2.3 Definisi Perikanan
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan, Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan suber daya ikan dan lingkungannya mulai dari produksi, pengolahan sampai pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem
bisnis perikanan.
2.3.1 Pembudidaya ikan
Pembudidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang
terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, danatau
mengawetkannya. UU nomor 31 Tahun 2004 : 1.
2.3.2 Pengelolaan Perikanan
Pengelolaan Perikanan adalah semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan,
konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumber daya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan
dibidang perikanan, yang dilakukakan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya
hayati dan tujuan yang telah disepakati. UU nomor 31 Tahun 2004 : 1.
2.3.3 Tambak
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan
akuakultur. Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Penyebutan tambak ini biasanya dihubungkan dengan
air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang http:id.wikipedia.orgwikiTambak_Ikan[22 Agustus
2010]. 2.4.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau Systems Development Life Cycle SDLC
Sistem Development Life Cycle SDLC adalah suatu urutan atau tahapan
dari aktifitas yang berhubungan erat, yang dikerjakan oleh orang-orang yang terlibat dalam sistem informasi bersama-sama dengan pemakai akhir end user
dengan tujuan untuk membangun sistem informasi yang berbasiskan komputer computer based information McLeod, 1995 : 18.
Model proses sekuensial linier sering disebut juga dengan “siklus kehidupan klasik” atau “model air terjun Waterfall” yang melingkupi aktivitas-
aktivitas sebagai berikut : 1.
Rekayasa sistem, yaitu mengumpulkan kebutuhan pada tingkat sistem, tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis, misalnya
jadwal proyek feasibility study, dan cakupan scope sistem yang akan di bangun.
2. Analisis,
yaitu memahami sistem yang sedang berjalan, mengidentifikasi masalah yang ada serta mencari solusinya.
3. Desain, yaitu membuat desain data, desain arsitektur dan desain
prosedural yang diperlukan untuk pengembangan sistem pemesanan yang diusulkan.
4. Kode, tahap ini sering disebut juga sebagai tahap implementasi
perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode
program yang dapat dimengerti oleh mesin komputer. 5.
Tes, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem informasi nilai dan kelulusan siswa yang telah dibuat. Pressman, 2002 : 37
Gambar 2.3. System Development Life Cycle Sekuensial Linier
Pressman, 2002 : 37
2.5 Analisis Sistem