Karakteristik Administrasi Perpajakan Modern Dimensi penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Struktur Organisasi

3. Program penerapan sistem administrasi KPP LTO pada Kanwil LTO

c. Meningkatkan Produktivitas Aparat Perpajakan.

1. Program Reorganisasi Direktorat Jenderal Pajak berdasarkan fungsi dan kelompok wajib pajak. 2. Program peningkatan kemampuan pengawasan dan pembinaan oleh Kantor PusatKanwil Direktorat Jenderal Pajak. 3. Program penyusunan kebijakan baru untuk manajemen Sumber Daya Manusia 4. Program peningkatan mutu sarana dan prasarana kerja. 5. Program penyusunan rencana kerja oprasional.

2.3 Karakteristik Administrasi Perpajakan Modern

Berbagai fasilitas untuk kenyamanan dan kemudahan pelayanan kepada wajib pajak dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi. Fasilitas tersebut antara lain Website, Call Center, Complaint, Center, e-Filling, e-SPT, One-Line Payment. Untuk memudahkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak serta meningkatkan produktivitas aparat, akan didukung oleh sistem administrasi yang berbasis teknologi. Secara bertahap sistem informasi baru ini, yaitu Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak SI-DJP akan diterapkan. Sistem ini menerapkan Case Management Manajemen Kasus dan Work Flow System Alur Kerja, sehingga memungkinkan setiap proses kegiatan menjadi terukur dan terkontrol. Universitas Sumatera Utara Karakteristik sistem administrasi perpajakan modern ini adalah: 1 Seluruh kegiatan administrasi dilaksanakan melalui sistem administrasi perpajakan yang bebasis teknologi terkini. 2 Seluruh wajib pajak diwajibkan membayar melalui kantor pos dan bank persepsi yang telah menerapkan system MPN Modul Penerimaan Negara. 3 Wajib pajak tertentu diwajibkan melaporkan perpajakannya dengan menggunakan media computer e-SPT. 4 Monitoring kepatuhan wajib pajak dilaksanakan secara intensif dengan pemanfaatan profil wajib pajak

2.4 Dimensi penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Penerapan sistem administrasi perpajakan modern melalui program dan kegiatan didalam kerangka reformasi administrasi perpajakan. Administrasi perpajakan jangka menengah berikut ini diuraikan dalam dimensi-dimensi variable Sistem Administrasi Perpajakan Modern yakni terdapat :

a. Struktur Organisasi

1. Pembentukan Organisasi Berdasarkan Fungsi Sebagai wujud pembenahan fungsi pelayanan pengawasan dan pemeriksaan, stuktur organisasi disusun menurut jenis pajaknya, yang dimana Pajak Penghasilan PPh dan Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Tidak Langsung Lainnya PTLL dilayani di KPP, sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan PBB dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dilayani Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KPPBB, Universitas Sumatera Utara dengan ini diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern struktur organisasi dirancang dengan paradigma berdasarkan fungsi dengan pemisahan fungsi yang jelas antara Kanwil dan KPP, yang dimana KPP bertanggung jawab melaksanakan fungsi pelayanan, pengawasan, dan pemeriksaan. Sedangkan Kanwil bertanggung jawab melaksanakan fungsi pengawasan pelaksanaan operasional KPP, keberatan, banding, dan penyidikan. Dengan pembentukan organisasi berdasarkan fungsi maka di Kanwil tidak di jumpai lagi bidang Pajak Penghasilan PPh, bidang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya PPNPTLL, dan bidang Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Sekarang pelayanan PPh, PPNPTLL dengan PBB dan BPHTB hanya dilayani oleh satu KPP saja. 2. Spesifikasi tugas dan tanggung jawab atara lain : a Account Representative AR Penunjukan Account Representative yang khusus melayanin dan mengawasi pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak secara Langsung. Dengan pembagian tugas disesuaikan dengan kelompok usaha Wajib Pajak secara langsung. Dengan pembagian tugas disesuaikan dengan kelompok usaha Wajib Pajak, Account Representative memiliki pemahaman tentang bisnis dan kebutuhan pemenuhan kewajiban untuk wajib pajak. Account Representative bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atas setiap pertanyaan yang diajukan Wajib Pajak secara efektif dan profesional, terutama mengenai : Rekening Wajib Pajak untuk semua jenis pajak, dengan kemajuan proses pemeriksaan dan restitusi interprestasi dan penegasan atas suatu peraturan Ruling atau perubahan data identitas Wajib Pajak, tindakan pemeriksaan dan penagihan pajak, Universitas Sumatera Utara kemajuan proses keberatan dan banding perubahan peraturan yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan wajib pajak. b Pemeriksaan pajak hanya dilakukan oleh tenaga fungsisonal pemeriksaan dengan alokasi tenaga fungsional pemeriksaan disesuaikan dengan tingkat resiko pemeriksaan dan dilakukan pelatihan teknis yang mendukung profesionalisme tenaga pemeriksaan berdasarkan kelompok usaha Wajib pajak. 3. Meyelesaikan dan menyempurnakan Implementasi Sistem Informasi Perpajakan SIP menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu SAPT. Sistem Informasi Perpajakan SIP dikembangkan menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu SAPT yang di kendalikan oleh manajemen kasus case management system dalam sistem pemantauan proses administrasi perpajakan workflow system mengacu pada otomasi kantor mencakup pelayanan, pengawasan pembayaran dan pemeriksaan dengan pengendalian proses, otorisasi, pengawasan pelaksanaan tugas serta laporan yang dirancang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 4. Monitoring rutin melalui Rekening Wajib Pajak Taxpayer’s account Transparansi pelayanan dan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak didukung dengan Taxpayer’s account yang berfungsi untuk mencatat secara otomatis setiap perubahan yang terjadi terhadap hak dan kewajiban wajib pajak sebagai akibat dari pembayaran pajak, penetapan, keberatan, pemindahbukuan, surat pemberitahuan SPT, dan dokumen perpajakan lainnya sehingga memudahkan pengawasan atas hak dan kewajiban perpajakan bagi masing masing Wajib Pajak. Universitas Sumatera Utara 5. Jalur pengawasan tugas pelayanan dan pemeriksaan Menetapkan standar kerja dan pelayanan perpajakan, menerapkan Kode Etik Pegawai bagi Pegawai Pajak dan dibentuknya Komite Kode Etik serta kerjasama dengan Komite Ombudsman Nasional semakin melengkapi perangkat pengawasan tugas pelayanan dan pemeriksaan.

b. Modernisasi Prosedur Organisasi