Sistematika Tanaman Karakteristik Umum
Pohon kayu putih yang ada pada saat ini kebanyakan merupakan hasil penanaman Jawatan Kehutanan. Tanaman kayu putih ini diperbanyak melalui biji
yang telah disemaikan terlebih dahulu. Bagian yang paling berharga dari tanaman kayu putih untuk keperluan produksi minyak atsiri adalah daunnya. Daun kayu
putih yang akan disuling minyaknya mulai bias dipangkas atau dipungut setelah berumur lima tahun. Seterusnya dapat dilakukan pemangkasan setiap enam bulan
sekali sampai tanaman berusia 30 tahun. Di beberapa daerah yang subur, tanaman kayu putih telah bida dipungut daunnya pada usia dua tahun. Setiap pohon kayu
putih yang telah berumur lima tahun atau lebih dapat menghasilkan sekitar 50-100 kg daun berikut ranting Lutony, 2002.
Pohon mempunyai tinggi 10-20 m, kulit batang berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan.
Batang pohon tidak terlalu besar dengan percabangan yang menggantung ke bawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, dan letak
berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, ujung dan pangkal runcing, tetapi rata, tulang daun hamper sejajar, permukaan daun berambut, berwarna hijau
kelabu sampai hijau kecoklatan, panjang 4,5-15 cm, dan lebar 0,75-4 cm. perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk lonceng, daun mahkota
berwarna putih kekuningan, dan keluar diujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, berwarna cokelat muda sampai cokelat tua. Biji halus, sangat
ringan seperti sekam, dan berwarna kuning Dalimartha, 2008. Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri oksida. Diperoleh dari isolasi
daun Melaleuca leucadendron L famili Myrtaceae. Daun bias dipetik bila umur
tanaman sudah mencapai sekitar 4 tahun. Setalah itu, panen berikutnya bisa dilakukan setiap enam bulan sekali. Rendemen minyak yang terkandung dalam
daun berkidar antara 0,5-1 Gunawan, 2010. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna
merah dan putih. Varietas berdaun kecil digunakan untuk membuat minyak kayu putih. Jika diremas atau dimemarkan, daun berbau minyak kayu putih. Melalui
proses penyulingan, daun akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang berwarna kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Buah
sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar Dalimartha, 2008.
Penyulingan minyak biasanya dilakukan secara sederhana menggunakan metode penyulingan uap air yang berasal dari dandang. Pendingin yang dipakai
adalah pipa-pipa tembaga yang dicelupkan dalam air. Oleh karena menggunakan pendingin yang terbuat dari bahan pipa tembaga maka minyak yang tersuling
cenderung terkena cemaran logam Cu yang berwarna biru kehijauan. Lama penyulingan biasanya membutuhkan waktu antara 6-7 jam setiap angkatan
Gunawan, 2010.