paru 30 – 40 . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adi 2007
terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kapasitas vital paru.
7. Status gizi
Kesehatan dan daya kerja sangat erat kaitannya dengan tingkat gizi seseorang. Tubuh memerlukan zat-zat dari makanan untuk pemeliharaan tubuh,
perbaikan kerusakan sel dan jaringan. Zat makanan tersebut diperlukan juga untuk bekerja dan meningkat sepadan dengan lebih beratnya pekerjaan
Suma’mur P.K, 1996. Tanpa makan dan minum yang cukup kebutuhan energi untuk bekerja akan diambil dari cadangan sel tubuh. Kekurangan makanan yang
terus menerus akan menyebabkan susunan fisiologis terganggu Depkes RI, 1990.
Masalah kekurangan atau kelebihan gizi pada orang dewasa usia 18 tahun ke atas merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko
penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Akibat kekurangan zat gizi, maka simpanan zat gizi pada tubuh akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan. Bila hal ini berlangsung lama, maka simpanan zat gizi akan habis dan terjadi kemerosotan jaringan, dengan meningkatnya defisiensi zat
gizi maka muncul perubahan biokimia dan rendahnya zat –zat gizi dalam darah,
berupa rendahnya tingkat Hb, serum vitamin A dan karoten. Dapat pula terjadi peningkatan beberapa hasil metabolisme seperti asam laktat dan piruvat pada
kekurangan tiamin. Bila keadaan ini berlangsung lama, akan mengakibatkan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh: Dian Rawar Prasetyo
106101003313
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M
terjadinya perubahan fungsi tubuh yang tanda-tandanya, yaitu kelemahan, pusing, kelelahan, nafas pendek dan lain-lain Nyoman, 2001.
Status gizi seseorang dapat mempengaruhi kapasitas vital paru. Orang kurus tinggi biasanya memiliki kapasitasnya lebih dari orang gemuk pendek
Nyoman, 2001, status gizi yang berlebihan dengan adanya timbunan lemak dapat menurunkan compliance dinding dada dan paru sehingga ventilasi paru
akan terganggu akibatnya kapasitas vital paru akan menurun Nyoman, 2001. Status gizi diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh IMT
Tabel 2.3
Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia
Kategori IMT IMT
Kurus Kekurangan BB tk Berat
Kekurangan BB tk Ringan 17
17,0 – 18,5
Normal 18,5
– 25,00 Gemuk
Kelebihan BB tk Ringan Kelebihan BB tk Berat
25,00 – 27,0
27,0
Sumber: Nyoman, 2001
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI PISANGAN CIPUTAT TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh: Dian Rawar Prasetyo
106101003313
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H2010 M
8. Alat Pelindung Diri Masker