mengajak kliennya untuk ikut serta berperan aktif dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya.
5. Kerahasiaan Dalam prinsip ini pekerja sosial harus menjaga kerahasiaan dari
kasus yang sedang ditanganinya sehingga kasus itu tidak dibicarakan dengan sembarang orang yang tidak terkait dengan penanganan kasus
tersebut. 6. Kesadaran Diri Petugas
Prinsip kesadaran diri ini menuntut pekerja sosial untuk bersikap professional dalam menjalin relasi dengan kliennya. Dalam hal ini pekerja
sosial harus mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak terhanyut oleh perasaan ataupun permasalahan yang dihadapinya oleh kliennya. Pekerja
sosial disini haruslah tetap rasional tetapi mempu untuk menyelami perasaan kliennya secara objektif, dengan kata lain pekerja sosial haruslah
menerapkan sikap empati dalam menjalin relasi dengan kliennya.
18
B. Lanjut Usia Lansia 1. Pengertian Lanjut Usia
Setiap rentan kehidupan memiiki tugas-tugas perkembangan, fokus, minat, hambatan dan perubahan yang berbeda disetiap tahapannya. Masa tua
ditandai oleh adanya perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan
18
Isbandi Rukminto, “Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial”, Jakarta: FISIP UI Press, 2005, h. 80.
daya ingat. Penyesuaian diri terpusat disekitar pekerjaan dan keluarga pun menjadi lebih sulit daripada penyesuaian pribadi. Usia tua adalah periode
penutup dalam rentan hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau
beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Usia 60-an biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut.
19
Menurut Undang-Undang No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang penduduk lanjut usia lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 enam
puluh tahun keatas. Lansia pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu 1 kelompok lansia yang potensial pasal 1 ayat 3 yaitu lanjut usia yang
masih mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa. Lansia potensial masih bersemangat melakukan aktivitas nya
sehari-hari, seperti bekerja, menghadiri kegiatan sosial tanpa bantuan orang atau pihak lain dan 2 kelompok lansia yang tidak potensial pasal 1 ayat 4
yaitu lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidup nya berantung pada bantuan orang lain atau lansia yang sudah tidak bisa
melakukan kegiatan apapun.
20
Menjadi tua lanjut usia merupakan suatu proses alami dalam rentan kehidupan manusia. Karakteristik lansia diindikasikan sebagai seseorang, baik
pria maupun wanita yang telah berusia 60 tahun atau lebih yang memiliki pengalaman hidup, pengetahuan, keterampilan, keahlian dan kearifan,
19
Yudrik Jahja, “Psikologi Perkembangan”, Jakarta: Kencana, 2011, h. 311.
20
Badan Pusat Statistik, “Analisis Deskriptif Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2006”, Jakarta: CV. Petratama Persada 2007, h. 65.
sedangkan kemampuan fisik, emosional, kesehatan, mobilitas, penghasilan dan terbatasnya interaksi sosial telah mengalami penurunan.
Peningkatan populasi lansia di satu sisi memang menjadi aset bangsa, karena pengetahuan dan pengalaman mereka sangat berharga yang dapat
disalurkan kepada generasi penerus untuk pembangunan bangsa Indonesia. Selain itu sebagian dari lansia masih mampu melakukan pekerjaan atau
kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa. Kelompok lansia seperti ini kemudian disebut lanjut usia potensial. Di sisi lain peningkatan populasi
penduduk lansia berdampak terhadap peningkatan permasalahan lansia di masyarakat, yakni resiko ketergantungan antara penduduk lansia dan
penduduk usia produktif, karena bagaimanapun kondisi fisik, mental dan sosial akan mengalami penurunan. Kemudian lansia akan diiringi
ketidakmampuan, bahkan kehilangan daya tahan kehidupan sosial, ekonomi dam pemeliharaan kesehatan serta kemungkinan menjadi korban tindak
kekerasan sehingga cenderung akan mengalami ketergantungan dan
keterlantaran. Lansia seperti ini disebut lansia tidak potensial UU No. 13, tahun 1998, tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.
21
Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu periode di mana seseorang beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih
menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Bila seseorang yang sudah beranjak jauh dari periode hidupnya yang terdahulu, ia
21
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, “Jendela Rehsos”, Jakarta: OHH Ditjen Rehsos, 2012, h. 54.