Pelayanan di KPP Pratama Medan Kota setelah diterapkannya SIPMOD

masing seksi hanya menerima data kemudian data tersebut bias langsung di masukkan kedalam basis data yang berpusat di Seksi PDI. Orang yang mengolah segala data dari basis data di sebut “Ausie”, Ausie di KPP Pratama Medan Kota adalah Bapak Eben K. Simanjuntak sebagai Ausie atau yang biasa di sebut di KPP Pratama Medan Kota disebut Kepala Seksi PDI.

B. Pelayanan di KPP Pratama Medan Kota setelah diterapkannya SIPMOD

SIPMOD merupakan sistem atau aplikasi yang memang diciptakan untuk mempermudah proses pelayanan serta meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan. Dengan di terapkannya SIPMOD di KPP Pratama Medan Kota tentu saja akan meningkatkan kualitas pelayanannya, sehingga proses disegala aspek perpajakan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Baik Pegawai Pajak dan Wajib Pajak sama-sama mendapatkan manfaatnya, pegawai pajak bias lebih mudah melayaninya dan wajib pajak menjadi lebih cepat memperoleh pelayanannya. Penerapan SIPMOD di KPP Pratama Medan Kota sudah berlangsung sejak dua yang lalu, dan buah dari penerapan itu sendiri sudah terasa. Dari tahun ke tahun jumlah wajib pajak meningkat dan ditahun kedua ini peningkatannya menjadi lebih baik lagi. Dari peningkatan tersebut dapat diasumsikan bahwa pelayanan di KPP Pratama Medan Kota semakin baik dan efektif, pelayanan yang lebih mudah, cepat, efesien dan dapat dipercaya membuat wajib pajak menjadi patuh dan sadar akan kewajiban perpajakannya. Selain itu mengunakan SIPMOD KPP Pratama Medan Kota dapat meningkatnya kualitas pelayanan dikantor ini juga berpengaruh bagi pegawainya, baik secara langsung maupun Universitas Sumatera Utara tidak langsung menciptakan suasana yang nyaman namun tetap menghasilakn pegawai pajak uang yang professional, kompeten dan bertanggung jawab. Untuk meningkatnya pelayanan perpajakan sehubungan dengan diterapkannya SIPMOD pada KPP Pratama Medan Kota maka setiap Kantor Pajak disediakan fasilitas pelayanan. Adapun fasilitas pelayanan perpajakan yang tersedia di KPP ini siap dimanfaatkan oleh Wajib Pajak seirama dengan modernisasi adalah sebagai berikut:

a. Tempat Pelayanan Terpadu

Untuk menigkatkan pelayanan kepada wajib pajak, dibentuk suatu tempat pelayanan yang terpadu disetiap KPP, seperti penerimaan dokumen atau laporan perpajakan SPP, SPT dan sebagainya yang diserahkan langsung oleh wajib pajak, sehingga tidak ke masing masing seksi. Tempat ini disebut sebagai tempat Pelayanan Terpadu TPT, yakni tempat pelayanan perpajakan yang terintregrasi di KPP dengan menggunakan system computer. Adanya TPT juga memudahkan pengawasan terhadap proses pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak. Pelayanan di TPT diberikan sesuai dengan jam kerja KPP, dan setiap melayani penerimaan surat dan atau laporan pada jam istirahat. Petugas TPT ditunjukkan oleh kepala kantor dengan memperhatikan kecakapan petugas dan beban kerja yang ada. Setiap petugas TPT diberi login dan password tersendiri, dan password hanya digunakan oleh petugas TPT yang bersangkutan.

b. Help Desk

Kebingungan dan kesulitan yang kadang kadang dialami oleh wajib pajak bila berhubungan dengan kantor pajak adalah informasi yang sangat minim, untuk Universitas Sumatera Utara menghilangkan kebingungan dan kesulitan ini, serta agar mudah diperoleh segala informasi yang dibutuhkan mengenai perpajakan maka di setiap KPP telah disediakan help desk. Petugas yang di tempatkan di help desk adalah pegawai yang dianggap cakap dan berpengengetahuan tentang perpajakan, dan mempunyai kemampuan berkomunikasi. Petugas di help desk harus melayani masyarakat sesuai dengan hari dan jam kerja kantor.

c. Complaint Center

“Complaint Center” yang tersedia dikantor pusat DJP dan kantor wilayah berfungsi untuk menampung keluhan-keluhan wajib pajak yang terdaftar di KPP di wilayah kerjanya. Ini merupakan bentuk keterbukaan DJP untuk perbaikan atas pengaduan wajib pajak dapat dilakukan melalui beberapa media antara lain, e-mail, kantor pos, telepon bebas biaya, faksimili, atau langsung datang. Setiap keluhan yang di terima oleh complaint center akan di koordinasikan dengan unit terkait dan akan ditindaklanjutin serta diberikan tanggapan sesegera mungkin.

d. Call Center

Bentuk fasilitas lain yang dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak adalah “call center”, yang ada di KPP, kantor wilayah, juga kantor pusat. Fungsi utama yang ditangani call center menyangkut pelayanan dan penanganan complaint wajib pajak. Alas an dan keuntungan dengan adanya call center adalah : 1 Masyarakat saat ini sangat mementingkan kepraktisan dan efesiensi. 2 Penggunaan telepon semakin meningkat untuk urusan bisnis. Universitas Sumatera Utara 3 Tanpa adanya call center, petugas pajak dikantor operasional banyak disibukkan menjawab telepon. 4 Dengan adanya sentralisasi penerimaan telepon, pekerjaan yang sama akan dikerjakan oleh satu unit, sehingga akan lebih efektif dan efesien. 5 Akurasi dan konsistensi dapat ditingkatkan. 6 Pelayanan secara keseluruhan bias ditingkatkan. 7 KPP bisa lebih fokus pada pekerjaan melayani dan mengawasi Wajib Pajak secara langsung. 8 Good governance dalam penanganan complaint. Yang istimewa dari call center adalah: 1 Sentralisasi penerimaan complaint dengan desentralisasi penanganan complaint. 2 Penggunaan toll free number 3 Dilengkapi dengan complaint management service Sedangkan system teknologi informatika yang ada pada call center yaitu: 1 Database Wajib Pajak, Sistem Informasi DJP SIDJP 2 Tax knowledge base, sangat rinci dan didesain khusus untuk keperluan call center 3 SVOC, software telekomunikasi Universitas Sumatera Utara

e. Media Informasi Pajak

Untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan, Wajib Pajak sangat memerlukan informasi atas peraturan perpajakan. Demikian juga mengenai ketentuan praktis terkait persyaratan, formulir, dan lainnya. Guna melayani kebutuhan wajib pajak untuk hal tersebut, di KPP atau tempat lainnya yang strategis disediakan sarana atau medianya, yakni “Media Informasi Pajak” dengan bentuk touch screen. Proses operasional Media Informasi Pajak cenderung sama dengan penggunaan website di internet. Yang membedakan, tidak perlu melalui panduan yang telah ada dihalaman depan, maka masyarakat atau Wajib Pajak akan dengan mudah mengakses informasi apa yang dibutuhkan.

f. Website

Dalam rangka mempermudah akses informasi perpajakan kepada masyarakat terlebih lagi dengan iklim mengglobal, telah dibuat website perpajakan yang dikelola DJP, yaitu www.pajak.go.id . Demikian juga oleh kantor wilayah maupun KPP telah banyak membuat website masing-masing, terutama dalam rangka memberikan informasi dan pelayanan kepada Wajib Pajak yang dikelola.

g. Pojok Pajak

Pojok Pajak adalah sarana penyuluhan dan pelayanan perpajakan bagi masyarakat maupun wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, yang ditempatkan di pusat-pusat perbelanjaan, pusat-pusat bisnis, atau tempat-tempat tertentu lainnya. Selain Universitas Sumatera Utara itu, Pojok Pajak umumnya berupa stand. Ada kalimat disetiap Pojok Pajak yaitu “pajak dimulai dari saya”. Pelayanan yang diberikan Pojok Pajak meliputi: 1. Penyediaan materi dan sarana penyuluhan 2. Konsultasi perpajakan 3. Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP 4. Penyampaian surat pemberitahuan SPT massa dan SPT tahunan 5. Pengadaan masyarakat tentang masalah perpajakan

h. e-system Perpajakan

Guna mendukung berjalannya medernisasi perpajakan dan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat maupun wajib pajak, terus dikembangkannya pemanfaatan dan penerapan e-system terkait dengan perpajakan. Hal ini dimaksudkan agar semua proses kerja dan pelayanan perpajakan berjalan dengan baik, lancer, cepat, dan akurat. Terdapat beberapa e-system yang dapat dimanfaatkan masyarakat atau Wajib Pajak, yaitu e-Registration, e-SPT, e-Filing, e-Payment khusus untuk PBB.

h.1. e-Registration

e-Registration adalah system pendaftaran, perubahan data Wajib Pajak dan atau pengukuhan maupun pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak melalui system yang terhubung langsung secara on-line dengan DJP. Sistem pendaftaran Wajib Pajak on- line ini merupakan system aplikasi sebagai bagian dari system informasi perpajakan Universitas Sumatera Utara dilingkungan kantor DJP dengan berbasis perangkat komunikasi data yang digunakan untuk mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak. Sistem ini terbagi atas dua bagian, yaitu: a Sistem yang digunakan oleh Wajib Pajak yanag berfungsi sebagai saranan pendaftaran Wajib Pajak secara online. b Sistem yang digunakan oleh petugas pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran Wajib Pajak. Adapun yang perlu dilakukan dan yang harus dimiliki oleh seorang Wajib Pajak agar dapat melakukan pendaftaran melalui e-Registration adalah sebagai berikut: a Account Account adalah sarana bagi Wajib Pajak untuk dapat mengakses Sistem e- Registration. b Username Username adalah identitas Wajib Pajak yang unik berupa huruf atau angka atau gabungan keduanya untuk mengakses account Wajib Pajak pada Sistem e-Registration. c Password Password adalah kata kunci yang hanya diketahui oleh Wajib Pajak untuk memperoleh otoritas atas account yang diakses yang sekurang-kurangnya terdiri atas 6 enam digit berupa huruf atau angka atau gabungan keduanya. d Login Login adalah proses untuk mengakses Sistem e-Registration dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan username dan password. e Logout Logout adalah proses untuk keluar dari Sistem e-Registration dengan cara yang telah ditentukan sehingga data pengakses tetap terjamin kerahasian dan keamanannya. f E-mail E-mail address adalah alamat elektronik yang dimiliki oleh Wajib Pajak untuk menerima informasi elektronik hasil proses yang berkaitan dengan Sistem e- Registration. Adapun cara suatu Kantor KPP menyampaikan informasi kepada Wajib Pajak nya melalui notifikasi mengenai status sementara permohonan Wajib Pajak dalam system e- Registration. Untuk permohonan pendaftaran NPWP adalah permohonan yang dibuat oleh Wajib Pajak dengan cara mengisi Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak yang dibangkitkan oleh Sistem e-Registration yang memiliki bentuk dan isi standar dan digunakan oleh Wajib Pajak dalam melakukan pendaftaran melalui Sistem e-Registration, sedangkan permohonan Permohonan pengukuhan PKP adalah permohonan yang dibuat oleh PKP dengan cara mengisi Formulir Permohonan Pengukuhan PKP yang dibangkitkan oleh Sistem e-Registration yang memiliki bentuk dan isi standar dan digunakan oleh PKP dalam melakukan pengukuhan melalui Sistem e-Registration. Permohonan perubahan data adalah permohonan yang dibuat oleh Wajib Pajak danatau PKP dengan cara mengisi Formulir Permohonan Perubahan Data Wajib Pajak danatau Formulir Permohonan Perubahan Data PKP yang dibangkitkan oleh Sistem e- Universitas Sumatera Utara Registration yang memiliki bentuk dan isi standar dan digunakan oleh Wajib Pajak danatau PKP dalam melakukan perubahan data melalui Sistem e-Registration. e-Registration juga bias digunakan untuk merubah atau perubahan data Wajib Pajak atau PKP dengan cara mengisi Formulir Permohonan Perubahan Data Wajib Pajak danatau Formulir Permohonan Perubahan Data PKP yang dibangkitkan oleh Sistem e- Registration yang memiliki bentuk dan isi standar dan digunakan oleh Wajib Pajak danatau PKP dalam melakukan perubahan data melalui Sistem e-Registration. Dalam e- Registration ini juga dapat mencetak formulir pendaftaran yang di terbitkan bagi Wajib Pajak atau pengukuhan PKP serta SKTS. SKTS ini hanya berlaku sementara terhitung sejak di lakukan nya pendaftaran melalui e-Registration sampai di terbitkan nya SKT oleh kantor KPP tempat Wajib Pajak terdaftar. Untuk perubahan data Wajib Pajak melalu e-Registration biasanya KPP mengeluarkan kartu NPWP dan SKT atau SPPKP paling lama 1 hari kerja sejak informasi perubahan data melalui Sistem e-Registration diterima KPP, sepanjang permohonan perubahan data diisi secara lengkap. Tata cara pendaftaran NPWP danatau pengukuhan PKP dan perubahan data Wajib Pajak danatau PKP dengan Sistem e-Registration, ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Direktorat Jenderal Pajak ini. Bentuk Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak danatau Permohonan Pengukuhan PKP dan Formulir Permohonan Perubahan Data Wajib Pajak danatau Permohonan Perubahan Data PKP serta formulir lain yang digunakan dalam Pendaftaran NPWP danatau Pengukuhan PKP dan Perubahan Data Wajib Pajak danatau PKP dengan Sistem e-Registration mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 44PJ2008. Didalam system e-registration ini masalah atau hambatan sangat jarang terjadi Universitas Sumatera Utara karena dalam memasukkan datanya tersebut melalui data dari pojok pajak selama 30 hari masa kerja. Tetapi dalam system yang canggih seperti e-registration ini bukan berarti tiada terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam penginputan data Wajib Pajak yang biasanya terjadi disebabkan oleh Human Error. Dengan adanya e-registration ini pendaftaran Wajib Pajak dari tahun mulai diterapkannya e-registration semakin bertambah, tetapi tingkat kepatuhan Wajib Pajak belum tentu meningkat karena disebabkan e-registration menggunakan self assessment.

h.2. e-SPT

e-SPT adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan menggunakan media komputer. Yang dapat diaplikasikan adalah laporan SPT massa PPh, SPT tahunan PPh, dan SPT massa PPN. Keunggulan dari e-SPT adalah: a penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat melalui jaringan internet. b penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan ssitem computer. c data yang disampiakan Wajib Pajak selalu lengkap, dimana tidak adanya formulir lampiran yang terlewatkan, karena penomoran formulir yang pre-numbered dengan menggunakan system komputer. d penggunaan kertas lebih efesien karena hanya mencetak SPT induk. Universitas Sumatera Utara e Wajib Pajak secara cepat, tepat, dan efesien dapat menyelesaikan kewajiban pelaporan SPT-nya. f tidak diperlukan proses perekaman SPT beserta lampirannya di KPP, karena Wajib Pajak telah menyampaikan datanya secara elektronik. e-SPT ini juga bisa disebutkan sebagai data tempat tersimpannya data SPT Wajib Pajak dalam bentuk elektronik, serta penyampaian SPT secara elektronik ini disebut dengan e-SPT yang menyampaikan data SPT ke KPP dalam bentuk elektronik. Wajib Pajak yang menyampaikan SPT dalam bentuk elektronik e-SPT saat dimulainya penyampaian e-SPT sebagaimana dimaksud dan diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a Bagi Wajib Pajak yang telah ditetapkan terdaftar di KPP berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang berlaku sebelum Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini ditetapkan, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2009. b Bagi Wajib Pajak yang ditetapkan terdaftar di KPP berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang berlaku setelah berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, terhitung sejak awal bulan keenam setelah bulan Wajib Pajak ditetapkan. Wajib Pajak yang menyampaikan SPT dengan menggunakan e-SPT yang tidak memenuhi ketentuan atau yang sudah memenuhi ketentuan seperti yang telah disebutkan tetapi tidak melampirkan keterangan atau dokumen lain yang harus nya dilampirkan sesuai dengan ketentuan berlaku dianggap tidak menyampaikan SPT dan dikenakan sanksi sesuai dengan persturan perundang undangan perpajakan. Wajib Pajak juga dapat Universitas Sumatera Utara menyampaikan laporan SPT mereka sebelum tanggal yang ditetapkan sebagaimana yang sudah di tetapkan sesuai yang dikehendaki oleh Wajib Pajak. Penyampaian e-SPT oleh Wajib Pajak ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: a secara langsung atau melalui posperusahaan jasa ekspedisikurir dengan bukti pengiriman surat dengan membawa atau mengirimkan formulir Induk SPT Masa PPh danatau SPT Masa PPN danatau SPT Tahunan PPh hasil cetakan e-SPT yang telah ditandatangani dan file data SPT yang tersimpan dalam bentuk elektronik serta dokumen lain yang wajib dilampirkan; atau b melalui e-Filing sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagi Wajib Pajak yang ingin melakukan perbaikan atas SPT yang telah disampaikan dalam bentuk elektronik e-SPT wajib menyampaikan nya kembali dalam bentuk elektronik e-SPT, bila perbaikan SPT yang disampaikan dalam bentuk kertas hardcopy maka penyampaian perbaikan bias dilakukan melalui elektronik e-SPT maupun melalui kertas hardcopy. Bagi Wajib Pajak yang telah menyampaikan SPT dalam bentuk elektronik e-SPT sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini tetap menyampaikan SPT dalam bentuk elektronik. Tata cara penyampaian Surat Pemberitahuan dalam bentuk digital atau elektronik yang tidak sesuai dengan ketentuan ini dinyatakan tidak berlaku. Dalam penerapan system e-SPT ini KPP Medan Kota sudah mengadakan 2 kali untuk pengenalan system e-SPT kepada Wajib Pajak KPP Medan Kota. Data Wajib Pajak yang menggunakan system e-SPT ini data dari Wajib Pajak dipastikan 100 aman. Dan Universitas Sumatera Utara pelaporan dengan menggunakan e-SPT hanya dapat dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri tanpa bias diwakilkan oleh orang lain. Tabel pertumbuhan Wajib Pajak yang menggunakan e-SPT Tahun Jumlah Pertumbuhan Persentase 2008 133 2008 - 2009 7,98 2009 127 2009 - 2010 6,35 2010 122 2010 - 2011 4,72

h.3. e-Filing

e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan melalui system onlin dan realtime. SPT berbentuk formulir elektronik dalam media computer yang dikenal dengan e-SPT. Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT secara elektronik e-Filing melalui satu atau beberapa Media Jasa Aplikasi application service provider, ASP yang telah ditunjukan oleh Direktur Jendral Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian SPT secara elektronik kepada DJP. ASP yang telah ditunjuk DJP sampai saat ini adalah: 1. http:www.pajakku.com 2. http:www.laporpajak.com 3. http:www.taxreport.com 4. http:www.layananpajak.com 5. http:www.onlinepajak.com Universitas Sumatera Utara 6. http:www.setorpajak.com 7. http:www.pajakmandiri.com 8. http:www.spt.co.id Seperti yang telah dibahas diatas bahwa dengan e-Filling seorang Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik e-Filling melalui satu atau beberapa ASP yang ditunjuk oleh Direktur Jendral Pajak. Dalam penyampaian Surat Pemberitahuan melalui e-Filling ini seorang Wajib Pajak harus memiliki eFIN Elektronik Filling Identification Number dan memperoleh sertifikat digital certificate dari Direktorat Jendral Pajak. Electronic Filling Identfication Number eFIN ini diterbitkan oleh KPP tempat Wajib Pajak terdaftar berdasarkan atas permohonan Wajib Pajak yang terkait, dimana permohonan ini diajukan secara tertulis kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar sesuai dengan contoh surat permohonan sebagaimana tersebut pada Lampiran Peraturan Direktorat Jenderal Pajak ini, dengan melampirkan fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak atau Surat Keterangan Terdaftar dan dalam hal Pengusaha Kena Pajak disertai dengan fotokopi Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Permohonan ini dapat disetujui apabila: a Alamat yang tercantum pada permohonan sama dengan alamat dalam database master file Wajib Pajak di Direktorat Jenderal Pajak; dan b Bagi Wajib Pajak yang telah mempunyai kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan, telah menyampaikan : 1 Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi atau Universitas Sumatera Utara Badan untuk Tahun Pajak terakhir; 2 Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Tahun Pajak terakhir; 3 Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai untuk 6 enam Masa Pajak terakhir. Kepala Kantor Pelayanan Pajak harus memberikan keputusan atas permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak untuk memperoleh Electronic Filing Identification Number eFIN paling lama 2 dua hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.Dalam hal Electronic Filing Identification Number eFIN hilang, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pencetakan ulang dengan syarat menunjukkan asli kartu Nomor Pokok Wajib Pajak atauSurat Keterangan Terdaftar dan dalam hal Pengusaha Kena Pajak, asli Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Wajib Pajak yang sudah mendapatkan Electronic Filing Identification Number eFIN dapat mendaftarkan diri melalui website satu atau beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi ASP yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. Setelah Wajib Pajak terdaftar, Perusahan Penyedia Jasa Aplikasi ASP mengirimkan kepada Wajib Pajak tata cara penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik e-Filling yang disertai dengan petunjuk penggunaannya dan informasi lainnya. Untuk Wajib Pajak yang ingin meminta Sertifikat digital certificate dapat memintanya kepada Direktorat Jendral Pajak melalui website Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi APS. Sertifikat yang dimaksud diberikan oleh Direktorat Jendral Pajak berdasarkan eFIN yang didaftarkan oleh Wajib Pajak pada ASP, seterusnya digital certificate ini akan digunakan sebagai alat pengaman data Wajib Pajak dalam setiap Universitas Sumatera Utara proses penyampaian Surat Pemberitahuan secara e-Filling melalui ASP ke DJP. Surat Pemberitahuan secara e-Filling harus diisi secara benar, jelas dan lengkap melalui ASP ke DJP, setalah DJP menyatakan Surat Pemberitahuan sudah diisi secara lengkap maka DJP memberikan bukti secara elektronik kepada Wajib Pajak. Bukti Penerimaan secara elektronik ini berisikan informasi yang meliputi Nomor Pokok Wajib Pajak, tanggal, jam, Nomor Transaksi Penyampaian Surat Pemberitahuan NTPS dan Nomor Transaksi Pengiriman ASP NTPA serta nama Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi ASP. Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik ini dapat dilakukan selama 24 dua puluh empat jam sehari dan 7 tujuh hari seminggu dengan standar Waktu Indonesia Bagian Barat. Surat Pemberitahuan yang disampaikan secara elektronik pada akhir batas waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan yang jatuh pada hari libur, dianggap disampaikan tepat waktu. Setelah Surat Pemberitahuan telah diterima oleh Wajib Pajak oleh DJP maka Wajib Pajak dapat mencetak dan menandatangani induk Surat Pemberitahuan tersebut, setelah dicetak dan ditanda tangani maka Wajib Pajak harus menyampaikan induk Surat Pemberitahuan tersebut beserta Surat Setoran Pajak dan dokumen lainnya yang wajib dilampirkan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar secara langsung atau melalui pos secara tercatat, paling lama: a 14 empat belas hari sejak batas terakhir pelaporan Surat Pemberitahuan dalam hal Surat Pemberitahuan disampaikan sebelum batas akhir penyampaian; b 14 empat belas hari sejak tanggal penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronikdalam hal Surat Pemberitahuan disampaikan setelah Universitas Sumatera Utara lewat batas akhir penyampaian. Surat Pemberitahuan dianggap telah diterima dan tanggal penerimaan Surat Pemberitahuan sesuai dengan tanggal yang tercantum pada Bukti Penerimaan secara elektronik sepanjang Wajib Pajak telah memenuhi kewajibannya, Apabila kewajiban menyampaikan induk Surat Pemberitahuan beserta Surat Setoran Pajak bila ada dan dokumen lainnya yang wajib dilampirkan dan disampaikan melalui pos secara tercatat, tanggal penerimaan induk Surat Pemberitahuan beserta lampirannya adalah tanggal yang tercantum pada bukti pengiriman surat. Bila Wajib Pajak tidak menyampaikan induk Surat Pemberitahuan beserta lampiran yang dipersyaratkan dalam jangka waktu yang ditetapkan maka Wajib Pajak dianggap tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan. Wajib Pajak harus mengetahui apa yang wajib diberikan oleh Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi ASP yaitu ASP wajib memberikan jaminan kepada Wajib Pajak bahwa Surat Pemberitahuan beserta lampirannya yang disampaikan secara elektronik dijamin kerahasiaannya, diterima di Direktorat Jenderal Pajak secara lengkap dan real time serta diakui oleh pihak Wajib Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak.

C. Pengaruh Implementasi Terhadap Pelayanan di KPP Pratama Medan Kota Dalam Penggunaan e-SPT