58
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik.
74
Selain dipemerintahan, prinsip akuntabilitas juga terdapat pada perusahaan yang ada di Indonesia. Ketentuan ini telah diatur dalam Pasal 97 UU Perseroan
Terbatas yakni direksi bertanggung jawab atas pengurusan perseroan dan pengurusan tersebut wajib dilaksanakan oleh setiap anggota direksi dengan itikad
baik dan penuh tanggung jawab. Selain itu dalam Pasal 100 yang mengatur mengenai kewajiban direksi untuk membuat dan menyimpan daftar pemegang
saham, risalah RUPS,dan risalah rapat direksi, agar keadaan perseroan dapat diketahui sewaktu-waktu oleh komisaris dan pemegang saham. Selanjutnya dalam
Pasal 102 yang memuat kewajiban direksi untuk meminta persetujuan RUPS jika mau mengalihkan harta kekayaan perseroan atau menjadikan jaminan hutang
kekayaan perseroan, serta Pasal 104 yang mengatur kewajiban direksi untuk mengajukanpermohonan pailit dengan persetujuan RUPS.
75
B. Implementasi Akuntabilitas di Dalam Good Corporate Governance
1. Konsep dan Pengertian Dari Good Coroporte Governance
Kata governance berasal dari bahasa Perancis gubernance yang berarti pengendalian. Kata tersebut dipergunakan dalam konteks kegiatan perusahaan
atau jenis organisasi yang lain, menjadi coporate governance. Dalam bahasa Indonesia corporate governance diterjemahkan sebagai tata kelola atau tata
74
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
75
Pasal 97-104 Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Universitas Sumatera Utara
59
pemerintahan perusahaan. Kajian atas corporate governance disinggung pertama kali oleh Berle dan Means pada tahun 1932 ketika membuat sebuah buku yang
menganlisis terpisahnya kepemilikan saham ownership dan control. Pemisahan tersebut berimplikasi terhadap timbulnya konflik kepentingan antara para
pemegang saham dengan manajemen dalam struktur kepemilikan perusahaan yang tersebar dispersed ownership.
76
Menurut comitee Cadbury corporate governance adalah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai
keseimbangan antara kekuatan, kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada
stakeholders. Usaha untuk melembagakan corporate
governance dilakukan oleh Bank of England dan London Stock Exchange pada tahun 1992 dengan membentuk Cadbury comitee, yang bertugas menyusun
corporate governance code yang menjadi acuan utama di banyak Negara.
77
Suatu proses dari strukur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-
117M-MBU2002, corporate governance adalah:
76
Indra Surya, Penerapan Good Corporate Governance. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006. hal. 24
77
Comitee Cadbury. “The Business Roundtable, Statement on Corporate Governance” Washington DC,. 1997, hal. 1
Universitas Sumatera Utara
60
memerhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundanga-undangan dan nilai-nilai etika.
78
Menurut Price Waterhouse Coopers, Corporate governance adalah terkait dengan pengambilan keputusan yang efektif. Dibangun melalui kultur organisasi,
nilai-nilai, sistem, berbagai proses, kebijakan-kebijakan dan struktur organisasi, yang bertujuan untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, efisien, dan efektif
dalam mengelola risiko dan bertanggung jawab dengan memerhatikan kepentingan stakeholders.
79
Secara singkat ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep GCG ini, yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility. Keempat
komponen tersebut penting karena penerapan prinsip GCG secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.
Good Corporate Governance secara definitive merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah untuk
semua stakeholder. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan
akurat dan tepat pada waktunya , kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan disclousure secara akurat, tepat waktu dan transparan terhadap
semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder.
80
78
Iman Sjahputra Tunggal dan Amin Widjaja Tunggal, “Membangun Good corporate Governance”, Jakarta: Harvarindo, 2002. hal. 2.
79
Price Waterhouse Coopers, “Conseptual Model of Corporate Governance Definition”
80
Sonda Marrakchi Chtourou, Jean Bedard, dan Lucie Courteau,”Corporate Governance and Eaning Management”, Working Paper, 2001, hal. 34
Universitas Sumatera Utara
61
Indonesia mulai menerapkan prinsip GCG sejak menandatangani letter of intent LOI dengan IMF, salah satu bagian penting adalah pencantuman jadwal
perbaikan pengelolaan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance KNKCG
berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan standar GCG yang telah ditetapkan ditingkat
Internasional. Walau menyadari pentingnya GCG, banyak pihak melaporkan masih rendahnya perusahaan menerapkan prinsip tersebut. Selain itu, kewajiban
penerapan prinsip GCG seharusnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap kualitas laporan keuangan yang dipublikasikan.
Unsur-unsur GCG secara umum yakni sebagai berikut. a.
Keadilan, menjamin perlindungan hak para pemegang saham dan menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.
b. Transparansi, mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu,
serta jelas dan dapat diperbandingkan, yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan perusahaan.
c. Akuntabilitas, menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha
untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh dewan komisaris.
Universitas Sumatera Utara
62
d. Pertanggungjawaban, memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang
berlaku sebagai cermin dipatuhinya nilai-nilai sosial.
81
Pada prinsipnya corporate governance menyangkut kepentingan para pemegang saham, perlakuannya yang sama terhadap para pemegang saham,
peranan semua pihak yang berkepentingan dalam corporate governance, transparansi dan komite Audit. Kegagalan perusahaan bersekala besar, skandal-
skandal keuangan dan krisis ekonomi diberbagai Negara, telah memusatkan perhatian kepada pentingya corporate governance. Kebijakan lembaga keuangan
bersekala besar dalam pendanaan perusahaan-perusahaan melalui pinjaman atau pemberian modal perusahaan, mulai memasukkan syarat-syarat pelaksanaan
corporate governance pada perusahaan-perusahaan yang didanainya tersebut. Sistem corporate governance yang baik memberikan perlindungan efektif
kepada para pemegang saham dan pihak kreditor, sehingga mereka bisa meyakinkan dirinya akan perolehan kembali investasinya dengan wajar dan
bernilai tinggi, oleh karena itu sistem tersebut harus juga membantu menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap pertumbuhan sektor usaha yang efisien dan
berkesinambungan. Dengan begitu pentingnya Good Corporate Governance bagi suatu perusahaan,
maka ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi yakni :
81
Wahyono Darmabrata dan Ari Wahyudi Hertanto, Implementasi Good Corporate Governance dalam Menyikapi Bentuk-bentuk Penyimpangan Fiduciary Duty Direksi dan
Komisaris Perseroan Terbatas, Jurnal Hukum Bisnis volume 22 No.6 Tahun 2003
Universitas Sumatera Utara
63
a Hak-hak para pemegang saham, yang harus diberi informasi dengan benar dan
tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas
perusahaan, dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan. b
Perlakuan sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi
yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam.
c Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimna ditetapkan oleh hukum
dan kerja sama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja dan perusahaan yang sehat dari
aspek keuangan. d
Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta
para pemegang kepentingan. e
Tanggung jawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen serta pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham.
2. Tujuan Penerapan Good Corporate Governance pada perseroan Terbatas