Perumusan Masalah Keaslian Penulisan

7 rancangan Undang-Undang tertentu terkhusus dalam lingkup urusan daerah yaitu menyusun program legislasi nasional prolegnas di lingkungan DPD bahkan ikut membahasnya dari tahap awal hingga di tahap akhir tetapi DPD tetap tidak memberi persetujuan atau pengesahan sebuah rancangan Undang-Undang. Lalu di dalam kehidupan legislatif Indonesia, muncul Undang-Undang baru mengatur tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD dari Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 menjadi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 dimana Undang- Undang ini merupakan Undang-Undang yang lahir pasca putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU-X2012. Mengingat putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU-X2012 maka perlu dilakukan penelitian untuk menilai seberapa jauh kesesuaian isi atau kesesuaian substansi Putusan Mahkamah Konstitusi dalam rumusan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD 18

B. Perumusan Masalah

dan seberapa jauh Undang-Undang ini mengacu pada UUD. Berdasarkan uraian yang terdapat latar belakang, maka sesuai dengan hal- hal yang berkaitan dengan latar belakang yang diuraikan dalam penulisan perumusan masalah dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Bagaimana Pengaturan Fungsi Legislasi DPD Dalam Ketatanegaraan Indonesia sebelum keluar putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU- X2012 ? 18 Undang-Undang MD3 yang berlaku saat ini adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lembaran Negara Nomor 182 Tahun 2014 dan Tambahan Lembaran Negara 5568. 8 2. Bagaimana Pendapat Mahkamah Konstitusi Dalam Putusan Perkara Nomor 92PUU-X2012 Tentang Peran DPD dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009? 3. Bagaimana Implentasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU- X2012 terhadap fungsi legislasi DPD pasca lahirnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui fungsi Legislasi Dalam Ketatanegaraan Indonesia sebelum keluar putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU-X2012 2. Untuk mengetahui Pendapat Mahkamah Konstitusi Dalam Putusan Perkara Nomor 92PUU-X2012 Tentang Peran DPD dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009. 3. Untuk mengetahui seberapa jauh kesesuaian isi atau substansi putusan Mahkamah Konstitusi dalam rusmusan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

2. Manfaat Penulisan

a. Secara Teoritis Secara teoritis, pembahasan terhadap pemasalahan-permasalahan 9 sebagaimana diuraikan di atas diharapkan akan menimbulkan pemahaman dan pengertian bagi pembaca mengenai tugas dan kewenangan DPD di Indonesia. Jadi secara teoritis manfaat penulisan skripsi ini adalah untuk memperkaya ilmu pengetahuan, menambah dan melengkapi perbendaharaan dan koleksi karya ilmiah serta memberikan kontribusi pemikiran yang menyoroti dan membahas tentang DPD sebagai salah satu lembaga negara yang melaksanakan Fungsi Legislasi selain daripada Dewan Perwakilan Rakyat. b. Secara Praktis Hasil penulisan ini semoga bermanfaat bagi semua orang, terkhusus untuk peminat pada perkuliahan di Fakultas Hukum dan untuk sumbang pemikiran ilmiah hukum positif di Indonesia. Hal ini juga tidak terlepas dari penempatan hukum tata negara sebagai unsur terpenting dalam sistem hukum di Indonesia, dimana salah satu ciri dari negara yang demokratis dengan menjunjung tinggi supremasi hukum supremacy of law. Dan penulisan ini diharapkan mampu membantu pembaca untuk mengetahui tentang perkembangan fungsi legislasi di Indonesia terkhusus tentang DPD.

D. Keaslian Penulisan

Sepanjang pengetahuan Penulis, “Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU-X2012 Ke Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD ” yang diangkat menjadi judul skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Topik permasalahan ini sengaja dipilih dan diulas oleh penulis oleh karena 10 sepengetahuan penulis bahwa topik permasalahan ini merupakan isu yang menghangat pembahasannya dalam masyarakat. Penulisan skripsi ini oleh penulis adalah berdasarkan hasil pemikiran penulis sendiri. Skripsi ini belum pernah ada yang membuat. Kalaupun sudah ada, penulis yakin bahwasanya substansi pembahasannya adalah berbeda. Dalam skripsi ini, penulis mencoba mengarahkan pembahasannya ke arah Fungsi Legislasi DPD pasca lahirnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD tersebut. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini dapat dipetanggungjawabkan secara ilmiah.

E. Tinjauan Kepustakaan