Produksi Desain dan Produksi

107 f. Keyboard, berfungsi untuk penulisan listing program dan secara umum sebagai alat interaksi yang penting pada pembuatan program ini. g. Active Speaker, berfungsi untuk mendengarkan suara pada program ini. h. Monitor 14”, berfungsi sebagai media interface antarmuka atau penghubung antara pengguna dengan komputer sehingga tampilan program dapat dilihat penulis. i. Hard disk 80 GB berungsi untuk menyediakan tempat bagi program perangkat lunak dan menyediakan tempat penyimpanan untuk keperluan program yang akan dibuat. Setelah spesifikasi pengembangan dapat dipenuhi tahap selanjutnya adalah pembuatan program. Dalam proses pembuatan desain gambar latar penulis menggunakan Adobe Photoshop CS3, desain menggunakan kombinasi warna dan langkah awal penulis mendesain tampilan halaman intro. Untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan penulis memakai tampilan didominasi dengan warna hijau yang melambangkan kesegaran yang identik dengan kedokteran dan warna putih yang melambangkan kebersihan atau streril. Dalam pembuatan ini memakai resolusi 1024 x 768 karena agar kualitas gambarnya tinggi. 108 Gambar 4.28 Tampilan Background Tampilan button, teks dan efek-efek lainnya penulis menggunakan aplikasi Adobe Flash CS3, yang setelah jadi File disimpan berformat .swf. kemudian File tersebut penulis gabungkan dengan macromedia director MX. Untuk File button, menu, teks title dan tampilan setiap halaman penulis menggunakan adobe photosop CS3. File tersebut penulis buat agar telihat menarik dan disimpan dengan format File .psd. kemudian File tersebut di animasikan agar terlihat menarik dengan menggunakan adobe flash CS3 dan di simpan dengan File berformat .swf Gambar 4.29 Tampilan Button 109 File suara penulis peroleh dari koleksi pribadi dan mencari di internet. Semua File suara berformat .mp3. File teks yang diperoleh berupa informasi yang berkaitan dengan struktur rangka berupa bahasa inggris yang kemudian dirangkum dan ditranslate sehingga menjadi inti sari untuk disajikan dalam program. Objek 3 dimensi yang penulis desain sendiri menggunakan 3D max 2009. Berikut ini adalah pembuatan modeling 3 dimensi struktur rangka: hal yang paling mendasar pada proses 3D adalah modeling yang artinya membuat objek 3 dimensi yang nantinya akan digunakan pada program. 3. Modeling 3D Beberapa tahapan penting selama pengembangan program ini akan dibahas di bawah ini. a. Pada pembuatan rangka mula-mula masukan gambar yang ingin di buat—biasanya berupa File jpg yang sudah di siapkan oleh penulis, drag gambar objek tersebut dan letakan pada plane. Aktifkan see- through pada objek property agar cylinder menjadi transparan agar mudah di bentuk sesuai gambar pada plane. Kemudian select cylinder dan lakukan convert ka editable poly. 110 Gambar 4.30 Tampilan Kerja Objek Saat Memasukan Objek Tahap selanjutnya penulis mengatur vertex sehingga menyerupai objek yang sesuai dengan image yang di masukan sebelumnya. Lakukan seakurat mungkin sehingga benar-benar menyerupai objeknya. Gambar 4.31 Tampilan Objek Setelah Dibentuk Penulis membuat model satu per satu dahulu dengan cara yang sama seperti di atas lalu kemudian nanti digabung menjadi satu. 111 Proses modeling memakan waktu yang cukup lama untuk membuat semua modeling 3 dimensi dari struktur rangka tersebut. Gambar 4.32 Objek 3 Dimensi Struktur Rangka b. Pemberian texture dan material Proses pemberian material pada rangka ini menetukan karakteristik sebuah material objek dari segi texture. Texture bisa digunakan untuk membuat berbagai variasi warna, tingkat kehalusan atau kekasaran sebuah lapisan objek secara detail. Untuk mengakses material, tekan M untuk memunculkan material editor. Kemudian pilih slot map yang kosong lalu klik kotak abu- abu disamping pilihan difuse. Lalu pilih bitmap, browse dan pilih material rangka yang digunakan. Kemudian tarik material slot ke arah permukaan layar rangka. 112 Gambar 4.33 Tampilan Material Penulis memberikan material pada objek dengan material yang telah yang telah penulis buat menggunakan adobe photosop CS3. c. Proses export 3D Pada proses renderasi penulis merender ke File .W3D Shockwave 3D scene export. Pilih File pada menu bar kemudian export. 113 Gambar 4.34 Tampilan Export Shockwave 3D Keuntungan dari .W3D adalah kita bisa merotasi objek secara bebas tanpa dibatasi. Jadi lebih bisa lebih jelas ketika menpelajari struktur rangka. Gambar 4.35 Tampilan Shockwave 3D Setelah Diexport 114 d. Pembuatan animasi 3D Animasi yang buat seluruhnya dengan menggunakan aplikasi 3D max 2009. Dimungkinkan untuk menghidupkan posisi, rotasi dan skala dari suatu objek, dan hampir semua pengaturan parameter yang mempengaruhi bentuk benda dan permukaan. Untuk membuat animasi 3D mula-mula penulis menentukan panjang durasi animasi per frame pada time configuration. Penulis disini menggunakan 800 frame mengisi end time dengan 800 agar video yang di render tampak halus ketika di putar. Gambar 4.36 Time Configuration Kemudian Key menentukan keadaan sebuah benda pada waktu tertentu. Animasi diciptakan sebagai objek bergerak. Control key ini terletak di sebalah kiri time control. Kemudian penulis memilih obejek pada frame ke- 0. 115 Gambar 4.37 Auto Key Klik frame ke-100 kemudian pilih objek dan di rotasi 90 derajat. Lakukan hal yang sama tiap 100 frame seperti gambar berikut: Gambar 4.38 Pengaturan Frame Pada Objek e. Proses rendering Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses permodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data yang sudah dimasukan dalam proses modeling, animasi, teksturing tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standar sistem NTSC karena hasil video yang dihasilkan lebih halus, dengan resolusi sebuah render adalah 640 x 480 pixels. Langkah rendering pertama yaitu pilih option render dengan settingan berikut : tekan F10 pada keyboard dan ubah time output ke active segmen 0 to 800. 116 Gambar 4.39 Render setup Kemudian scroll ke bawah dan klik Files pada render output lalu letakan File di tempat yang telah disediakan. Ubah save as type menjadi .AVI. kemudian klik save setelah memberi nama pada File lalu render. Gambar 4.40 Penyimpanan File f. Pembuatan rotasi objek 3D Setelah jadi objek 3D jadi maka membuat rotasi pada macromedia director dengan menggunakan lingo script yang ada pada tombol navigasi. 117 Gambar 4.41 Tombol Navigasi Pada tombol panah atas menggunakan script on mouseenter me puppetsound 3 , pling end on mousewithin me member rangka . model [ 1 ]. rotate 1 , , updatestage end Pada tombol panah bawah mengunakan script on mouseenter me puppetsound 3 , pling end on mousewithin me member rangka . model [ 1 ]. rotate - 1 , , updatestage end Pada tombol panah kiri mengunakan script on mouseenter me puppetsound 3 , pling end on mousewithin me 118 member rangka . model [ 1 ]. rotate , , - 1 updatestage end Pada tombol panah kanan mengunakan script on mouseenter me puppetsound 3 , pling end on mousewithin me member rangka . model [ 1 ]. rotate , , 1 updatestage end Pada tombol reset menggunakan script on mouseenter me puppetsound 3 , pling end on mouseUp me member rangka . resetWorld end Pada tombol zoom in menggunakan script on mouseenter me puppetsound 3 , pling end on mousewithin me sprite 2 . camera . translate , ,- 10 updatestage end Pada tombol zoom out menggunakan script on mouseenter me puppetsound 3 , pling 119 end on mousewithin me sprite 2 . camera . translate , , 10 updatestage end

4.3 Pengujian

Pada tahap ini penulis melakukan pengujian testing terhadap program aplikasi yang dibuat. Pertama-tama dilakukan pengujian secara modular untuk memastikan apakah hasilnya seperti yang diinginkan. Pengujian selanjutnya dilakukan pada komputer lain dengan tujuan untuk mengetahui apakah program aplikasi dapat berjalan dengan baik. Adapun spesifikasi komputer yang digunakan untuk pengetesan yaitu: 1. Intel Pentium 4 2. Memori 1 GB 3. DVD-RW 4. VGA card 128 5. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 6. Keyboard 7. Mouse 8. Sound card 9. Active speaker 120 Tabel 4.5 Pengujian Black-Box No. Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan 1. Klik “Masuk” pada video intro Menampilkan halaman menu utama Ok Lampiran 2 Halaman menu utama Gambar 2 2. Klik “Home” pada menu utama Menampilkan halaman utama Ok Lampiran 2 Halaman pilihan menu Gambar 2 3. Klik “Visualisasi 3D” pada menu utama Menampilkan halaman visualisasi 3D Ok Lampiran 2 Halaman visualisasi 3D Gambar 3 4. Klik “Panah atas” pada navigasi 3D Gambar 3D rangka berputar ke atas Ok Gambar 3D rangka berputar ke atas 5. Klik “Panah bawah” pada navigasi 3D Gambar 3D rangka berputar ke bawah Ok Gambar 3D rangka berputar ke bawah 6. Klik “Panah kanan” pada navigasi 3D Gambar 3D rangka berputar ke kanan Ok Gambar 3D rangka berputar ke kanan 7. Klik “Panah kiri” pada navigasi 3D Gambar 3D rangka berputar ke kiri Ok Gambar 3D rangka berputar ke kiri 121 8. Klik “Reset” pada navigasi 3D Gambar 3D rangka kembali ke posisi semula Ok Gambar 3D rangka kembali ke posisi semula 9. Klik “zoom in” pada navigasi 3D Gambar 3D rangka membesar mendekat Ok Gambar 3D rangka membesar mendekat 10. Klik “zoom out” pada navigasi 3D Gambar 3D rangka mengecil menjauh Ok Gambar 3D rangka memngecil menjauh 11. Klik “Materi” pada menu utama Menampilkan halaman materi Ok Lampiran 2 Halaman materi Gambar 4 12. Klik “gambar tengkorak” pada menu materi Menampilkan materi tengkorak Ok Lampiran 2 Halaman materi tengkorak Gambar 5 13. Klik “Gambar Rusuk” pada menu materi Menampilkan materi rusuk Ok Lampiran 2 Halaman materi rusuk Gambar 8 14. Klik “gambar tulang belakang” pada menu materi Menampilkan materi tulang belakang Ok Lampiran 2 Halaman materi tulang belakang Gambar 11 15. Klik “gambar ekstemitas atas” pada menu materi Menampilkan materi ekstremitas atas Ok Lampiran 2 Halaman materi ekstremitas atas Gambar 14