68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisa Uji Amilum, X-Ray Diffraction XRD, spektrum Fourier Transform Infra Red
FTIR, analisa Scanning Electron Microscopy SEM, uji kekuatan tarik, uji modulus tarik, uji pemanjangan pada saat putus dan uji densitas
sambung silang produk lateks karet alam berpengisi selulosa mikrokristalin dan bahan penyerasi alkanolamida dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain :
1. H
asil uji amilum, XRD, FTIR dan SEM, bahan hasil hidrolisis α-selulosa dari tepung kulit singkong merupakan Selulosa Mikrokristalin.
2. Hasil analisa spektrum Fourier Transform Infra Red FTIR, alkanolamida
sebagai bahan penyerasi compatibilizer memiliki gugus polar yang mampu memodifikasi pengisi selulosa mikrokristalin dan gugus non polar yang mampu
memodifikasi matriks lateks karet alam. 3.
Waktu vulkanisasi yang lebih lama akan menaikkan jumlah denistas sambung silang yang terjadi dalam partikel karet akan bertambah, menyebabkan
meningkatnya ikatan sambung silang. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya sifat mekanik produk lateks karet alam pada waktu vulkanisasi 20 menit
dibandingkan dengan 10 menit 4.
Pada nilai crosslink density yang tinggi nilai kekuatan tarik tidak berbanding lurus terhadap crosslink density.
5. Waku vulkanisasi semakin lama, menyebabkan bertambahnya ikatan sambung
silang yang akan membatasi pergerakan dari rantai makromolekul dalam karet sehingga menurunkan keelastisan dari produk vulkanisat sehingga nilai
pemanjangan saat putus elongation at break semakin menurun. 6.
Penambahan alkanolamida hingga 1 kadar alkanolamida meningkatkan modulus tarik mencapai maksimum, namun penambahan lanjutan hingga 2,5
kadar alkanolamida menurunkan nilai modulus tarik produk vulkanisat.
Universitas Sumatera Utara
69
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan untuk kesempurnaan penelitian ini adalah : 1.
Perlunya dilakukan perlakuan treatment lebih lanjut pada selulosa mikrokristalin menjadi nanokristalin selulosa untuk mengetahui pengaruh
perbedaan ukuran selulosa terhadap sifat mekanik produk lateks karet alam. 2.
Perlunya dilakukan perbandingan antara senyawa alkanolamida dengan bahan pendispersi dispersing agent yang lain seperti polioksietilen.
3. Perlunya dilakukan uji protein pada produk lateks karet alam untuk meninjau
efek penggunaan alkanolamida dalam menurunkan kadar protein produk lateks karet alam.
4. Perlunya dilakukan pengujian pengaruh adanya perlakuan penuaan aging dan
leaching terhadap sifat mekanik produk lateks karet alam.
5. Perlunya dilakukan uji biodegradasi untuk meninjau pengaruh penambahan
alkanolamida dan selulosa mikrokristalin dari tepung kulit singkong terhadap daya biodegradasi produk lateks karet alam.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA