Pengertian Minyak Atsiri Minyak Atsiri
dan murni tanpa pencemaran, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resin
serta warnanya berubah menjadi lebih tua gelap. Untuk mencegah supaya tidak berubah warna, minyak atsiri harus terlindungi dari pengaruh cahaya, misalnya
disimpan dalam bejana gelas yang berwana gelap. Bejana tersebut juga diisi sepenuh mungkin sehingga tidak memungkinkan berhubungan langsung dengan
oksigen udara, ditutup rapat, serta disimpan ditempat yang kering dan sejuk Gunawan, 2010.
Perkembangan penggunaan minyak atsiri sebagai bahan dasar parfum telah memaksa perusahaan besar menggunakan bahan sintetis yang jauh lebih
murah untuk menggantikan peran minyak atsiri alami yang harganya sangat tinggi. Penggunaan minyak atsiri secara keseluruhan dalam formulasi parfum
dinilai tidak menguntungkan. Oleh karena itu, minyak atsiri alami dalam berbagai formula parfum hanya digunakan sebagai pelengkap Agusta, 2000.
Secara kimia, minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari
kelompok terpenoid dan fenil propana. Pengelompokan tersebut juga didasaran pada awal terjadinya minyak atsiri di dalam tanaman. Melalui asal-usul
biosintetik, minyak atsiri dapat dibedakan menjadi :