Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
Ha
3
: Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.
4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital