Uji mikrobiologi total kapang dan total mikroba Fardiaz, 1987 Uji hedonik Rahayu, 1998 Uji kelarutan Apriyantono et al., 1989 Analisis proksimat Kadar air metode oven vakum AOAC, 1995

4. Analisis Mutu Produk a. Aktivitas antioksidan metode DPPH Yamaguchi et al., 1998

Ekstraksi sampel Sebanyak 10 ml sampel ditambah 90 ml metanol 80, kemudian dishaker 24 jam, 240 rpm dalam kondisi tertutup alufo. Setelah 24 jam disaring dengan pompa vakum, ditutup rapat, lalu dievaporasi suhu 40 o C dengan rotary evaporator sampai volume akhir 9 ml. Volume diatur sampai 10 ml dengan menambahkan metanol 80, kemudian dimasukkan dalam botol gelap dan simpan dalam freezer. Analisis aktivitas antioksidan Sebanyak 800 μl larutan bufer Tris-HCl 100 mM ditambahkan pada 200 μl larutan sampel atau BHA standar, kemudian ditambahkan 1 ml larutan DPPH 0.2 mM kemudian divortex. Disimpan dalam ruang gelap pada suhu ruang selama 20 menit, kemudian diukur absorbansi pada λ 517 nm. [ ] 100 x A A A A n antioksida Aktivitas a c b a − − = A a = Absorbansi DPPH tanpa sampel A b = Absorbansi campuran sampel dan DPPH A c = Absorbansi sampel tanpa DPPH

b. Uji mikrobiologi total kapang dan total mikroba Fardiaz, 1987

Sampel dengan pengenceran 10 -3 , 10 -4 dan 10 -5 dimasukkan dalam cawan petri steril. Untuk setiap pengenceran digunakan dua cawan duplo. Kemudian ke dalam cawan tersebut dituang media PDA steril untuk uji total kapang atau media PCA steril untuk uji total mikroba sebanyak 10-15 ml. Media tersebut telah didinginkan hingga suhunya 47-50 o C. Cawan berisi agar yang sudah membeku diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 30 o C selama 2 hari.

c. Uji hedonik Rahayu, 1998

Sampel diuji tingkat penerimaannya oleh panelis. Uji menggunakan 20-25 panelis agak terlatih. Penerimaan terdiri atas 7 tingkat yaitu sangat suka, suka, agak suka, netral, agal tidak suka, tidak suka dan sangat tidak suka. Data hasil uji dianalisis dengan analisis sidik ragam dan uji lanjut uji Duncan.

d. Uji kelarutan Apriyantono et al., 1989

Kertas saring dikeringkan dalam oven 50 o C selama 30 menit dan ditimbang. Dilakukan penyaringan terhadap 0.75 g produk yang dilarutkan dalam 100 ml akuades. Kertas saring dikeringkan dalam oven 100 o C selama 3 jam kemudian ditimbang.

e. Analisis proksimat

i. Kadar air metode oven vakum AOAC, 1995

Cawan alumunium dikeringkan dalam oven bersuhu 100 o C selama 15 menit, dinginkan dalam desikator selama 10 menit kemudian timbang W 1 . Sebanyak 5 gram contoh ditimbang dalam cawan tersebut W 2 . Cawan berisi sampel dipanaskan dalam oven vakum T = 70 o C, 25 mmHg selama 5 jam atau hingga tercapai berat yang tetap. Selanjutnya didinginkan dalam desikator selama 15 menit, kemudian ditimbang W 3 . ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − − = 100 W - 100 air Kadar 1 2 3 2 x W W W ii. Kadar protein metode Kjedahl AOAC, 1995 Sampel ditimbang sebanyak 0,1-0.15 gram lalu dimasukkan ke dalam labu Kjehdahl 30 mL. Di dalam labu ditambahkan 2ml 100 sampel kering berat residu berat sampel kering berat Kelarutan x − = H 2 SO 4 , 40 mg HgO dan 1.9 mg K 2 SO 4 . Sampel didihkan selama 1- 1.5 jam sampai cairan menjadi jernih, setelah itu didinginkan dengan menambahkan air perlahan-lahan. Isi labu kemudian dipindahkan dalam alat destilasi. Cuci dan bilas labu 5-6 kali dengan 1-2 ml air, air cucian dipindahkan ke alat destilasi. Erlenmeyer 125 ml berisi 5 ml larutan H 3 BO 3 dan 2-3 tetes indikator metil merah-metilen blue, kemudian diletakkan di bawah kondensor. Ujung tabung kondensor terendam dalam H 3 BO 3 kemudian ditambah 8-10 ml NaOH-Na 2 S 2 O 3 dan didestilasi sampai tertampung kira-kira 15 ml destilat dalam erlenmeyer. Isi erlenmeyer diencerkan sampai 50 ml kemudian dititrasi dengan HCl 0.02 N. 100 007 , 14 x contoh mg NHCl blanko ml HCl ml N Kadar × × = 25 , 6 protein Faktor × N Kadar = kasar otein Pr iii. Kadar abu AOAC, 1995 Cawan alumunium dikeringkan dalam oven bersuhu 100 o C selama 15 menit. Didinginkan dalam desikator selama 10 menit kemudian dtimbang W 1 . Sebanyak 3-5 gram contoh ditimbang dalam cawan tersebut W 2 . Cawan berisi sampel dibakar dalam tanur selama 5 jam atau hingga tercapai berat yang tetap. Selanjutnya didinginkan dalam desikator selama 15 menit, kemudian timbang W 3 . 100 2 1 3 x W W W abu Kadar ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = iv. Kadar lemak metode destilasi BSN, 1992 Sebanyak 1-2 g sampel dimasukkan dalam selonsong kertas yang dialasi kapas, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 80 o C selama 1 jam. Setelah 1 jam dimasukkan dalam alat Soxhlet yang dihubungkan dengan labu lemak. Sampel dalam labu lemak diekstrak dengan pelarut lemak selama 6 jam. Ekstrak lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh berat yang konstan. 100 2 1 x w w w b b lemak Kadar − =

f. Penentuan rendemen Apriyantono et al., 1989