3 499.70 29 137.00 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1

47 empang, kolam, perkebunan dan perhutanan. Sisanya digunakan untuk pekarangan lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya, pemakaman dan lahan yang sementara tidak diusahakan BPS Kabupaten Bogor a, 2011. Tabel 8. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Cisarua Tahun 2010 ha No Desa Sawah Perumahan Pekarangan Ladang Empang Kubu ran Lainnya Jumlah 1 Citeko 34.00 34.00 134.00 2.00 261.00 465.00 2 Cibeureum 2.00 104.00 104.00 2.00 918.00 1 130.00 3 Tugu Selatan 0.00 913.10 165.00 3.00 631.40 1 712.50 4 Tugu Utara 5.00 805.00 151.00 2.00 737.00 1 700.00 5 Batulayang 30.00 51.20 33.00 1.00 110.80 226.00 6 Cisarua 5.00 11.00 12.00 1.00 171.00 200.00 7 Kopo 42.00 102.00 123.00 3.00 183.00 453.00 8 Leuwimalang 25.00 50.00 17.00 2.00 42.50 136.50 9 Jogjogan 20.00 49.30 21.00 1.00 360.00 451.30 10 Cilember 36.00 51.00 27.00 2.00 85.00 201.00 Jumlah 199.00 2 170.60 787.00

19.00 3 499.70

6 675.30 Sumber: BPS Kabupaten Bogor a, 2011 Berdasarkan Tabel 8, proporsi terluas penggunaan lahan di Kecamatan Cisarua adalah untuk ladang dan empang sebesar 787.00 ha. Penggunaan ladang terbesar digunakan untuk perkebunan teh baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta. Lahan yang digunakan untuk sawah di Kecamatan Cisarua sebesar 199.00 Ha. Hasil utama pertanian adalah padi, palawija, sayur-mayur dan buah-buahan BPS Kabupaten Bogor a, 2011. Komoditas tanaman buah-buahan yang ada di Kecamatan Cisarua adalah pisang, alpukat, pepaya dan nangka, sedangkan komoditas tanaman sayur-mayur yang diusahakan adalah tanaman wortel, bunga kol, daun bawang, kubis, sawi, kacang panjang, cabai, tomat, seledri, labu siam, petai dan jamur. Produksi palawija yang diusahakan adalah jagung, talas, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang kedelai. Produksi tanaman sayur-mayur, buah-buahan dan palawija tersebut mengalami fluktuasi setiap tahun BPS Kabupaten Bogor a, 2011. 48

5.1.1.2 Keadaan Demografis Kecamatan Cisarua

Jumlah penduduk Kecamatan Cisarua pada tahun 2010 sebanyak 113 833.00 jiwa yang tersebar di sembilan desa dan satu kelurahan. Jumlah penduduk, luas desa dan kepadatan penduduk di Kecamatan Cisarua dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah Penduduk, Luas Desa dan Kepadatannya di Kecamatan Cisarua Tahun 2010 No Desa Jumlah Penduduk jiwa Luas ha Kepadatan km 2 1 Citeko 1 2815.00 4.61 2 780 2 Cibeureum 1 4613.00 11.29 1 294 3 Tugu Selatan 1 7215.00 17.12 1 006 4 Tugu Utara 10 044.00 17.02 590 5 Batulayang 8 651.00 2.26 3 828 6 Cisarua 8 983.00 2.00 4 492 7 Kopo 18 211.00 4.53 4 020 8 Leuwimalang 6 306.00 1.35 4 671 9 Jogjogan 7 300.00 4.54 1 608 10 Cilember 9 695.00 2.00 4 848 Jumlah 113 833.00

66.72 29 137.00

Sumber: BPS Kabupaten Bogor a, 2011 Pada Tabel 9 jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Cisarua sebesar 18 211.00 jiwa dengan rincian 9 088.00 jiwa laki-laki dan 9 123.00 jiwa perempuan yang bertempat tinggal di Desa Kopo dengan luas wilayah seluas 453.00 ha. Lahan di Desa Kopo yang digunakan untuk lahan sawah sebanyak 44.05 ha, lahan kering 102.00 ha, perumahan pemukiman penduduk 284.60 ha, bangunan hotel dan perkantoran 17.36 ha dan lainnya 7.00 ha. Kepadatan penduduk di Desa Kopo sebanyak 4 020.00 orangkm 2 dengan jumlah petani sebanyak 217.00 orang. Berdasarkan hal tersebut maka jumlah usahatani jamur tiram putih terbanyak di Kecamatan Cisarua terdapat di Desa Kopo. Jumlah penduduk terbanyak kedua sebesar 17 215.00 jiwa dengan rincian 8 876.00 jiwa laki-laki dan 8 339.00 jiwa perempuan yang bertempat tinggal di Desa Tugu Selatan dengan luas wilayah seluas 1 712.00 ha dengan kepadatan 49 penduduk 1 006.00 jiwakm 2 dan jumlah petani sebanyak 650.00 orang. Jumlah penduduk terbanyak ketiga sebesar 10 044.00 jiwa yang bertempat tinggal di Desa Tugu Utara dengan luas wilayah seluas 1 700.00 ha dengan kepadatan penduduk 590.00 jiwakm 2 . Ketiga desa tersebut merupakan desa sentral budidaya jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua BPS Kabupaten Bogor a, 2011. Lokasi usahatani jamur tiram putih, menurut Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor 2011 ada sembilan petani yang membudidayakan jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Megamendung. Lokasi usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dapat dilihat secara rinci pada Tabel 10. Tabel 10. Alamat Usahatani Jamur Tiram Putih dan Wilayah Pemasaran Jamur Tiram Putih di Kecamatan Cisarua Tahun 2011 No Nama Alamat Kapasitas Produksi ton Pemasaran 1 Taufik Jogjogan 160.00 Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi 2 Bakar Kopo 80.00 Bogor 3 Upan Kopo 60.00 Bogor 4 Dili Kopo 20.00 Bogor 5 Saragih Kopo 50.00 Bogor 6 Husen Kopo 20.00 Bogor Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2011 Berdasarkan Tabel 10, ada enam petani jamur tiram putih yang lokasi usahataninya berada di Kecamatan Cisarua yang tersebar di dua desa yaitu Desa Kopo dan Desa Jogjogan. Sebanyak 87 lokasi usahatani jamur tiram putih berada di Desa Kopo dengan total produksi 230.00 tonbulan dan 13 lokasi usahatani berada di Desa Jogjogan dengan total produksi 160.00 tonbulan. Hasil produksi jamur tiram putih Desa Kopo dipasarkan ke daerah Bogor sedangkan hasil produksi jamur tiram putih yang berasal dari Desa Jogjogan tidak hanya di pasarkan ke wilayah Bogor saja, wilayah pemasaran sampai ke Jakarta, Tangerang dan Bekasi. 50

5.1.2 Kecamatan Megamendung

Kecamatan Megamendung merupakan salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Secara administratif Kecamatan Megamendung terdiri dari 11 desa yaitu Desa Sukaresmi, Desa Sukagalih, Desa Kuta, Desa Sukakarya, Desa Sukamanah, Desa Sukamaju, Desa Sukamahi, Desa Gadog, Desa Cipayung, Desa Cipayung Girang dan Desa Megamendung. Sebelas desa di Kecamatan Megamendung terbagi lagi menjadi 27 dusun, 56 Rukun Warga RW dan 258 Rukun Tetangga RT. Kecamatan Megamendung di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja, di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kecamatan Ciawi dan di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Cisarua BPS Kabupaten Bogor b, 2011.

5.1.2.1 Keadaan Geografis Kecamatan Megamendung

Kecamatan Megamendung memiliki luas sebesar 4 064.90 Ha. Topografi Kecamatan Megamendung diklasifikasikan menjadi tiga yaitu wilayah dataran rendah, berbukit, bergunung dengan kemiringan 21°. Ketinggian tempat dari permukaan laut berkisar antara 650.00 - 1 100.00 m, dengan curah hujan rata-rata 3 178.80 mltahun dan suhu udara antara 17.80 - 23.90°C BPS Kabupaten Bogor b, 2011. Kecamatan Megamendung merupakan kecamatan yang memiliki wilayah agraris. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya luas lahan yang ada di Kecamatan Megamendung yang digunakan untuk mengusahakan pertanian. Luas lahan menurut penggunanya dapat dilihat secara rinci pada Tabel 11. 51 Tabel 11. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Megamendung Tahun 2010 ha No Desa Sawah Perumahan Pekarangan Ladang Kubu ran Lainnya Jumlah 1 Sukaresmi 970.00 5.50 94.00 2.50 50.10 1 122.10 2 Sukagalih 50.00 115.00 14.00 11.00 57.20 247.20 3 Kuta 54.00 66.50 57.00 0.50 2.20 180.20 4 Sukakarya 185.00 37.50 18.00 6.00 152.20 398.70 5 Sukamanah 52.00 73.00 48.00 1.50 7.00 181.50 6 Sukamaju 111.00 73.00 11.00 5.00 10.00 210.00 7 Sukamahi 93.50 67.00 11.00 2.50 22.40 196.40 8 Gadog 24.00 113.00 18.00 2.50 34.00 191.50 9 Cipayung 116.00 271.00 17.00 8.00 363.00 775.00 10 Cipayung Girang 53.00 140.00 10.00 1.50 30.50 235.00 11 Megamandung 0.50 330.00 150.00 0.50 719.00 1200.00 Jumlah 1 709.00 1 291.50 448.00

41.50 1 447.60