Tahapan Pengukuran Waktu Kerja

3.9. Pengukuran Sistem Kerja

Teknik pengukuran sistem kerja dimaksudkan untuk menunjukkan isi kerja dari suatu pekerjaan.Isi kerja biasanya diukur dalam satuan waktu. Waktu yang diambil sebagai dasar pertimbangkan adalah waktu yang secara normal yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan satu silklus pekerjaan dengan metode kerja terbaik. Waktu ini biasanya disebut dengan waktu baku. Teknik pengukuran waktu dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu : 1. Teknik Pengukuran Waktu Kerja Secara Langsung pengukuran dilakukan secara langsung di tempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Ada dua cara yang termasuk kedalam teknik ini, yaitu jam henti stop watch time study dan sampling kerja work sampling. 2. Teknik waktu pengukuran kerja secara tidak langsung. Pengukuran waktu kerja dilakukan tanpa si pengamat harus berada ditempat pekerja dilaksanakan, yaitu dengan cara membaca tabel-tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerja melalui elemen-elemen gerakan. Yang termasuk dalam teknik ini adalah pengukuran kerja dengan metode standar data standard data from predetermined times, pengukuran waktu metode methods times measurement. Dan dengan data waktu gerakan predetermined motion time system

3.9.1. Tahapan Pengukuran Waktu Kerja

Pengukuran waktu kerja merupakan aktifitas yang mengamati pekerjaan dan mencatat waktu-waktu kerjanya untuk setiap elemen atau siklus kerja dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan alat pengukur yang telah disiapkan. Apabila pekerjaan telah siap ditempat kerja waktu kerjanya akan diukur, maka pengukur dapat memmilih posisi berdirinya yang sesuai sehingga dapat mengamati dan mencatat waktu kerja dengan baik. Posisi pengukur tidak boleh mengganggu pekerja yang sedang diamatin karena sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran waktu kerja. Pengukuran waktu kerja ini disebut sebagai pengukuran pendahuluan.Tujuan melakukan pengukuran pendahuluan adalah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan. Tahapan Setelah Dilakukann Pengukuran Pendahuluan Setelah dilakukan pengukuran pendahuluan, terdapat tiga hal yang harus dilakukan yaitu : 1. Menguji keseragaman data Secara teoritis ,menguji keseragaman data adalah pekerjaan yang berdasarkan teori-teori statistik tentang peta-peta kontrol yang biasanya di gunakan dalam melakukan pengendalian kualitas dipabrik-pabrik atau tempat kerja lain. Pengukuran waktu kerja di lakukan terhadap sistem kerja yang dipandang telah baik. Namun sering kali operator atau pekerja tidak mengetahui terjadinya perubahan-perubahan dalam sistem kerja. Memang perubahan merupakan suatu hal yang wajar,karena bagaimanapun juga suatu sistem tidak dapat dipertahankan terus menerus pada keadaan yang sama. Keadaan sistem yang selalu berubah dapat diterima asalkan perubahan tersebut memang Universitas Sumatera Utara sepantasnya terjadi. Akibat perubahan sistem kerja ini, waktu penyelesaian yang dihasilkan sistem selalu berubah-ubah, namaun harus dalam batas kewajaran. Dengan kata lain datanya harus seragam. Mendapatkan data yang seragam adalah yang menjadi tugas pengukur.ketidakseragaman data dapat terjadi tanpa disadari sehingga dibutuhkan suatu alat yang dapat mendeteksinya. Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas seragam tidaknya data. Data dikatakan seragam bila berada diantara kedua batas kontrol, dimana data berasal dari sebab sistem yang sama. Data dikatakan tidak seragam jika berada diluar batas kontrol yang berasal dari sebab sistem yang berbeda. Data yang telah diperoleh dari pengukuran waktu kerja,sebelum digunakan untuk perhitungan selanjutnya, terlebih dahulu dilakukan pengontrolan atau pengujian terhadap keseragaman data. Pengujian keseragaman data ini,diteliti peta kontrol. Langkah-langkah dalam pengujian keseragaman data,yaitu : 1. Menghitung rata-rata ∑ ∑ = n Xi X __ Dimana : Xi =Besarnya waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran pendahuluan dilakukan. n = Banyaknya pengukuran dilakukan Universitas Sumatera Utara 2. Menghitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian. 1 2 − − = ∑ − N x x j σ Dimana : N = jumlah pengamatan pendahuluan yang telah dilakukan _ X = waktu rata - rata = σ standar deviasi 3. Menghitung batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB, untuk tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 adalah : BKA = _ X + 2σ BKB = _ X - 2σ 4. Menghitung jumlah pengukuran yang sebenarnya diperlukan. Untuk menentukan jumlah pengukuran waktu kerja yang sebenarnya diperlukan dengan tingkat ketelitian 5 dan tingkat kepercayaan 95 , maka dipergunakan rumus : Dimana : N’ = Jumlah pengukuran yang sebenarnya diperlukan N = jumlah data setelah dilakukan uji keseragaman data. 5. Bila jumlah pengukuran belum mencukupi. Jika dari pengujian tersebut ternyata N’ N. Maka diperlukan pengukuran tambahan ,tapi jika N’ N maka data pengukuran pendahuluan sudah mencukupi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan Kimia Farma Persero Tbk. yang berada di Tanjung Morawa Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2010.

4.2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode OEE Overall Equipment Effektiveness

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah mesin pencetakan tablet untuk menganalisa waktu proses produksi dan melakukan observasi serta wawancara terhadap operator dan karyawan.

4.4. Variabel Penelitian.

Variabel penelitian yang digunakan adalah : - Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah nilai availability, performance efficiency.dan rate of quality product, downtime losses, speed losses dan defect losses Universitas Sumatera Utara