Peranan Dan Fungsi Public Relations Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Pasien Rumah Sakit Haji

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Peranan Dan Fungsi Public Relations Perawat Dalam

Memberikan Pelayanan Kepada Pasien Rumah Sakit Haji

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh: EVA SUSELVI SIREGAR

102101024

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : EVA SUSELVI SIREGAR

NIM : 102101024

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL :Peranan Dan Fungsi Public Relations

Perawat Dalam Memberikan Pelayanan

Kepada Pasien Rumah Sakit Haji

Tanggal………….2013 Dosen Pembimbing

Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si NIP. 19760214 200501 1 002

Tanggal………….. 2013 Ketua Program Studi Diploma III Keuangan

Dr.Yeni Absah, SE, M.Si NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal…………. ..2013 Dekan Fakultas Eknomi

Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ac,Ak NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan judul: “Peranan dan Fungsi Public Relations Perawat Terhadap Pelayanan Pasien Rumah Sakit Haji Medan”. Penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian tugas akhir ini, Oleh karena itu, penulis mengucapakan terima kasih atas bantuan yang diberikan dalam bentuk sumbangan pikiran, tenaga dan support yang luar biasa. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ri, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE. M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal helmi situmorang, SE,M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan ini.

4. Ibu Dra. Cut Nilawati selaku Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Staf dan Pegawai di bagian Kemahasiswaan, Keuangan, Departemen D-III Keuangan yang telah banyak membantu memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam melakukan proses magang selama 2 bulan ini.


(4)

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan Penulis Ilmu Pengetahuan selama proses perkulihan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Terima kasih kepada kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda Maralohot Siregar dan Ibunda As roma Rambe yang telah memberikan semangat dan doa kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini .

8. Buat keluarga peulis, Bg Dede Iskandar ,Bg zulkarnain Siregar makasih atas

supportnya selama ini.

9. Sahabat-sahabat penulis Ami, Lia, Eka, May Sam, Rahma semoga kesuksesan selalu bersama kita.

10.Terima kasih kepada H. Syaputra Rambe yang telah mendukung, memberi semangat, membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.

11.Buat teman-teman kelompok magang Mahmudan, Fuadi, Tini And Arfi Fazri terima kasih atas kerja samanya selama proses magang berlangsung.

12. Buat teman-teman angkatan 2010 di Keuangan, senang bisa berkenalan dengan kalian.

Wasalam

Medan, Oktober 2013


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN ... 7

A. Sejarah Perusahaan ... 7

1. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Haji Medan ... 7

2. Visi, Misi Dan Falsafah Rumah Sakit Haji Medan ... 9

B. Struktur Rumah Sakit Haji Medan ... 11

C. Uraian Pekerajaan ... 13

D. Kinerja Organisasi ... 22

BAB III : PEMBAHASAN ... 25

A. Pengertian Public Relations ... 25

B. Fungsi Public Relations ... 27


(6)

D. Pelaksanaan Peranan Public Relations ... 30

E. Dekripsi Data ... 33

1. Deskripsi Jawaban Responden ... 34

2. Deskripsi Data Peraanan Public Relations ... 36

3. Deskripsi Data Fugsi Public Relations ... 38

4. Deskripsi Data Pelaksanaan Pelayanan Pasien Rumah Sakit Haji Medan ... 40

F. Pelaksanaan Pelayanan Pasien Dalam Rumah Sakit Haji .... 42

BAB IV : KESIMPUALAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45 LAMPIRAN


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap lembaga atau perusahaan di dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari luar perusahaan, apakah itu dari perusahaan luar ataupun dari masyarakat luas. Dalam hal ini perusahaan harus mampu menciptakan hubungan baik dan harmonis antara perusahaan dengan lingkungannya, melalui aktivitas sebuah komunikasi. Tidak terkecuali sebuah lembaga kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu fasilitas upaya kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Tugasnya adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta upaya melaksanakan rujukan.

Menyadari akan hal ini, setiap rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah akan berusaha melengkapinya dengan memasukkan bidang Public Relations ke dalam strukturnya. Public relations atau “PR” Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Hubungan Masyarakat. Public relations merupakan suatu usaha yang dilakukan rumah sakit untuk menciptakan pengertian publik, terhadap organisasinya dengan tujuan memperoleh dukungan dari publik atas


(8)

kegiatan rumah sakit haji medan. Bagi suatu lembaga kesehatan/rumah sakit hubungan dengan publik di luar perusahaannya merupakan suatu keharusan yang mutlak.

Public relations menurut W. Emerson Reck adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari mereka, sedangkan pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. (Suhandang, 2004 : 45)

Dengan adanya peranan public relation di dalam sebuah lembaga kesehatan maupun rumah sakit akan dapat mampu menjalin dan menyampikan hubungan kerjasama diantara kedua belah pihak dan dapat membangun citra positif bagi rumah sakit itu sendiri. Peranan public relation juga tidak lepas dari fungsinya. Fungsi public relation adalah menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama, membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan pihak publiknya, sebagai khalayak sasarannya, mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya, melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama, menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dan badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan, 1999 : 20)


(9)

Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah merupakan salah satu rumah sakit yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bernafaskan islam dalam semua kegiatannya di Sumatera Utara. Rumah Sakit Haji Medan didirikan dengan landasan hasrat untuk menciptakan sarana pelayanan kesehatan bernuansa Islami yang mengutamakan mutu dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh kebutuhan pelanggan.

Upaya diatas, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai visi dan misi Rumah Sakit Umum Haji Medan. Rumah Sakit Umum Haji Medan saat ini semakin dikenal masyarakat, tercermin dari masyarakat yang dilayani terdiri dari semua golongan, agama dan etnis. Perusahaan ini memiliki perawat yang sangat berperan penting dalam mutu pelayanan terhadap pasien. Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Pasien / klien adalah fokus dari upaya asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat, sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Dasar hubungan antara perawat dan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan (mutual humanity).

Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap pelaksanaan praktik keperawatan, dimana inti dari falsafah tersebut adalah hak dan martabat manusia. Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etika terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.


(10)

Kode etik perawat menurut American Nurses Association (ANA) dalam Nila Ismani (2001: 5) adalah “memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan-pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut personal, atau corak masalah kesehatannya”.

Di dalam Rumah Sakit Umum Haji Medan ini sangat terasa sekali konsep Public Relation di dalam aktivitas kerja sehari-hari. Karena hubungan yang baik antara Dokter dengan perawat dan pasiennya akan terjadi bila tardapat rasa saling percaya antara perawat dan pasien serta adanya saling pegertian akan terciptanya suatu lingkungan kerja yang kondusif. Tidak bisa dibayangkan jika didalam sebuah lembaga pelayanan kesehatan tidak terdapatnya suatu hubungan saling pengertian antara tenaga perawatan dengan pasiennya dimana semua pihak merasa ingin untuk didahulukan kepentingannya, tentu saja hal tersebut membuat tidak kondusifnya pekerjaan di lembaga kesehatan tersebut.

Berdasarkan latar belakang peneliti merasa perlu lebih mendalami dan meneliti berbagai aspek yang berhubungan dengan latar belakang di atas peneliti tertarik mengambil judul “Peranan dan Fungsi Public Relations Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Pasien Rumah Sakit Haji Medan”.


(11)

B. Perumusan Masalah

Dari Latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peranan dan fungsi public relations perawat didalam

memberikan pelayanan kepada Pasien Rumah Sakit Haji ?

2. Apakah ada pengaruh peranan dan fungsi public relations perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien Rumah Sakit Haji?

C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peranan dan fungsi perawat di dalam memberikan pelayanan terhadap pasien Rumah Sakit Haji Medan.

Tujuan Khusus

Secara lebih khusus penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Diperolehnya informasi mengenai bagaimana peranan dan fungsi

public relations perwat di dalam memberikan pelayanan kepada pasien Rumah Sakit Haji Medan.

2. Diperolehnya informasi tentang seberapa besar peranan dan fungsi public relations perawat di dalam memberikan pelayanan kepada pasien Rumah Sakit Haji Medan.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini dapat memberikan bebarapa manfaat kepada berbagai pihak terkait seperti bagi rumah sakit haji medan sebagai tempat


(12)

penelitian, bagi khazanah ilmu pengetahuan dan bagi peneliti sendiri. Beberapa manfaat tersebut adalah:

1. Sebagai masukan bagi Rumah Sakit Haji Medan gambaran umum bagi perawat terhadap pelayanan yang diberikan.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan pelitian yang sama yang akan datang.

3. Menambah pengetahuan dan pengalamn penulis dalam hal peranan dan fungsi humas khususnya di Rumah Sakit Haji Medan.


(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Rumah Sakit Haji

1. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Haji

Awal tahun 1960 sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat islam di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan yang mendambakan terwujudnya rumah sakit yang benar benar bernafaskan islam. Hal ini disebabkan rumah sakit yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwa atau misi islam secara menyeluruh. Sementara itu, beberapa rumah sakit yang membawakan misi dari agama islam sudah lebih dulu ada di Kota Medan.

Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan mina yang banyak menimbulkan korban jiwa pada jemaah haji dari Indonesia adalah Kebetulan gagasan dan pelaksanaan pembangunan rumah sakit haji sejalan pula dengan niat pemerintah untuk membangun rumah sakit haji di Embarkasih calon jema’ah Haji Indonesia.

Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang bernafakan islam dicetuskan pula oleh bapak Gubernur KDH Sumatera Utara ( Raja Inal Siregar ), pada kegiatan safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia ( H.M. Soeharto ) menandatangani prasasti untuk keempat rumah sakit Haji yakni di Jakarta, bahkan Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan melalui surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat Propinsi Sumatera Utara No.445.05/712.K.


(14)

Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam proses ini segera mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila bahkan bantuan-bantuan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia (H.M Soeharto) berkenaan untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan.

Dan pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua umum Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Direktur RS Haji Medan yang pertama adalah dr. H. Gading Hakim, SpKJ mulai Tahun 1992 s/d Tahun 1998. Pada tanggal 29 Desember Rumah Sakit Haji Medan dialihkan kepada pemerintah provinsi sumatera utara berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera Utara NO.78 Tahun 2011 tanggal 13 Desember Yayasan Rumah Sakit Haji Medan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selanjutnya nama Rumah Sakit Haji Medan dinganti menjadi Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara.

Adapun sarana dan prasarana yang ada pada rumah sakit haji medan adalah sebagai berikut:

1. Luas tanah Rumah Sakit Haji Medan seluas 6 Ha

2. Luas bangunan rumah sakit haji medan seluas 12.000 M 3. Jenis dan jumlah tempat tidur


(15)

b. Kelas utama B (VIP)

c. Kelas 1 (Marwah, Shafa, Iklas, ICU)

d. Kelas II (Fitrah, Ruang Anak, Hijir Dewasa) e. Kelas II ( An-Nisa Baru, Al-Iksan, Arafah, Fitrah) f. Ranjang Baby

g. Ruang ICU

h. Ruang stoke care unit

i. Jumlah Bed 250 tempat tidur, sarana penunjang lainnya : 1. Laboratorium

2. Radiologi 3. Farmasi

4. Rehabilitas medis 5. Gizi

6. Binatu

7. Penelitian sarana Rumah Sakit

Di samping itu Rumah Sakit Haji Medan juga mempunyai visi, misi, falsafah dan tujuan, yaitu sebagai berikut:

1. Visi Rumah Sakit Haji

Mewujudkan Rumah Sakit Haji Medan sebagai rumah sakit yang bernafaskan islam dalam semua kegiatannya di sumatera utara.

2. Misi Rumah Sakit Haji

a. Pelayanan kesehatan yang islam, profesional dan bermutu dengan tetap peduli terhadap kaum du’afa.


(16)

b. Melaksanakan dakwah islamiah dalam setiap kegiatannya c. Sebagai sarana menimba ilmu bagi calon cendikiawan muslim. 3. Falsafah Rumah Sakit Haji

a. Rumah Sakit Haji Medan adalah perwujudan dari Iman, Amal Shaleh, dan Ibadah kepada Allah SWT.

4. Tujuan Rumah Sakit Haji

1. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal shaleh dan ihklas, sekaligus sebagai dukungan knonkrit untuk mensukseskan sistem kesehatan nasional melalui penyediaan sarana Rumah Sakit yang memenuhi syarat medis teknis, berkualitas dan mengukuti perkembangan IPTEK yang didasarkan pada iman akan kekuasaan Allah SWT pada proses dan penyembuhan.

2. Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji dibidang pelayanan kesehatan dalam arti seluas-luasnya.

3. Melaksanakan kaidah – kaidah kode etik profesional, sumpah jabatan serta kedisipkinan tugas.

B. Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi rumah sakit haji umum haji medan menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun ke arah horizontal. Adapun bagan struktur organisasi rumah sakit umum haji medan dapat dilihat pada gambar I-1 di bawah ini :


(17)

WADIR PELAYANAN MEDIS DAN PERAWATAN Ka.Inst.Rawat Jalan Ka.Inst.Rawat Inap Ka.Inst. Perawatan Intensif KA.BID PERAWATA N Ka.Bid Penunjang Medis WADIR PELAYANAN

MEDIS DAN PERAWATAN

Ka.Inst.Gawat Darurat

Ka.Inst. Bedah Sentral

Ka.Bid. Diklit Ka.bid radiologi Ka.Bid Patologi Klinik Ka.Bid Patologi anatomi

KOMITE MEDIK Staf Medis Fungsional SATUAN PENGAWAS

INTERN

YAYASAN RUMAH SAKIT HAJI MEDAN DIREKTUR Ka.Bag. Anggr Pember Ka.Bag.Umum

Ka.Sub. Bag Tata Usaha

Ka.Sub.Bag Kepegawaian

Ka.Sub.Bag Rumah Tangga & Perlengkapan

K s Ka.Bid.Pelayana


(18)

C. URAIAN PEKERJAAN

Struktur organisasi rumah akit umum haji medan menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun ke arah horizontal. Adapun fungsi dan tanggung jawab struktur organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah sebagai berikut:

1. Direktur

Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan kebijaksanaan pokok pengalaman rumah sakit yang meliputi bidang-bidang.

1. Penyelengaraan jasa pelayanan kesehatan kepada pasien 2. Pengelolaan keuangan dan adminstrasi

3. Penyelenggaraan pendidikan

b. Menetapkan program kerja dan sasaran usaha rumah sakit setiap tahun setelah mendapat persetujuan dari pengurus yayasan atau pemilik.

c. Mengkoordinasi penyelanggaraan fungsi-fungsi pelayanan medis administrasi dan keuangan serta keperawatan.

d. Menetapkan dan pengangkatan promosi-promosi dan pemberitahuan kepala-kepala bagian dan seksi serta karyawan golongan tingkat tinggi rumah sakit.

2. Wakil Direktur Bidang Medis


(19)

a. Memimpin, megkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan medis dan perawatan kepada pasien

b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan mengenai penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan penunjang umum. c.Menetapkan tarif atau jasa pelayanan keehatan kepada pasien setelah

berkonsultasi dengan wakil direktur administrasi dan keuangan dan mendapat persetujuan dari direktur atau kepala rumah sakit.

d. Mengambil keputusan mengenai masalah- masalah penting yang mengangkat kelangsungan peleyanan medis keperawatan kepada pasien. 3. Kepala Bidang Pelayanan Medis

Tugas pokoknya sebagai berikut:

a. Melaksanakan kegiatan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, penigkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan.

b. Memberikan pelayanan medis secara terpadu kepada pasien diintalasi seseuai dengan disiplin ilmunya masing- masing.

4. Kepala Bidang Keperawatan

Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan perencanaan asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, peningkatan pelaksanaan etika profesi keperawatan.


(20)

b. Melaksanakan penyusunan standar asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan serta membina pelaksanaan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan.

c. Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan.

d. Melakukan penempatan tenaga para medis, perawatan asuhan pada bidang terkait.

e. Melakukan asuhan ketatausahaan tenaga para medis dan kerumahtanggaan. 5. Wakil Direktur Penunjang Medis Dan Pendidikan

Tugas pokonya adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebutuhan penunjang medis

b. Menetapkan, menyelenggarakan dan menyediakan fasilitas pelayanan penunjang medis

c. Menetapkan, menyelenggarakan pendidikan, latihan dan penelitian terhadap para tenaga medis.

6. Kepala Penunjang Medis

Tugas pokonya adalah sebagai berikut :

a. Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga para medis, non medis, obat-obatan dan bahan untuk kebutuhan pelayanan penunjang medis.

b. Melakukan penyediaan fasilitas pelayanan penunjang medis. c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pasien


(21)

d. Melakukan pemantauan dan pengawsan penggunanan fasilitas serta kegiatab pelayanan medis

e. Melkaukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan 7. Kepala Bidang Pendidikan Dan Penelitian

Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Melakukan penyelenggaraan progaram pendidikan dan pelatihan medis dan non medis

b. Memberi bimbingan asuahan, informasi kepada para tenaga medis dan non medis

c. Memberi bimbingan sekaligus mendampingi mahasiswa serta membantu mahasiswa yang melakukan penelitian.

8. Wakil Direktur Umum Dan Keuangan

a. Menggerakkan, mengkordinasi, dan mngevaluasi, proses pengolahan tugas dari bimbingan umum, penyusunan anggaran dan pembendaharaan, akuntansi perencanaan dan rekaman medik dan medik dan kerohanian.

b. Melaksanakan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penganggaran

c. Mengusulkan pengangkatan promosi, dan pemberhentian karyawan lingkungan adminitrasi dan umum dan keuangan

d. Menetapkan ketentuan ketentuan pelaksanaan mengenai penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan penunjang umum 9. Kepala Bidang Umum


(22)

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah dibuat oleh pimpinan yang berkaitan dengan ketatausahaan kepegawaian serta hal umum lainnya.

b. Melaksanakan kebijakan organisasi

c. Melaksanakan kebijakan berbagai prosedur, metode dan sistem perkantoran serta melakukan standar pekerjaan kantor.

d. Menerima laporan pemasukan dan pendistibusian alat –alat perlengkapan medis.

e. Menerima laporan bulanan dari sub bagian tatausaha berkaitan dengan persediaan

f. Membuat laporan perpindahan, pemberhentian, pengunduran diri dan penambahan pegawai atas persetujuan pimpinan

10.Kepala Bagian Penyusunan Anggaran Dan Pembendaharaan Tugasnya adalah:

a. Bertanggungjawab atas penyusunan rencana, mobilisasi dana, pemasaran dan pemebelian dari rumah sakit.

b. Mengkordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap setiap sub bagian di bagian anggaran dan pembendaharaan

c. Mengembangkan metode-metode baru dalam melaksanakan pekerjaan untuk menciptakan suatu sistem kerja yang efisien dan efektif

d. Menyeleksi setiap usulan-usulan pembelian yang datang dari unit-unit atau bagian yang ada di rumah sakit untuk selanjutnya diteruskan ke direktur atau wakil direktur administrasi keuangan.


(23)

e. Membina hubungan baik dengan bagian-bagian dan unit-unit yang ada di rumah sakit

f. Membina sub bagian di bagian unit-unit perencanaan dan anggaran dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta suatu sistem kerja yang baik.

11.Kepala Bagian Akuntansi

a. Memimpin pelaksanaan kegiatan akuntansi yang meliputi pengumpulan data dan pengelahan data-data penyusunan laporan akuntansi sesuai sistem akuntansi yang ditetapkan

b. Memeriksa dan menyampaikan laporan-laporan akuntansi yang akan disampaikan kepada pemimpin

c. Meneliti keabsahan setiap bukti pembukuan dan transaksi

d. Membukukan setiap faktur masuk yang telah ditetapkan jauh tempo ke buku besar pendapatan utang

e. Mencatat honor dokter ke buku besar honor dokter 12.Kepala Bagian Perencanaan Dan Rekam Medik

Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengawasan kerja terhdap setiap sub bagian rekaman medik dan perencanaan

b. Membian hubungan yang harmonis dengan susb-sub yang ada dalam rumah sakit haji

c. Menciptakan dan mengkoordinasi sisitem kerja dari bagian bagian medik dan laporan yang efektif dan efisien


(24)

d. Bertanggung jawab dalam penyampaian laporan hasil analisa yang ada di bagian rekaman medik dan pelaporan

e. Bertanggung jawab dalam menyampaikan laporan hasil analisa mengenai kegiatan rumah sakit ke bagian yang berkepentingan

f. Menyusun anggaran bagian keuangan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran

13.Kepala Bagian Keuangan

a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran keuangan rumah sakit haji medan yang menyagkut kewajiaban dan tagihan tagihan

b. Menerima laporan posisi keuangan harian pertanggungjawaban saldo kas dan bank

c. Membuat laporan posisi keuangan, tagihan –tagihan maupun hutang-hutang yang jatuh tempo

d. Memiliki kebenaran tentang daftar gaji, uang lembur, honor dokter dan lainnya yang akan dibayarakan ileh bagian keuangan

e. Bertanggungjawab atas perhitungan dan pembayaran pajak rumah sakit, karyawan maupun dokter

f. Menyusun anggaran bagian keuangan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran

D. Kinerja organisasi

Secara umum kinerja rumah sakit haji medan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini :


(25)

Tabel 2.1

Kinerja Rumah Sakit Haji Tahun 2010

No. URAIAN 2010

1 Pasien masuk rawat inap 8.247

2 Pasien keluar rawat inap 7.182

3 Kunjungan rawat jalan 42.532

4 BOR (%) 60%

5 LOS (hari) 6

6 BTO (kali) 35

7 TOI (hari) 3

8 GDR (%) 5

9 NDR (%) 4

Sumber : Reka medis Rumah Sakit Haji Medan

Secara umum kinerja rumah sakit haji medan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.2

Kinerja Rumah Sakit Haji Tahun 2011

No. URAIAN 2011

1 Pasien masuk rawat inap 8.947

2 Pasien keluar rawat inap 7.985

3 Kunjungan rawat jalan 45.113

4 BOR (%) 50%

5 LOS (hari) 4

6 BTO (kali) 35

7 TOI (hari) 4

8 GDR (%) 5

9 NDR (%) 2


(26)

Secara umum kinerja rumah sakit haji medan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.3

Kinerja Rumah Sakit Haji Tahun 2012

No. URAIAN 2012

1 Pasien masuk rawat inap 9.547

2 Pasien keluar rawat inap 8.982

3 Kunjungan rawat jalan 48.433

4 BOR (%) 52%

5 LOS (hari) 5

6 BTO (kali) 38

7 TOI (hari) 5

8 GDR (%) 6

9 NDR (%) 3

Sumber : Reka medis Rumah Sakit Haji Medan

1. Pasien masuk sudah termasuk bayi lahir hidup di Rumah Sakit Haji medan.

2. BOR ( Bed Occupany Rate ) adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu.

3. LOS ( Length Of Stay ) adalah ferkuensi pemakaian tempat tidur pada satutahun.

4. BTO ( Bed Turn Over ) adalah rata-rata tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi barikutnya dalam satu tahun.


(27)

5. GDR ( Gross Death Rate ) adalah persentase angka kematian umum untuk tiap 100 penderita keluar.

6. NDR ( Net Death Rate) adalah angka kematian > 48 jam setelah dirawat untuk tiap 100 penderita keluar.

Berdasarkan hasil rumah sakit haji medan dari tahun 2010 sampai tahun 2012 pasien rumah sakit haji mengalami kenaikan 8.24 menjadi 8.947 pasien. Meningkatnya jumalah pasien pada tahun 2011 dan 2010 mambuat suatu kebijakan rumah sakit untuk menambah ruangan dan tempat tidur untuk melayani pasien rumah sakit. Nilai LOS dari tahun 2010 – 2012 yang tidak lebih dari 12 hari yang disebabkan beberapa kemungkinan. Nilai BOR 60% dan menurun pada tahun 2011 menjadi 50% dan nilai LOS tahun dari 6 hari turun mejadi 4 hari. dan pada tahun 2012 BOR 52% dan TOI nya 5 hari.


(28)

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Public Relations

Public Relations lahir di Amerika Serikat. Negara tersebut merupakan Negara demokrasi dengan sistem pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Public Relations yang bisa tumbuh dan berkembang dimana rakyatnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan dimana terdapat selang harga menghargai antara sesama rakyat. Pelopor Public Relations di Amerika Serikat ialah Ivy Ledbett Lee ia adalah anak seorang Menteri di Geogania. Kegiatannya dalam bidang Public Relations dimulai pada tahun 1906, dimana industri batu bara di Amerika Serikat mengalami kesulitan disebabkan pemogokan para buruh. Pada waktu itu Lee adalah seorang wartawan. Ia kemudian menawarkan jasanya kepada pimpinan industri untuk keuntungan kedua belah pihak. Pada prinsipnya Lee melakukan keterbukaan sehingga kedua belah pihak antara pimpinan dengan buruh merasa saling tidak dirugikan. (Suwardi Lubis, 2002 : 7)

Pengertian Public Relations menurut Cultip didalam bukunya Effetive Public Relations adalah Komunikasi dan interprestasi komunikasi-komunikasi dan gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya dan komunikasi dari keterangan gagasan–gagasan dan opini–opini dari publik tersebut kepada lembaga, dengan usaha–usaha yang sungguh-sungguh untuk membina kepentingan bersama dan ini mencapai kesesuaian yang harmonis dengan lembaga dan lingkungannya ( Suwardi Lubis, 2000 : 15).


(29)

Menurut J.C.Seidel, Public Relations adalah Proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari para langganannya, pegawai dan publik dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri ( Soemirat dan Ardianto, 2004 : 12).

Defenisi lainnya; Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in World Marketing mengatakan bahwa Public Relations adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik.(Soemirat dan Ardianto, 2004 : 13).

Sedangkan menurut Edward L Bernays dalam bukunya Public Relations

mengemukakan defenisi Public Relations kedalam 3 unsur penting yaitu: memberi penerangan kepada rakyat, mempengarahi rakyat dan mempersatukan rakyat dengan rakyat.( Suwardi Lubis, 2000 : 15 )

Fraser P.Seitel, Seorang Wakil Presiden Senior dan Direktur umum Bank Manhanttam dalam bukunya The Pratice of Public Relations, Public relations

adalah fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerja sama suatu organisasi dengan publiknya dengan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atai isu-isu manajemen.(Soemirat dan Ardianto, 2004 : 13)

Menurut Tony Greneer dalam bukunya public relations adalah “presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya”. Dengan kata lain, mengatur cara bagaimana anda menampilkan diri anda sendiri – dan ditampilkan –dalam rangka mengetahui bagaimana cara orang berpikir tentang anda ( 1995 : 4).


(30)

B. Fungsi Public Relations

Fungsi humas menurut Rosady Ruslan dalam bukunya adalah memelihara komunikasi yang baik, karena memang merupakan kegiatan humas. Tetapi dalam hubungan penekanan fungsi yang di tegaskan yaitu hubungan komunikatif antara humas dengan publik, baik internal maupun eksternal dengan manager beserta staffnya, di lakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati. Ini mengandung arti bahwa dalam melancarkan komunikasi yang secara struktural dan fungsional mewakili organisasinya.

Dalam buku Public Relations Teori dan praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid, menyebutkan ada dua fungsi Public relations yakni Fungsi Konstruktif dan Fungsi Korektif. Fungsi Konstruktif adalah fungsi yang mendorong PR untuk membuat aktivitas ataupun kegiatan–kegiatan terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif sedangkan Fungsi Korektif adalah fungsi yang berperan sebagai mengatasi persoalan yang terjadi pada suatu perusahaan.( Frida Kusumastuti, 2004 : 22)

Secara garis besar fungsi public relations dalam buku yang ditulis oleh Kustadi Suhandang adalah sebagai berikut:

a. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communications)

b. Melayani kepentingan publik dengan baik (serve public’s interest)

c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners)


(31)

public relations, yaitu :

1. Mengabdi kepada kepentingan umum( it should serve the publik interest) 2. Memelihara hubungan yang baik ( maintain good communication)

3. Menitik beratkan moral dan tingkah laku yang baik( stress good morals dan manners)

C. Peranan Public Relations

Peranan public relations menurut Djaja adalah melaksanakan segala yang berkaitan dengan kehumasan dan menjadi wakil perusahaan di pengadilan, serta berusaha memberikan yang terbaik bagi pihak dalam maupun luar perusahaan. ( Djaja, 2000 : 9 )

Peranan umum Public relations dalam suatu dalam suatu badan adanya aktivitas pokok yaitu:

1. Mengevaluasi sikap atau opini publik

2. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi/perusahaan dengan kepentingan publiknya

3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan aktivitas Public Relations/Humas. Peran utama public relations menurut Prof.Drs . Onong Uchjana Effendy yang pada intinya adalah sebagai berikut :

a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili oleh publiknya.

b. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.


(32)

manajemen organisasi atau perusahaan.

d. Membentuk corporate image, artinya peranan public releations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaga.

Ruang lingkup peranan humas adalah sebagai berikut: 1. Mebina Hubungan Kedalam (Public Internal)

Adalah bagian dari unit badan perusahaan atau organisasi itu sendiri, mampu mengidentifkasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran

negative dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. 2. Mebina Hubungan keluar (Public Eksternal)

Yang dimaksud dengan Public eksternal adalah publik dengan mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif public terhadap lembaga yang diwakilinya. Jadi, peran Humas/Public Relations bersifat dua arah, seperti yang dijelaskan di atas, yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan Ke luar (outward looking). ( Ruslan,2002 : 10)

D. Pelaksanaan Peranan Public Relations Pada Rumah Sakit Haji Medan Pertentangan antara perawat dengan para atasan salah satunya terjadi karena tidak adanya hubungan yang baik antara perawat dengan atasan, yang mana Perawat / Karyawan di anggap sebagai bawahan yang harus siap sedia membantu semua kebutuhan yang meraka butuhkan. Jika para atasan tersebut selalu memerintah perawat tanpa memperhatikan yang menjadi hak-hak perawat lambat laun para perawat akan memberontak dan tentu saja jika hal tersebut terjadi akan mengakitbatkan dampak yang tidak baik bagi rumah sakit.


(33)

Hak- hak perawat menurut Claire Fagin (1975) adalah :

1. Hak memperoleh martabat dala rangka mengekspresikan dan meningkatkan dirinya melalui penggunaan kemampuan khususnya dan sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

2. Hak mendapatkan lingungan kerja dengan stres fisik dan emosional sehubungan dengan profesinya.

3. Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batasan hukum yang berlaku

4. Hal menetapakan standar yang bermutu dalam perawatan yang dilakukan. 5. Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang berpengaruh terhadap

perawatan.

6. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh instusi pelayanan maupun pasien/klien.

Agar terbina hubungan baik antara perawat dengan atasannya maka Rumah Sakit Haji Medan melakukan kegiatan public relations. Pelaksanaan kegiatan public relations terbagi atas internal public relations dan eksternal public relations.

Internal public relations

Internal public relations yang ada pada Rumah Sakit Haji Medan adalah dilakukan dengan cara:

a. Membuat pengumuman untuk menyampaikan informasi mengenai kebijakan pimpinan dan hal-hal yang perlu diketahui oleh karyawan/ perawat dalam bentuk penyampaian pesan yang ditempatkan dalam setiap ruangan divisi


(34)

rumah sakit.

b. Mengadakan pertemuan antara departemen dan seluruh karyawan

Untuk menambah keakraban antara antara seluruh karyawan / perawat / pimpinan melakukakan kegiatan sebagai berikut :

1. Mengadakan buka puasa antara karyawan/ manager pada saat bulan puasa ramadhan

2. Melaksanakan kegiatan olahraga seperti senam pagi seminggu sekali.

Eksternal public relations

Eksternal public relations adalah media massa, media elektronik, dan orang masyarakat yang menggunakan jasa Rumah Sakit Haji Medan. Adapun cara yang digunakan adalah antara lain:

1. Personal contact dalam hubungan ini yang diperhatikan adalah perlakuan perawat rumah sakit haji medan terhadap pasiennya yang dilayaninya. 2. Mamberikan pelayanan gratis kepada pasien yang kurang mampu dengan

menerima ASKES dan JAMKESMAS.

3. Memperkenalkan kepada masyarakat melalui media massa dan brosur- brosur.

Komunikasi merupakan hal utama yang di perlukan didalam kegiatan PR dalam menjalankan peranan dan fungsinya dalam suatu lembaga, komunikasi yang di lakukan haruslah dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan di dalam lembaga tersebut.

Humas adalah membuat suatu strategi untuk perusahaan atau organisasi (yang menentukan arah jangka panjang serta lingkup kerja) yang di tentukan


(35)

melaui proses analisis dan pengambilan keputusan yang mendalam.

Dari paparan diatas mengutarakan bahwa Peranan Public Relations adalah sebagai opini penciptaan citra yang baik bagi sebuah lembaga/perusahaan. Pada Rumah Sakit Haji Medan Kegiatan humas dilakukan dengan cara menciptakan opini yang baik dilembaga tersebut terletak pada peranan perawat dalam mendedikasikan pelayanan yang selalu optimal. Didalam pelaksanan kegiatatan peranan Public relations dipusatkan pada kegiatan Internal, yang bertujuan untuk memperlancar dan membina hubungan baik antar perawat, Dokter, staf maupun pimpinan dan publik agar tercipta rasa saling percaya, saling menghargai dan kerjasama yang baik antara pimpinan dengan bawahan.

E. Deskripsi Data

1. Deskripsi Jawaban Responden a. Identitas Responden

Dalam penelitian ini, penulis akan merujuk pada sistem penyajian data yang diperoleh dari hasil jawaban responden pada Rumah Sakit Haji Medan, melalui pengumpulan data berupa kuisioner dengan menyebarkan angket pertanyaan kepada karyawan yang ada di bagian Perawatan Medis yang dijadikan sebagai sampel penelitian yang berjumlah 37 orang.

Adapun kuisioner yang penulis harapkan untuk dijawab oleh para responden adalah terdiri dari 10 pernyataan yang masing-masing variabel fungsi dan peranan (X) sebanyak 6 pernyataan dan variabel pelayanan (Y) sebanyak 4


(36)

pernyataan, dengan demikian hubungan dari kedua variabel tersebut ingin penulis ketahui dengan menggunakan suatu uji hipotesis.

Untuk memperoleh data peranan dan pelayanan perawat maka peneliti menggunakan skala Likert’s. Dengan skala Likert’s, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai dasar menyusun item-item pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.1. Skala Likert

Pernyataan Bobot

Sangat setuju 4

Setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Identitas responden yang ada di Rumah Sakit Haji Medan bagian pelayanan medis ( Rawat Inap) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Distribusi responden Rumah Sakit Haji Medan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Pria 17 45.95%

2 Wanita 20 54.05%

- Jumlah 37 100%


(37)

Berdasarkan table 3.2 di atas diketahui bahwa responden di Rumah Sakit Haji Medan yang berjumlah 37 orang diantaranya berjenis kelamin pria adalah sebanyak 17 atau 45.95% dan 9 orang wanita atau 54.05% dari seluruh total responden.

Tabel 3.3

Distribusi respondenRumah sakit haji medan Medan Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

(%)

1 Diploma-3 27 27.03%

2 S1 10 72.97%

- Jumlah 37 100%

Sumber: Hasil angket penelitian 2013

Dari table 3.3 tersebut diatas terlihat bahwa karyawan yang menjadi responden di Rumah Sakit Haji Medan yang berjumlah 37 orang, 27 orang 27.03% adalah tamatan Diploma-3 sedangkan yang berpendidikan Sarjana berjumlah 10 orang atau 72.95%.

Tabel 3.4

Distribusi responden Rumah Sakit Haji Medan Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah

Persentase (%)

1 20 s/d 30 tahun 13 35.24%

2 31 s/d 40 tahun 15 40,54%

3 41 tahun ke atas 9 24.32%

- Jumlah 37 100%


(38)

Dari table 3.4 diatas terlihat bahwa karyawan yang menjadi responden di Rumah Sakit Haji Medan yang berjumlah 37 orang, 13 orang atau 35,14% berusia antara 20 s/d 30 tahun, 15 orang atau 40,54% berusia antara 31 s/d 40 tahun dan 9 orang lainnya atau 24,32% berusia diatas 41 tahun.

b. Deskripsi Data Peranan Public Relations

Untuk, mengetahui sejauh mana pelaksanaan fungsi public relations perawat penulis membuat beberapa pertanyaan (kuesioner) yang diberikan kepada perawat sebanyak 37 orang. Berikut hasil distribusi jawaban responden terhadap pelaksanaan fungsi public relations perawat.

Tabel 3.5

Distribusi Jawaban Responden Atas Peranan Public Relations

No. Item

Alternatif Jawaban

N

SS S TS

Fi % Fi % Fi % 1 28 75.68 9 24.32 - - 37 2 8 21.62 23 62.16 6 16.22 37 3 5 13.51 32 86.49 - - 37

Sumber peneliti tahun (2013) : Data diolah

1. Pertanyaan No. 1 Bapak/Ibu yakin bahwa peranan perawat sangat membantu didalam proses kelancaran asuhan keperawatan medik. Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa 28 orang 75,68 % menjawab sangat setuju dan 9 orang 24,32 % menjawab setuju.

2. Pertanyaan No.2 Bapak/Ibu yakin bahwa keberadaan Perawat sangat penting. Pada poin kedua terjadi keseimbangan yang menjawab setuju dengan tidak


(39)

setuju berkisar 8 0rang 21.62 % menjawab sangat setuju dan 23 orang 62,16% menjawab setuju dan 6 orang menjawab tidak setuju 16.22% .

3. Pertanyaan no. 3 Bapak/Ibu perawat memegang dual Job sebagai public relations.5 orang 13.51 % menjawab sangat setuju 32 orang atau 86,49% menjawab setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

c. Pelaksanaan Fungsi Public Relations Perawat Pada Rumah Sakit Haji Medan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan profesional, seorang perawat harus dapat bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan tugasnya untuk memberikan pelayanan yang baik pada pasien, keluarga, maupun masyarakat. Pasien / klien adalah fokus dari upaya asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat, sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Dasar hubungan antara pasien dan perawat adalah hubungan yang saling menguntungkan. Perawat mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan asuhan keperawatan.

Tetapi dalam hubungan penekanan fungsi yang di tegaskan yaitu hubungan komunikatif antara antara perawat dengan pasien, baik internal maupun eksternal dengan manager beserta stafnya, di lakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati. Ini mengandung arti bahwa dalam melancarkan komunikasi yang secara struktural dan fungsional mewakili organisasinya. Seorang PR atau perawat juga tidak hanya memandang siapa saja yang dilayaninya, tidak pandang dari segi kedudukan, pekerjaan,


(40)

umurnya, agamanya dan penyakitnya sesuai dengan kewajiban perawat. Kewajiban perawat antara lain :

a. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi dan batas batas kegunaannya.

b. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien/klien

c. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama dan kepercayaannya sepanjang tidak bertentangan dengan standar profesi yang ada.

d. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan pasien / klien.

e. Perawat wajib melakukan perawatan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan batasan-batasan kewenangannya. (Nila Ismani, 2001 : 31) Pada Rumah Sakit Haji fungsi public relations dilakukan sebaik mungkin dengan memberikan pelayanan yang sangat efektif oleh perawat terhadap pasien berdasarkan kewajiban perawat terhadap hak- hak pasien.

d. Distribusi Data Fungsi Public Relations

Untuk, mengetahui sejauh mana pelaksanaan fungsi public relations perawat penulis membuat beberapa pertanyaan (kuesioner) yang diberikan kepada perawat sebanyak 37 orang. 20 orang pasien wanita dan 17 orang laki-laki. Berikut hasil distribusi jawaban responden terhadap pelaksanaan fungsi public relations perawat.


(41)

Tabel 3.6

Distribusi Jawaban Responden Atas Fungsi Perawat

No. Item

Alternatif Jawaban

N

SS S TS

Fi % Fi % Fi %

1 6 16.22 20 54.05 11

29.73 37

2 4 10.81 30 81.08 3

8.11 37

3

3

8.11 30

81.08 4

10.81 37

Sumber peneliti tahun(2013) : Data diolah

a. Pertanyaan no.1 Fungsi Perawat sudah tepat dalam memberikan asuhan keperawatan. bahwa 6 orang atau 16,22% menjawab sangat setuju, 20 orang atau 54,05% menjawab setuju, 11 orang atau 29,73% menjawab tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

b. Pertanyaan no.2 Fungsi perawat adalah memberikan pelayanan kepada pasien. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa 4 orang atau 10,81% menjawab sangat setuju, 30 orang atau 81,08% menjawab setuju, 3 orang atau 8,11% menjawab tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

c. Pertanyaan no.3 Fungsi perawat adalah membantu pekerjaan Dokter dalam memberikan keperawatan. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa 3 orang atau 8,11% menjawab sangat setuju, 30 orang atau 81,08 % menjawab setuju, 4 orang atat 10,81% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.


(42)

F. Pelaksanaan Pelayanan Pasien Dalam Rumah Sakit Haji Medan

Pelayanan merupakan serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan juga suatu proses. Menurut Munir (2000) sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan pelayanan umum adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan guna memenuhi kepentingan orang banyak. Menurut Ahmad Batinggi pelayanan umum diartikan sebagai kegiatan atau perbuatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurus hal-hal yang diperlukan masyarakat umum. Pelayanan Rawat Inap Menurut Keputusan Menteri Nomor 560/MENKES/SK/IV/2003 adalah pelayanan pasien observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, dan atau upaya pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap di rumah sakit.

Rumah Sakit Haji Medan pada tanggal 1 Juni 2001 telah mendapat sertifikat dari Menteri Kesehatan Ri No. YM.00.03.2.2.835 yang menyatakan bahwa rumah sakit haji medan telah mendapat status akreditasi penuh tingkat dasar meliputi.

1. Pelayanan Gawat Darurat 2. Pelayanan Medik

3. Pelayanan Reka Medik 4. Pelayanan Keperawatan

5. Pelayanan Admimnistrasi Manajemen

Rumah sakit haji medan merupakan sebuah rumah sakit yang berdedikasi kepada kesehatan namun bergerak pada lembaga sebuah bisnis


(43)

dengan motif keuntungan atas kegiatan yang di jalankan. Sehingga pada rumah sakit ini harus menjalankan pelayanan kepada pasien yang diwakilkan kepada Dokter/perawat, maksudnya adalah para perawat yang berada didalam rumah sakit haji medan tersebut diwajibkan memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan, rujukan kesehatan, rawat inap dan rawat jalan. Serta semua kegiatan yang yang diperlukan oleh pasien/klien didalam memperlancar semua kegiatan medik. Hal ini dilakukan agar pasien diberi kemudahan untuk tidak mengurus sendiri hal-hal yang berkaitan dalam administrasi medik, sehingga dapat memfokuskan diri hanya untuk menjalani pelayanan kesehatan.

Dari uraian di atas bahwasanya dalam pelayanan terhadap pasien harus di penuhi dengan kesadaran, empati terhadap publik, selalu memperbaiki pelayanan kepada pasien , menunjukan perhatian kepada pasien dan melakukan evaluasi dan juga pelayanan merupakan suatu bentuk sistem prosedur atau metode tertentu yang di berikan kepada orang lain dalam hal ini adalah pasien, agar kebutuhan pasien tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan mereka. Kualitas pelayanan terhadap pasien dianggap sebagai keunggulan-keunggulan yang di berikan rumah sakit dalam rangka memenuhi kepuasan pasien.

1. Kegiatan Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap meskipin memeiliki alur yang sederhana, namun karena merupakan instalasi pelayanan yang utama dan terkait dengan instalasi pelayanan lainnya, maka instalasi ini membutuhkan perhatian khusus dalam pola pengembangannya


(44)

pasien masuk yang diputuskan menjalani rawat inap dapat melalui rujukan dari dokter jaga di instalasi Gawat Darurat, rujukan dari Dokter jaga di instalasi Rawat Jalan (poloklinik). Pasien masuk tersebut kemudian menjalani pelayanan perawatan setelah dilakukan prosedur penempatan klasifikasi kelas I, II dan III. Jumlah paramedis keperawatan pria sebanyak 35 orang dan wanita sebanyak 189 orang.

Untuk mengetahui sampai sejauh mana kepuasan pelayanan yang dirasakan oleh pasien penulis melakukan penelitian dengan metode pengumpulan data dengan daftar pertanyaan ( Kuesioner) yang diberikan kepada pasien sebanyak 37 orang. Terdiri dari 20 orang Wanita dan 10 Laki-Laki untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 3.7

Distribusi jawaban responden atas pelayanan pasien

No. Item

Alternatif Jawaban

N

SS S TS STS

Fi % Fi % Fi % Fi %

1 21 56.76 14 37.84 2 5.41 -

- 37

2 7 18.92 23 62.16 5 13.51 2

5.41 37

3 7 18.92 25 67.57 5 13.51 -

- 37

4 4 10.81 28 75.68 5 13.51 -

- 37

Hasil peniliti (2013) : data diolah

1. Pertanyaan no.1 Bapak/Ibu Perawat memberikan pelayanan medik yang sangat baik. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa 21 orang atau 56,76% menjawab sangat setuju, 14 orang atau 37,84% menjawab setuju, 2 orang atau 5,41% menjawab tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat


(45)

tidak setuju.

2. Pertanyaan no.2 Bapak/Ibu perawat sangat menjaga hubungan baik dengan pasien / klien Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa, 7 orang atau 18,92% menjawab sangat setuju, 28 orang atau 75,68% menjawab setuju, 2 orang atau 5,41% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju

3. Pertanyaan no.3 Bapak/Ibu Perawat tidak memandang status sosial / ekonomi pasien. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa, 8 orang atau 21,62% menjawab sangat setuju, 28 orang atau 75,68% menjawab setuju, 1 orang atau 2,70% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

4. Pertanyaan no. 4 Bapak/Ibu Perawat memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien / klien. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa, 18 orang atau 48,65% menjawab sangat setuju, 19 orang atau 51,35% menjawab setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.


(46)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Dari penelitian dan hasl analisi data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Kegiatan Fublic Relations pada Rumah Sakit Haji dijalankan oleh Public Relations Officer (PRO) di bawah pengawasan pimpinan dan bekerja sama dengan bagian pemasaran/bagian lainnya.

2. Fungsi Public Relations di Rumah Sakit Haji Medan adalah memelihara hubungan yang baik serta memberikan pelayanan, pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal shaleh dan ihklas dengan menitik beratkan moral dan tingkah laku baik.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan fungsi public relations Di Rumah Sakit Haji Medan sangat membantu perawat dalam melayani pasien rawat inap dan memberikan kemudahan dalam proses pelayanan asuhan keperawatan dengan baik.

4. Untuk menjalin hubungan yang baik dengan karyawan dan pelanggan Rumah Sakit Haji mengadakan kegiatan di luar dinas seperti kegiatan sosial, olahraga kesehatan dan lain sebagainya.

5. Rumah Sakit Haji Medan tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi pasiennya. Kepuasan pasien adalah ukuran keberhasilan Rumah Sakit Haji.


(47)

B. Saran

Didalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran, yaitu: 1. Didalam memberikan pelayanan kepada pasien didharapakan agar lebih

ditinggkatkan lagi.

2. Dalam menjaga suatu hubungan komunikasi harus dipelihara oleh semua pihak agar senantiasa terpelihara kondisi yang kondusif.

3. Dalam melaksanakan tugas diharapkan perawat mengetahui hak dan kewajibannya terhadap pasiennya.

4. Pimpinan rumah sakit haji medan hendaknya lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas yang mendukung pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat.

5. Dalam melakukan kegiatan intern public relations untuk memudahkan komunikasi antara atasan dengan seluruh karyawan rumah sakit haji dapat menggunakan suggestion box / kotak saran, fungsinya untuk menampung keluhan dan kritik saran diberikan secara tertulis.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Coulson, Colin Thomas.1993. Pedoman praktis untuk PR. PT. Bumi Aksara Ismani, Nila. 2001. Etika Keperawatan. Cetakan ke-1. Jakarta: Widya Medika Kasumatuti, Frida. 2004. Dasar-dasar Humas. Cet ke-2 Bogor: Ghalia Indonesia. Lubis, Suwardi. 2001. Public Relations Dalam Kontrak Survei dan Penelitian.

Medan: USU Press

Roslan, Rosady. 2000. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemirat dan Ardianto. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suhandang, kustandi. 2004. Public relation perusahaan. Cetakan 1. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.

Yadin, Daniel. 2003. Public Relations. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga Sumber : Lampiran Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Haji. Nomor :

01/YRSHM/VII/2001


(1)

dengan motif keuntungan atas kegiatan yang di jalankan. Sehingga pada rumah sakit ini harus menjalankan pelayanan kepada pasien yang diwakilkan kepada Dokter/perawat, maksudnya adalah para perawat yang berada didalam rumah sakit haji medan tersebut diwajibkan memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan, rujukan kesehatan, rawat inap dan rawat jalan. Serta semua kegiatan yang yang diperlukan oleh pasien/klien didalam memperlancar semua kegiatan medik. Hal ini dilakukan agar pasien diberi kemudahan untuk tidak mengurus sendiri hal-hal yang berkaitan dalam administrasi medik, sehingga dapat memfokuskan diri hanya untuk menjalani pelayanan kesehatan.

Dari uraian di atas bahwasanya dalam pelayanan terhadap pasien harus di penuhi dengan kesadaran, empati terhadap publik, selalu memperbaiki pelayanan kepada pasien , menunjukan perhatian kepada pasien dan melakukan evaluasi dan juga pelayanan merupakan suatu bentuk sistem prosedur atau metode tertentu yang di berikan kepada orang lain dalam hal ini adalah pasien, agar kebutuhan pasien tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan mereka. Kualitas pelayanan terhadap pasien dianggap sebagai keunggulan-keunggulan yang di berikan rumah sakit dalam rangka memenuhi kepuasan pasien.

1. Kegiatan Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap meskipin memeiliki alur yang sederhana, namun karena merupakan instalasi pelayanan yang utama dan terkait dengan instalasi pelayanan lainnya, maka instalasi ini membutuhkan perhatian khusus dalam pola pengembangannya


(2)

pasien masuk yang diputuskan menjalani rawat inap dapat melalui rujukan dari dokter jaga di instalasi Gawat Darurat, rujukan dari Dokter jaga di instalasi Rawat Jalan (poloklinik). Pasien masuk tersebut kemudian menjalani pelayanan perawatan setelah dilakukan prosedur penempatan klasifikasi kelas I, II dan III. Jumlah paramedis keperawatan pria sebanyak 35 orang dan wanita sebanyak 189 orang.

Untuk mengetahui sampai sejauh mana kepuasan pelayanan yang dirasakan oleh pasien penulis melakukan penelitian dengan metode pengumpulan data dengan daftar pertanyaan ( Kuesioner) yang diberikan kepada pasien sebanyak 37 orang. Terdiri dari 20 orang Wanita dan 10 Laki-Laki untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 3.7

Distribusi jawaban responden atas pelayanan pasien

No. Item

Alternatif Jawaban

N

SS S TS STS

Fi % Fi % Fi % Fi %

1 21 56.76 14 37.84 2 5.41 - - 37 2 7 18.92 23 62.16 5 13.51 2 5.41 37 3 7 18.92 25 67.57 5 13.51 - - 37 4 4 10.81 28 75.68 5 13.51 - - 37

Hasil peniliti (2013) : data diolah

1. Pertanyaan no.1 Bapak/Ibu Perawat memberikan pelayanan medik yang sangat baik. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa 21 orang atau 56,76% menjawab sangat setuju, 14 orang atau 37,84% menjawab setuju, 2


(3)

tidak setuju.

2. Pertanyaan no.2 Bapak/Ibu perawat sangat menjaga hubungan baik dengan pasien / klien Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa, 7 orang atau 18,92% menjawab sangat setuju, 28 orang atau 75,68% menjawab setuju, 2 orang atau 5,41% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju

3. Pertanyaan no.3 Bapak/Ibu Perawat tidak memandang status sosial / ekonomi pasien. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa, 8 orang atau 21,62% menjawab sangat setuju, 28 orang atau 75,68% menjawab setuju, 1 orang atau 2,70% menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

4. Pertanyaan no. 4 Bapak/Ibu Perawat memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien / klien. Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa, 18 orang atau 48,65% menjawab sangat setuju, 19 orang atau 51,35% menjawab setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.


(4)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian dan hasl analisi data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Kegiatan Fublic Relations pada Rumah Sakit Haji dijalankan oleh Public Relations Officer (PRO) di bawah pengawasan pimpinan dan bekerja sama dengan bagian pemasaran/bagian lainnya.

2. Fungsi Public Relations di Rumah Sakit Haji Medan adalah memelihara hubungan yang baik serta memberikan pelayanan, pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal shaleh dan ihklas dengan menitik beratkan moral dan tingkah laku baik.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan fungsi public relations Di Rumah Sakit Haji Medan sangat membantu perawat dalam melayani pasien rawat inap dan memberikan kemudahan dalam proses pelayanan asuhan keperawatan dengan baik.

4. Untuk menjalin hubungan yang baik dengan karyawan dan pelanggan Rumah Sakit Haji mengadakan kegiatan di luar dinas seperti kegiatan sosial, olahraga kesehatan dan lain sebagainya.

5. Rumah Sakit Haji Medan tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi pasiennya. Kepuasan pasien adalah ukuran keberhasilan Rumah Sakit Haji.


(5)

B. Saran

Didalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran, yaitu: 1. Didalam memberikan pelayanan kepada pasien didharapakan agar lebih

ditinggkatkan lagi.

2. Dalam menjaga suatu hubungan komunikasi harus dipelihara oleh semua pihak agar senantiasa terpelihara kondisi yang kondusif.

3. Dalam melaksanakan tugas diharapkan perawat mengetahui hak dan kewajibannya terhadap pasiennya.

4. Pimpinan rumah sakit haji medan hendaknya lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas yang mendukung pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat.

5. Dalam melakukan kegiatan intern public relations untuk memudahkan komunikasi antara atasan dengan seluruh karyawan rumah sakit haji dapat menggunakan suggestion box / kotak saran, fungsinya untuk menampung keluhan dan kritik saran diberikan secara tertulis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Coulson, Colin Thomas.1993. Pedoman praktis untuk PR. PT. Bumi Aksara Ismani, Nila. 2001. Etika Keperawatan. Cetakan ke-1. Jakarta: Widya Medika Kasumatuti, Frida. 2004. Dasar-dasar Humas. Cet ke-2 Bogor: Ghalia Indonesia. Lubis, Suwardi. 2001. Public Relations Dalam Kontrak Survei dan Penelitian.

Medan: USU Press

Roslan, Rosady. 2000. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemirat dan Ardianto. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suhandang, kustandi. 2004. Public relation perusahaan. Cetakan 1. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.

Yadin, Daniel. 2003. Public Relations. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga Sumber : Lampiran Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Haji. Nomor :

01/YRSHM/VII/2001