Metode ini disebut juga metode enfleurage. Cara ini memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih terus aktif selama sekitar 15 hari sejak
bahan minyak atsiri dipanen Gunawan, 2010.
2.2.5 Kimia Minyak Atsiri
Pada dasarnya semua minyak atsiri mengandung campuran senyawa kimia dan biasanya campuran tersebut sangat kompleks. Beberapa tipe senyawa organic
mungkin terkandung dalam minyak atsiri, seperti hidrokarbon, alcohol, oksida, ester, aldehida, dan eter. Sangat sedikit sekali yang mengandung satu jenis
komponen kimia yang persentasenya sangat tinggi, misalnya minyak mustard Brassica alba dengan kandungan alil isotiosianat 93, danruk Melaleuca
leucadendron var. lativolia dengan kandungan metal eugenol 98, kayu manis Cina Cinnamomum cassia dengan kandungan sinamaldehida 97 Agusta,
2000. Komponen kimia minyak atsiri sangat kompleks, tetapi biasanya tidak
melebihi 300 senyawa. Yang menentukan aroma minyak atsiri biasanya komponen yang presentasenya tinggi. Walaupun begitu, kehilangan satu
komponen yang presentasenya kecil pun dapat memungkinkan terjadinya perubahan aroma minyak atsiri tersebut. Klasifikasi kimia minyak atsiri harus
didasarkan pada komponen yang pada prinsipnya paling dominan dalam menentukan sifat minyak tersebut Agusta, 2000.
2.3 Minyak Kayu Putih
2.3.1 Pengertian Minyak Kayu Putih
Minyak kayu putih adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan cara penyulingan daun dan ranting dari tanaman kayu putih Melaleuca leucadendron
Badan Standarisasi Nasional, 2006.
2.3.2 Parameter Mutu Minyak Kayu Putih
Parameter mutu minyak kayu putih meliputi pemeriksaan bobot jenis, indeks bias, kelarutan dalam etanol, dan putaran optik Badan Standarisasi
Nasional, 2006.
A. Bobot jenis
Bobot jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu dan kemurnian minyak atsiri. Penentuan bobot jenis menggunakan alat
piknometer. Bobot jenis minyak atsiri umumnya berkisar antara 0,800-1,180. Nilai bobot jenis minyak atsiri didefinisikan sebagai perbandingan antara bobot
minyak dengan bobot air pada volume air yang sama dengan volume minyak pada yang sama pula. Berat jenis sering dihubungkan dengan fraksi berat komponen-
komponen yang terkandung didalamnya Semakin besar fraksi berat yang terkandung dalam minyak, maka semakin besar pula nilai densitasnya.
Sastrohamidjojo, 2004.
B. Indeks Bias
Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya di dalam udara dengan kecepatan cahaya didalam zat tersebut pada suhu tertentu. Indeks
bias minyak atsiri berhubungan erat dengan komponen - komponen yang tersusun