Proses Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

f. Memberikan Makan pada Jam kerja g. Memberikan Perlengkapan Kerja pakaian kerja, sepatu, dan APD

2.6. Proses Produksi

Flow process pembuatan kulkas dapat dilihat pada Gambar 2.3.

1. Vacuum Forming

Proses vacuum forming terdiri dari dua proses yaitu pembuatan inner liner dan inner door. Inner liner merupakan proses pembuatan inner untuk kabinet kulkas sedangkan inner door merupakan proses pembuatan inner untuk pintu kulkas. Mesin yang digunakan untuk proses ini adalah mesin vacuum. Pembuatan inner liner dan inner door memiliki proses yang sama yaitu: a. Preparation Proses preparation yaitu proses persiapan sheet. Sheet yang digunakan untuk pembuatan inner liner adalah APS sedangkan inner door yaitu PP. b. Heating Proses pemanasan pada sheet yang dilakukan bertujuan untuk mempermudah proses pencetakkan inner. Sheet diberi pemanasan hingga pada suhu 350 o C. c. Blowing Blowing yaitu proses pemberian udara pada sheet yang sehingga memudahkan untuk proses pencetakan. d. Vacuuming Proses ini merupakan proses pencetakan inner dengan menggunakan jig sesuai dengan model kulkas yang diinginkan. Vacuum Forming Liner Assembly PCM Urethane Cabinet Docking Cell Line Injection Assembly Door Urethane Door Door Assembly Cooling Unit Finishing Injection Assembly Finishing Packing Gudang Produk Gambar 2.3. Flow Process Pembuatan Kulkas

2. Pre Cuting Material PCM

PCM adalah proses pembuatan kabinet kulkas. Proses PCM menggunakan proses produksi lot yaitu memproduksi satu atau lebih produk dalam ukuran atau jumlah tertentu. Proses pada PCM meliputi. a. Pembentukan plat Proses awal dilakukan dengan memotong sisi-sisi plat. Selanjutnya proses melubangi bagian plat dan pembengkokan plat. b. Pemasangan mullion Mullion dipasang disekitar plat. Setelah itu mullion ditempel dengan menggunakan foam pada bagian plat. c. Pembentukan kabinet Plat yang telah dipasang mullion kemudian plat dibentuk sehingga menjadi kabinet dengan menggunakan mesin unloader sheet unit. d. Pemasangan part pada kabinet Kabinet yang telah terbentuk kemudian dipasang Gusset H Top, Reinforce, dan Reinforce discrup pada kabinet, selanjutnya pengisian inner liner pada kabinet. Setelah inner liner diisi kemudian pemasangan bottom, bottom discrup pada kabinet, pemasangan panel bottom kemudian disecrew, dan pemasangan panel back kemudaian discrup. Sebelum panel back dipasang terlebih dahulu dipasang barcode dan cover hole urethane.

3. Urethane Cabinet

Urethane Cabinet adalah proses pengisian injection pada body kulkas dengan isosianat pospolion.

4. Docking

Setelah diisi urethane, kabinet kemudian discrup pada bagian inner, pemasangan door switch, lampu, box control, dan pemasangan 4 unit Botton S Net.

5. Door

Plat untuk pembuatan pintu kulkas diperoleh langsung dari supplier. Plat kemudian dilubangi, bending siku pada ujung plat, dan bending round dengan Sebelum diisi urethane, dipasang cap door top dan cap door bottom pada plat.

6. Urethane Door

Proses ini dilakukan sama dengan proses Urethane Cabinet, hanya saja proses ini dilakukan pada door pintu.

7. Door Assembly

Door kemudian dipasang Seal Sush, Gasket dan memasangkan 34 scrup pada sisi door. Kemudian menggabungkan door dan kabinet hasil dari docking dengan menggunakan hinge top lalu discrup.

8. Cooling Unit

Proses Colling unit merupakan proses inti dari pembuatan kulkas. Awalnya parakitan Gromet 4, motor protector, dan PGC Relay pada Compresor. Kemudian Compresor dipasangkan pada bagian belakan bawah kulkas, Bending pipa, merakit hexagonal 2, rakit discharge lalu mengelas semua sambungan yang ada. Selelah dilas, kemudian dipasang couples yaitu tempat untuk memasukan gas lalu dihubungkan ke vacuum pump yang berfungsi untuk menghisap gas yang ada pada compressor selama 15 menit. Setelah tidak ada gas pada Compresson, diisi gas freon refrigant sebanyak 87 gram untuk model 171 kemudian memotong pipa dan couples dengan menggunakan mesin ultrasonic welding. Pemasangan AC Cord pada Compressor, menggabungkan kabel pada Insulock untuk mencegah terkena air, memasang cover protector ke compressor dan dikunci dengan clamp cover, menscrup AC cord ke bagian kiri bawah kulkas dan tube wire joint. Setelah pemasangan semua part kemudian ke proses Running Test. Running Test meliputi: a. Insulation and Witstanding Test Insulation test dilakukan dengan menggunakan infrared refrigant gas leak detector. Tes ini berfungsi untuk mengecek apakah terjadi kebocoran pada evaporator dan pipa. Gas yang digunakan adalah R134a untuk produk domestik dan R600a untuk produk jepang. Witstanding test dilakukan dengan menggunakan voltmeter. Tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat arus atau tidak. Tidak terdapatnya arus biasanya disebabkan karena ada kesalahan pemasangan komponen misalnya kabel. b. Inspection Process Proses yang dilakukan sama dengan Insulation and Witstanding Test perbedaannya karena adanya penggunaan listrik. Pengecekan kebocoran yang dilakukan dengan penambahan energi listrik dan terdapat tekanan. c. Jika tidak terdapat kebocoran, kulkas kemudian didiamkan selama 45 menit untuk mengetahui suhu pada kulkas, Suhu standar kulkas maksimal adalah 15 o C dan standar suhu frezer minimal -8 o C. Selanjutnya diperiksa dipros, yaitu proses ptomatis jika dianggap suhu sudah dianggap cukup. Jika pada saat pengecekan terdapat kesalahan pada kulkas, maka produk langsung dikembalikan kembali pada bagian sebelumnya. Jika sesuai, maka diisi utility, crisper, dan asesoris kulkas lainnya.

2.7. Mesin Produksi