15 dan rugi. Masyarakat yang telah mengalami kemajuan industri senantiasa
berorientasi kepada materi uang.
2.3 Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli. Secara garis besar pasar terbagi dua yaitu, pasar tradisional dan pasar modern
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya
ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan
lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak
dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. sedangkan
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan
pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang barcode, berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri swalayan atau
dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah
barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar
16 swalayan dan hypermarket, supermarket, dan minimarket.
http:id.wikipedia.orgwikiPasar.
2.4 Sosial Ekonomi
2.4.1 Pengertian Sosial Ekonomi
Kondisi Sosial ekononomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam
struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status Koentjaraninggrat,
1990:35. Tingkat sosial merupakan faktor non ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingklat ekonomi seperti
pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi. Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun
material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Abraham
Maslow mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan
akan dihargai dan kebutuhan mengaktualisasikan diri. Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang
sejahtera adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang sejarah, manusia terus mencari jawaban bagaimana sumberdaya di bumi ini yang dapat
dipergunakan dan dibagikan dengan baik. Tambahan pula, masyarakat memerlukan suatu sistem pemerintahan yang dapat memenuhi semua kebutuhan
17 anggotannya. Jawaban masyarakat atas keperluan itu menggambarkan nilai-nilai
sosial ekonomi yang diikuti masyarakat pada saat itu. Menurut Melly G Tan bahwa kedudukan sosial ekonomi mencakup 3
tiga faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Pendapat diatas didukung oleh MaMahbud UI Hag dari Bank Dunia bersama dengan James Grant
dari Overseas Development Council mengatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi dititik beratkan pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan
air yang sehatyang didukung oleh pekerjaan yang layak Melly Dalam Susanto, 1984:120.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya
sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan mengenai keberhasilan menjalakan usaha dan berhasil
mencukupinya.
2.4.2 Perekonomian Keluarga
Untuk dapat mengetahui pengertian dari perekonomian keluarga, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu ekonomi dan apa itu keluarga.
Kata “ekonomi” berasal dari bahasa latin oikonomia yang mengandung pengertian pengaturan rumah tangga. Rumah tangga disini mungkin kecil seperti sebuah
keluarga, mungkin juga besar seperti negara. Pengaturan demikian bertujuan untuk mencapai kemakmuran Elsi, 2007.
18 Pengertian Keluarga
a. Menurut Departemen Kesehatan RI 1998 :
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. b.
Menurut Salvicion dan Ara Celis 1989 : Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : 1.
Unit terkecil dari masyarakat 2.
Terdiri atas 2 orang atau lebih 3.
Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah 4.
Hidup dalam satu rumah tangga 5.
Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga 6.
Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga 7.
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing 8.
Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan Dari defenisi diatas maka perekonomian keluarga adalah pengaturan rumah
tangga dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup keluarga untuk mencapai kemakmuran yang dapat dilihat dengan indiator yaitu, pendapatan, pendidikan
pangan, Kesehatan,dan perumahan
19
2.4.2.1 Pendapatan
Ilmu ekonomi Mengenal istilah pendapatan yang mengandung arti Everes merinci pendapatan terdiri atas:
a. Pendapatan Berupa Uang 1.
Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi atu penjualan dari kerajinan rumah.
2. Hasil investasi yakni pendapatan yang di peroleh dari hak milik tanah.
3. Keuntungan sosial yakni pendapatan yang di peroleh dari kerja sosial.
b. Pendapatan berupa barang, Yaitu pendapatan berupa :
1. Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentuk dalam beras, pengobatan
dan transportasi, pemukiman dan rekreasi 2.
Barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah antara lain pemakaian barang yang diproduksi dirumah atau di sewa yang seharusnya di
keluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati. 3.
Penerimaan yang bukan pendapatan, yaitu pengambilan tabungan penjualan barang yang dipakai, penagihan piutang, pinjaman uang,
kiriman uang, hadiahpemberian, warisan atau menang judi Mulyanto Sumardi, 1985.
2.4.2.2 Pangan
Pengertian Pangan Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah
segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan
20 bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau
pembuatan makanan atau minuman. Pangan dibedakan atas pangan segar dan pangan olahan :
a. Pangan segar Pangan segar adalah pangan yang belu mengalami pengolahan, yang
dapat dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan baku pengolahan pangan. Misalnya beras, gandum, segala macam buah, ikan, air segar.
b. Pangan olahan tertentu Makanan pangan olahan tertentu adalah pangan olahan yang
diperuntukkan bagi kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan kelompok tersebut.
c. Pangan siap saji Pangan siap saji adalah makanan atau minuman yang sudah diolah dan
bisa langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.
food,health,wealthhttp:waraslove.blogspot.com200902pengertian- pangan.html
2.4.2.3 Pendidikan
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
21 1. Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. a. Pendidikan anak usia dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. b. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 sembilan tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi
jenjang pendidikan menengah. c. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun
d. Pendidikan tinggi Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan
22 dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran
SMA. 2. Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan. a. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai
jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
b. Pendidikan nonformal Pendidikan non formal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan
lanjutan. Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak
ditemukan dalam pendidikan usia dini PAUD, Taman Pendidikan Al Quran TPA, maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta
Aksara PBA serta program paket A setara SD, paket B setara B adalah merupakan pendidikan dasar.
c. Pendidikan informal Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. http:kavie-design.indonesianforum.netpendidikan-f5pengertian-
pendidikan-t8.htm.
23
2.4.2.4 Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan,
pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta
bersama-sama. http:id.wikipedia.orgwikiKesehatan
2.5 Kesejahteraan Sosial
2.5.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial bila diartikan secara harafiah mengandung makan yang luas dan mencakup berbagai segi pandang atau ukuran-ukuran tertentu
tentang sesuatu hal yang menjadi ciri utama dari pengertian tersebut. Kesejahteraan bermulai dari kata sejahtera, berwalan dengan kata ke dan
berakhiran an. Sejahtera berarti aman, selamat, tentram dan makmur terlepas dari segala gangguan dan kesusahan.
Istilah “Sosial” berasal dari bahasa latin; socius yang berarti kawanan atau teman. Manusia lahir dengan apa adanya. Menurut Dr. J. A ponsioen, dalam
sumarnonugroho 1982, sosial memiliki arti yang berbeda: Yaitu sosial diartikan sebagai suatu indikasi dari kehidupan bersama makluk manusia. Umpamanya
dalam kebersamaan rasa, berfikir, bertindak dalam hubungan antar manusia.
24 Selanjutnya pengertian kata “sosial” mungkin dilandasi oleh kenyataan
bahwa kesemuanya bersangkutan dengan “orang dalam masyarakat” . Kesemuanya menekankan bahwa orang adalah makluk sosial dan tidak melulu
makhluk ekonomi lainnya. Kesejahteraan sosial dalam arti yang sangat luas mencakup berbagai
tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Oleh Walter A. Friedlander, Mengutarakan bahwa konsep dan istilah kesejahteraan sosial dalam pengertian program yang ilmiah baru saja
dikembangkan sehubungan dengan masalah sosial daripada masyarakat kita yang industrial. Kemiskinan, kesehatan yang buruk, penderitaan dan disorganisasi
sosial telah ada dalam sejarah kehidupan umat manusia, namun masyarakat yang industrial dari abad ke 19 dan 20 ini menghadapi begitu banyak masalah sosial
sehingga lembaga-lembaga insani yang sama seperti keluarga, ketetanggaan, gereja dan masyarakat setempat tidak mampu lagi mengatasinya secara memadai.
Berikut ini beberapa defenisi yang menjelaskan arti kesejahteraan sosial antara lain dikemukan oleh :
1 W.A Friedlander
Kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari usaha-usaha dan lembaga-lembaga sosial yang ditunjukan unutk mrmbantu individu maupun
kelompok dalam mencapai standard hidup dan kesehatan yang memuaskan serta mencapai relasi perseorangan dan sosial yang dapat memungkinkan mereka
mengembngkan kemampuan-kemampuannya secara penuh unutk mempertinggi
25 kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan
masyarakat, Muhaidin, 1984: 1-2. Denisi diatas menjelaskan:
a. Konsep kesejahteraan sosial sebagai suatu sistem atau “organized
System” yang berintikan lembaga-lembaga dan pelayanan sosial. b.
Tujuan sistem tersebut adalah unutk mencapai tingkat kehidupan yang sejahtera dalam arti tingkat kebutuhan pokok seperti sandang, papan,
kesehatan dan juga relasi-relasi sosial dengan lingkungannya c.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara, meningkatkan “kemampuan individu” baik dalam memecahkan masalahnya maupun
dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Pre-conference Working Commitee For the XVth International Confrence Of Social Welfare
Kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
berdasarkan konteks sosialnya didalamnya tercakup pula kebijakan dan pelayanan yang terkait dengan berbagai kehidupan masyarakat, seperti pendapatan, jaminan
sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan, rekreasi, tradisi budaya dan lain sebagainya.
Dari beberapa defenisi diatas, dapdat ditangkap pengertian bahwa kesejahteraan sosial mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk
meningkatkan taraf hidup manusia, baik di bidang fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi, ataupun kehidupan spritual.
26
2.5.2 Usaha Kesejahteraan Sosial
Dalam Undang-undang RI No. 6 Tahun 1974, tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan sosial disebabkan bahwa pokok kesejahteraan sosial
disebabkan bahwa usaha-usaha kesejahteraan sosial adalah semua upaya, program dan kegiatan yang ditunjukan untuk mewujutkan, membina, memelihara,
memulihkan, dan mengembangkan kesejahteraan sosial Nurdin, 1989 :79. Perhatian pemerintah atas taraf kehidupan yang lebih baik dari warganya
diwujudkan dengan penyediaan berbagai bentuk berbagai kesejahteraan sosial yang konkret nyata berusaha menjawab kebutuhan ataupun masalah yang
dihadapi anggota masyarakat. Usaha kesejahteraan sosial itu sendiri dapat diarahkan pada individu, keluarga, kelompok ataupun komunitas. berdasarkan
hasil diatas dapat dirasakan bahwa kesejahteraan sosial tidaklah bermakna bila tidak diterapkan dalam bentuk usaha kesejahteraan sosial yang nyata menyangkut
kesejahteraan warga masyarakat. Oleh karena itu terminologi ini sulit untuk dipisahkan satu dengan yang lainnya insiparable
Dan sering kali digunakan secara tukar menukar intrechangeably. Dari termologi tersebut terlihat bahwa usaha kesejahteraan sosial
seharusnya merupakan upaya yang konkret nyata baik ia bersifat langsung direct service ataupun tidak langsung indirect service, sehigga apa yang
dilakukan dapat dirasakan sebagai upaya yang benar- benar ditujukan untuk menangani masalah ataupun kebutuhan yang dihadapi masyarakat, dan bukan
sekedar program, pelayan, ataupun kegitan yang dititik beratkan pada upaya menghidupi organisasi sendiri ataupun me4njadikan sebagai “panggung” untuk
sekadar mengekpresikan penampilan diri person dalam sutu lembaga.
27 Usaha kesejahteraan sosial dibutuhkan karena pada berbagai negara
terdapat warga masyaakat mempunyai kebutuhan dan masalah diluar kemampuan mereka untuk mengatasinya. Hal ini tentunya ditunjang dengan perkembangan
dunia, bahwa kesajahteraan sosial dan juga usaha kesejahteraan sosial telah diterima masyarakat industrial modern sebagai salah satu fungsi guna membantu
masyarakat dalam mengatasi masalah mereka. Masalah yang dihadapi warga masyarakat saat ini, bila ditelusuri, terkait dengan perubahaan sosial yang tejadi
secara cepat termasuk didalamnya adalah efek dari urbanisasi dan industrial. Ada berbagai alasan maupun motivasi yang menlandasi penyedaiaan
berbagai usaha kesajahteraan sosial, tetapi secara umum, menurut Thelma LEE Mendoza, ada tiga tunjuan utama yang terkait dengan kesejahteraan sosial yang
pada umumnya berhubung dengan upaya memperoleh sumber daya yang sangat terbatas dalam Howard 1953.
1. Tujuan yang bersifat Kemanusiaan dan keadilan sosial Humantarian
and Social Justice goals. Tujuan kesejahteraan sosial ini berakar dari gagasan ideal demokratik
mengenal keadilan sosial, dan hal ini berasal dari keyakinan bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk mengembangkan pontensi yang
mereka miliki, berdasarkan tujuaan ini, usaha kesejahteraan sosial banyak diarahkan pada upaya pengidentifikasi kelompok yang yang
paling tidak mampu menolong dirinya sendiri, dan menjadikan mereka kelompok sasaran dalam kaitan dengan upaya menjembatani
sumber daya yang langka.
28 2. Tujuan yang terkait Pengendaliaan Sosial Social Control Goal.
Tujuan ini berdasarkan pemahaman bahwa kelompok yang tidak diuntungkan, kekurangan, ataupun tidak terpenuhi kebutuhan dapat
melakukan “serangan” baik secara individu maupun kelompok terhadap masyaraka terutama yang sudah mapan. Olek karena itu
masyarakat tersebut harus berupaya untuk “mengamankan” diri dari sesuatu yang dapat mengacam kehidupan, pemikiran maupun stabilitas
politik yang sudah berjalan. “Ancaman” seperti ini biasanya dimunculkan oleh kelompok yang kurang mempunyai kesempatan dan
sumber daya untuk mendapatkan taraf hidup yang memadai. Usaha kesejahteraan sosial yang diberikan
kepada para
pelaku “kesejahteraan” baik remaja maupun dewasa merupakan salah satu
perwujudkan dan tujuan pengendalian sosial dan kesejahteraan sosial. 3. Tujuan yang terkait dengan Pembanguna Ekonomi Economic-
Development Goal. Tujuan pembangunan ekonomi memprioritaskan pada program-program
yang dirancang untuk meningkatkan produksi barang dan pelayaan yang dapat diberikan, ataupun berbagai sumber daya lain yang dapat memberikan sumbangan
terhadapan ekonomi. Beberapa contoh dari usaha kesejahteraan sosial yang searah dengan tujuan pembangunaan ekonomi adalah.
a. Beberapa tipe usaha kesejahteraan sosial secara langsung memberikan
sumbangan terhadap peningkatan produktivitas individu, kelompok maupun masyarakat. Seperti usaha kesejahteraan sosial yang
memberikan pelayaan konseling pada generasi muda yang bekerja
29 dibidang industri agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan bidang
kerjaanya, usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada penyediaan fasilitas dan pelayaan rehabilitas pekerja yang mederita
cacat, pelatihan terhadap para pengangguran dan lain sebagainya. b.
Jenis usaha kesejahteraan sosial yang berupaya untuk mencegah atau meminimalisir hambatan beban yang dapat dihadapi oleh para
pekerja yang masih produktif. Misalnya saja hambatan yang ditimbulkan oleh anak-anak mereka yang masih kecil, anak-anak
mereka yang cacat ataupun menderita kelainan, orang tua yang sudah lanjut usia, dan sebagainya. Lembaga yang menjalankan usaha
kesejahteraan sosial seperti ini antara lain antara lain tempat penitipan anak, pantai lanjut usia, klinik kesehatan, ataupun tempat rehabilitasi.
c. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang menfokuskan pada pencegahan
dampak negatif urbanisasi dan industrialisasi pada kehidupan keluarga dan masyarakat, atau membantu mereka agar dapat mengidetifikasi
dan mengembangkan ”pemimpin” dari suatu komunitas lokal. Misalnya saja, usaha kesejahteraan sosial yang bergerak dibidang
pelayaan pendidikan kehidupan keluarga family life education service, program pelatihan kepemimpinan ataupun berbagai jenis
pelayaan yang digumakan untuk pelayaan komunitas. Dalam kaitan bidang ilmu kesejahteraan sosial, ada beberapa karakteristik
usaha sosial masa kini, yaitu : 1.
Menanggapi kebutuhan manusia.
30 2.
usaha kesejahteraan sosial diorganisir guna menanggapi kompleksitas masyarakat perkotaan yang modern.
3. kesejahteraan sosial mengarah ke spesialisasi sehingga lembaga
kesejahteraan sosialnya juga menjadi lebih terspesialisasi. 4.
usaha kesejahteraan sosial menjadi sangat luas. Pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Indonesia yang bertanggung
jawab adalah Departemen Sosial. Secara saksi fundamental, departemen sosial memberikan patokan dan memberi arah dalam penyusunan dan pelaksanaan
program-program pembangunan bidang kesejahteraan sosial. Sebagai patokan dan memberi arah, disusun pola dasar pembangunan bidang Kesejahteraan Sosial yang
pelaksaannya menganut prinsip melanjutkan, meningkatkan, mengembangkan, dan memperbaiki serta mempembaruhi segala hasil pembangunan bidang
kesejahrteraan sosial.
2.6 Kehadiran PT. Carrefour
Carrefour Euronext: CA ialah sebuah kelompok supermarket internasional, berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel kedua
terbesar setelah Wal-Mart. Gerai Carrefour pertama dibuka pada 3 Juni, 1957, di Annecy di dekat
sebuah persimpangan carrefour, dalam Bahasa Perancis. Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey. Hingga kini, gerai pertama ini adalah
gerai Carrefour terkecil di dunia. Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk pertama
kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan department store
31 toko serba ada. Mereka membuka hipermarket pertamanya pada 1962 di
Sainte-Geneviève-des-Bois, dekat Paris, Perancis.
Carrefour di seluruh dunia
Gerai-gerai Carrefour di seluruh dunia
Tabel 2.1 Gerai Carrefour di Amerika
Negara Gerai
Perdana Jumlah
Gerai Hipermarket Supermarket
Toko Diskon
Argentina 1982
461 28
114 319
Brazil 1975
336 100
35 201
Kolombia 1998
37 37
- Republik
Dominika 1999
1 1
- -
Tabel 2.2 Gerai Carrefour di Asia
Negara Gerai
Perdana Jumlah
Gerai Hipermarket Supermarket
Toko Diskon
Cina 1995
270 64
8 212
Taiwan 1989
47 47
- -
Korea Selatan
1996 31
31 -
- Indonesia
1998 66
62 4
- Malaysia
1994 12
12 -
- Singapura
1997 2
2 -
- Thailand
1996 22
22 -
- Filipina
1994 98
84 8
10
32
Tabel 2.3 Gerai Carrefour di Eropa
Negara Gerai
Perdan a
Jumla h
Gerai Hipermarke
t Supermarke
t Toko
Disko n
Convenienc e Store
Cash Carr
y
Belgia 2000
505 56
261 -
188 -
Perancis 1960
3704 216
1024 650
1650 156
Yunani 1991
631 16
135 337
143 -
Italia 1993
1277 41
405 -
813 18
Polandia 1997
100 31
69 -
- -
Portugal 1992
387 7
- 380
- -
Romani a
2000 6
6 -
- -
- Spanyol
1973 3010
137 176
2668 -
29 Swis
2001 11
11 -
- -
- Turki
1993 307
12 7
288 -
- Eropa
1960 9947
542 2077
4323 2794
203
Keterangan : Langsung Milik Sendiri
Di Bawah Izin Usaha Gerai Carrefour di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1998 dengan
membuka unit pertama di Cempaka Putih, Jakarta. Di Indonesia, Carrefour memiliki 66 gerai Hypermarket,dan 15 gerai Supermarket.
Komposisi saham Carrefour Indonesia berubah sejak April 2010 dengan komposisi saham tunggal terbesar dikuasai perusahaan Indonesia:
• Trans Corp 40 • Carrefour SA 39
• Onesia BV 11,5 • Carrefour Netherland BV 9,5
33 Dengan komposisi kepemilikan terbaru ini pihak Trans Corp akan
membuka lebih luas produk yang dijual di Carrefour dengan produksi Indonesia unggulan.
Di Indonesia ada 3 tipe Carrefour yaitu : Carrefour ada, 62 gerai, Carrefour Express, ada 14 gerai, Carrefour Market, ada 5 gerai
Saat ini Carrefour terdapat 62 gerai outlet Carrefour di Indonesia, dimana 22 buah di DKI, 7 buah di Banten, 9 Buah di Jawa Barat, 3 di Jawa Tengah, 9 di
Jawa Timur, 2 Di Yogyakarta, 3 di Bali, 1 di Sumatera Selatan, 2 di Sumatera
Utara, dan 3 di Sulawesi Selatan. Sedangkan Carrefour Express tredapat 14
Buah Di Indonesia yaitu 5 buah di DKI Jakarta, 1 di Banten, 3 di Jawa Barat, 2 di
Jawa Timur, 1 di Lampung, 2 di Sulawesi selatan. Carrefour Market terdapat 5
buah di Indonesia yaitu, 1 Di DKI Jakarta, 2 Di Jawa Timur, 1 Di Bali 1 Di Kalimatan Barat http:id.wikipedia.orgwikiCarrefour diakses tanggal 27
agustus 2010 pukul 7:40.
2. 7 Kerangka Pemikiran
Keberadaan Pasar, Kususnya pasar tradisional, merupakan salah satu indikatator yang paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah.
Pemerintah harus mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan zaman dan gaya hidup yang di promosikan begitu hebat oleh berbagai media telah
membuat eksistensi pasar tradisional menjadi sedikit terusik. Namun demikian, pasar tradisional masih mampu untuk bertahan dan bersaing ditengah serbuahan
pasar modern dalam berbagai bentuknya Indrakh, 2007.
34 Maraknya Pembangunan pasar Modern Membuat Para Pedagang tak
mampu bertahan. Beberapa berita terbaru di media masa mengatakan bahwa sedikitnya 100 pasar dari sekutar 800 pasar tradisional yang tersebar di Jawa Barat
kolaps. Hal ini diduga akibat pembangunan pasar modern yang semakin marak. Kota Bandung Sebagai barometer perdagangan Jawa Barat, Sedikitnya terdapat 6
Hipermarket, 60 Supermarket dan 350 Minimarket yang tersebar sampai ketingkat kecamatan Jurnal Penelitian Koperasi Dan UKM No 1, 2006 Dalam Martin. Hal
ini menunjukan Perkembangan pasar modern yang sangat cepat dan memberikan dampak yang kurang baik terhadap pasar tradisional. Hal diatas membuat penulis
inign meneliti bagaimana Pengaruh kehadiran Pasar Modern terutama PT. Carrefour Terhadap pendapatan pedagang tradisional terutama pedagang pasar
pagi kelurahan Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Kota Medan akibat hadirnya PT. Carrefour di Sebelah pasar tradisional tersebut.
Untuk Lebih Jelasnya, uraian tentang dampak dari kehadiran carrefour terhadap pendapatan pedagang pasar pagi, maka peneliti menggambarkan bagan
kerangka pemikiran sebagai berikut.
35 Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
2.8 Defenisi Konsep